- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Radio Dan Podcast, Sama Tapi Berbeda


TS
Namikula314
Radio Dan Podcast, Sama Tapi Berbeda
Asalamualaikum kaskuser dimana pun berada. Ketemu lagi ya sama ane Heheheheh Jangan bosen ya baca tulisan ane Kali ini ane akan ngangkat soal radio dan podcast.
Di jaman serba digitalisasi, radio masih tetap eksis, meski kondisinya tidak kaya dulu. Banyak juga yang gulung tikar karena berbagai faktor, dari internal sampai ektranal. Diinternal biasanya karena faktor pengelolaan atau manajemen terutama soal keuangan. Maklum iklan radio udah engga kaya dulu, sedangkan biaya operasional tidak berubah. Faktor internal karena jumlah pendengar sudah mulai berkurang, pendengar beralih ke media lain seperti podcast yang lagi hits dikalangan anak muda, ditambah media lain yang mempengaruhi pendengar turun drastis. Memang podcast belum kaya youtube, tapi cepat atau lambat bakalan kaya youtube, menggantikan tv regular.
Ane termasuk pelaku radio dan sudah cukup lama jadi orang radio. Informasi munculnya podcast didapat dari temen ane, ya termasuk pemain podcast juga. Awalnya ane rada ketar ketir munculnya podcast bakal menggantikan radio, apalagi program podcast sudah mulai beragam, sudah mirip - mirip kaya radio. Tapi kekhawatiran ane justru berbalik arah. Ane yakin podcast bukan pesaing radio justru podcast dan radio akan berjalan beriringan, saling mendukung satu sama lain. saling Kenapa ane bisa yakin seperti ini, ane ada pertimbangan beberapa hal. Berikut ane jelasin satu persatu.
Di jaman serba digitalisasi, radio masih tetap eksis, meski kondisinya tidak kaya dulu. Banyak juga yang gulung tikar karena berbagai faktor, dari internal sampai ektranal. Diinternal biasanya karena faktor pengelolaan atau manajemen terutama soal keuangan. Maklum iklan radio udah engga kaya dulu, sedangkan biaya operasional tidak berubah. Faktor internal karena jumlah pendengar sudah mulai berkurang, pendengar beralih ke media lain seperti podcast yang lagi hits dikalangan anak muda, ditambah media lain yang mempengaruhi pendengar turun drastis. Memang podcast belum kaya youtube, tapi cepat atau lambat bakalan kaya youtube, menggantikan tv regular.
Ane termasuk pelaku radio dan sudah cukup lama jadi orang radio. Informasi munculnya podcast didapat dari temen ane, ya termasuk pemain podcast juga. Awalnya ane rada ketar ketir munculnya podcast bakal menggantikan radio, apalagi program podcast sudah mulai beragam, sudah mirip - mirip kaya radio. Tapi kekhawatiran ane justru berbalik arah. Ane yakin podcast bukan pesaing radio justru podcast dan radio akan berjalan beriringan, saling mendukung satu sama lain. saling Kenapa ane bisa yakin seperti ini, ane ada pertimbangan beberapa hal. Berikut ane jelasin satu persatu.
Podcast
Memiliki konten yang lebih kreatif, dari mulai cerita lucu sama cerita horor.
Podcast bisa di denger melalui aplikasi seperti spotify dan sejenisnya.
Dibutuhkan kuota internet untuk bisa mendengarkan.
Jumlah pendengar bisa diketahui.
Kalau pendengarnya udah banyak, sang kreator bisa mendapatkan uang, baik dari iklan atau sejenisnya
. Podcast bisa di denger melalui aplikasi seperti spotify dan sejenisnya.
Dibutuhkan kuota internet untuk bisa mendengarkan.
Jumlah pendengar bisa diketahui.
Kalau pendengarnya udah banyak, sang kreator bisa mendapatkan uang, baik dari iklan atau sejenisnya

dikutip dari www.somerfllemedia.org
Radio
Memiliki kedekatan dengan pendengar
Di denger bisa dimana pun dan kapan pun, tidak perlu jaringan Internet untuk mendengarkan radio kecuali streaming
Pendengarnya beragam dari usia muda sampai yang tua dan tidak segmented
Memiliki fans, baik fans radio dan fans penyiar
Menyajikan hiburan, informasi dan lagu
Ada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur dari mulai konten sampai tata cara siaran.
Di denger bisa dimana pun dan kapan pun, tidak perlu jaringan Internet untuk mendengarkan radio kecuali streaming
Pendengarnya beragam dari usia muda sampai yang tua dan tidak segmented
Memiliki fans, baik fans radio dan fans penyiar
Menyajikan hiburan, informasi dan lagu
Ada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur dari mulai konten sampai tata cara siaran.

Kalau disimak satu persatu ternyata podcast dan radio sama - sama memiliki pendengar hanya saja segmennya berbeda - beda. Cara mendengarkan juga berbeda. Kalau mau yang bervariatif ya dengerin radio, kalau mau yang segmented ya dengerin podcast. Sama sama punya pendengar tapi berbeda rasanya. Kalau ane ibaratkan radio adalah nasi podcast adalah rasa.
Itu pendapat ane monggo buat kaskuser yang mau nambahin bisa dikolom komentar. Kurang lebihnya mohon maaf. Trima kasih sudah membaca.
Wassalam
Itu pendapat ane monggo buat kaskuser yang mau nambahin bisa dikolom komentar. Kurang lebihnya mohon maaf. Trima kasih sudah membaca.
Wassalam
Diubah oleh Namikula314 22-12-2019 22:00






sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
352
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan