- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies Baswedan Tak Mau Akui Kesalahan di DKI, Demokrat: Beliau Mau Enaknya


TS
putri..mia
Anies Baswedan Tak Mau Akui Kesalahan di DKI, Demokrat: Beliau Mau Enaknya
Quote:
Anies Baswedan Tak Mau Akui Kesalahan di DKI Jakarta, Demokrat: Beliau Mau Enak-enaknya Saja
Sabtu, 21 Desember 2019 16:52

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (24/10/2019).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan , mendapat kritikan keras dari Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menyebut Anies Baswedan selama ini hanya ingin 'enak' saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/12/2019).
Ferdinand Hutahaean mulanya mengakui bahwa Anies Baswedan adalah pribadi yang baik.
Ferdinand Hutahean dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/12/2019). ((YouTube Talk Show tvOne))
Namun, Anies Baswedan disebutnya enggan disalahkan atas setiap permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta.
"Saya ini menilai sebetulnya Anies sosok yang baik, hanya selama mulai memimpin Jakarta beliau ini ingin yang enak-enaknya saja," kata Ferdinand Hutahaean.
"Padahal kalau seorang pemimpin itu kan ketika melanjutkan estafet kepemimpinan dia tidak boleh hanya mau yang enak."
Menurut dia, sebagai seorang gubernur, Anies Baswedan seharusnya berusaha menyelesaikan permasalahan di ikota metropolitan itu.
"Yang sakit-sakit, yang rusak-rusak justru ini yang harus diambil lebih dulu," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Mana yang dulunya tidak baik, mana yang rusak ini yang diambil lebih dulu kemudian diperbaiki."
Ferdinand Hutahaean pun menyinggung sikap Anies Baswedan yang dianggap tak mau disalahkan atas permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta.
Disebutnya, hal itu seharusnya tak dilakukan oleh seorang gubernur.
"Bukan kemudian ada yang salah, ada yang tidak baik ini nyalahin, nuding semua, ini salah Ahok, ini salah air, ini salah sungai," kata Ferdinand Hutahaean.
"Semua disalahkan, ini yang tidak boleh, jadi seorang pemimpin mestinya ambil dulu yang jelek-jeleknya."
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Anies Baswedan justru sebaliknya.
Anies Baswedan disebut kerap mengklaim kemajuan DKI Jakarta, tanpa mengakui kesalahan yang diakukan selama menjabat sebagi gubernur.
"Nih yang jelek ini saya selesaikan, kalau yang baik-baik ngapain diomongin, itu kan udah baik aja," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Jadi saya perhatikan Bang Anies ini terlalu fokus di hal-hal yang mau enak."
Ia pun menyinggung kebijakan Anies Baswedan soal pelebaran trotoar.
"Seperti pelebaran trotoar itu kan mempercantik, merias, itu enak itu," ucap Ferdinand Hutahaean
"Sementara program trotoar ini kan untuk Jakarta."
Menurutnya, kebijakan tersebut bukanlah hal yang tepat.
Mengingat Jakarta selama ini bermasalah dengan kemacetan lalu lintas.
"Kita kan tidak menghilangkan hal orang lain di trotoar, trotoar ini harus kita kaji yang secukupnya untuk Jakarta," ucapnya.
"Buat apa 6 meter trotoar jalannya jadi empat meter, mana lebih banyak pengguna trotoar dibanding pengguna jalan?"
"Kan masalah Jakarta dari dulu ini kemacetan, tidak pernah sekalipun disebut masalah Jakarta pejalan kaki tidak punya akses."
Jokowi Tegur Anies Baswedan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari genangan yang muncul di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Selasa (17/12/2019).
Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan pembersihan selokan dan pelebaran Ciliwung.
"Sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan Anies soal pengelolaan pintu air di ibu kota.
Selain itu, juga terkait pentingnya pengerukan waduk.
"Manajemen pengelolaan pintu air termasuk pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti waduk Pluit dan lainnya," ujar Jokowi.
Pemerintah pusat, lanjut Jokowi, selama ini juga berupaya membantu mengatasi permasalahan banjir.
Salah satunya mempercepat pembangunan bendungan di wilayah Sukamahi dan Ciawi, Jawa Barat.
Namun, Jokowi tak memungkiri kedua bendungan tersebut bukan jaminan pasti wilayah ibu kota terbebas dari banjir.
Oleh karena itu, harus ada penanganan yang juga harus dilakukan Pemprov DKI.
Sebanyak 19 ruas jalan di Jakarta tergenang akibat diguyur hujan deras, Selasa (17/12/2019).
Ruas jalan tersebut tersebar di empat wilayah kota. Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Ridwan mengatakan, Pemprov DKI masih menangani genangan tersebut.
"Data genangan jalan sampai dengan pukul 15.00 WIB. Saat ini dalam penanganan dan berangsur surut," kata Ridwan saat dihubungi. (*)
Sabtu, 21 Desember 2019 16:52

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (24/10/2019).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan , mendapat kritikan keras dari Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menyebut Anies Baswedan selama ini hanya ingin 'enak' saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/12/2019).
Ferdinand Hutahaean mulanya mengakui bahwa Anies Baswedan adalah pribadi yang baik.
Ferdinand Hutahean dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/12/2019). ((YouTube Talk Show tvOne))
Namun, Anies Baswedan disebutnya enggan disalahkan atas setiap permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta.
"Saya ini menilai sebetulnya Anies sosok yang baik, hanya selama mulai memimpin Jakarta beliau ini ingin yang enak-enaknya saja," kata Ferdinand Hutahaean.
"Padahal kalau seorang pemimpin itu kan ketika melanjutkan estafet kepemimpinan dia tidak boleh hanya mau yang enak."
Menurut dia, sebagai seorang gubernur, Anies Baswedan seharusnya berusaha menyelesaikan permasalahan di ikota metropolitan itu.
"Yang sakit-sakit, yang rusak-rusak justru ini yang harus diambil lebih dulu," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Mana yang dulunya tidak baik, mana yang rusak ini yang diambil lebih dulu kemudian diperbaiki."
Ferdinand Hutahaean pun menyinggung sikap Anies Baswedan yang dianggap tak mau disalahkan atas permasalahan yang terjadi di DKI Jakarta.
Disebutnya, hal itu seharusnya tak dilakukan oleh seorang gubernur.
"Bukan kemudian ada yang salah, ada yang tidak baik ini nyalahin, nuding semua, ini salah Ahok, ini salah air, ini salah sungai," kata Ferdinand Hutahaean.
"Semua disalahkan, ini yang tidak boleh, jadi seorang pemimpin mestinya ambil dulu yang jelek-jeleknya."
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Anies Baswedan justru sebaliknya.
Anies Baswedan disebut kerap mengklaim kemajuan DKI Jakarta, tanpa mengakui kesalahan yang diakukan selama menjabat sebagi gubernur.
"Nih yang jelek ini saya selesaikan, kalau yang baik-baik ngapain diomongin, itu kan udah baik aja," ujar Ferdinand Hutahaean.
"Jadi saya perhatikan Bang Anies ini terlalu fokus di hal-hal yang mau enak."
Ia pun menyinggung kebijakan Anies Baswedan soal pelebaran trotoar.
"Seperti pelebaran trotoar itu kan mempercantik, merias, itu enak itu," ucap Ferdinand Hutahaean
"Sementara program trotoar ini kan untuk Jakarta."
Menurutnya, kebijakan tersebut bukanlah hal yang tepat.
Mengingat Jakarta selama ini bermasalah dengan kemacetan lalu lintas.
"Kita kan tidak menghilangkan hal orang lain di trotoar, trotoar ini harus kita kaji yang secukupnya untuk Jakarta," ucapnya.
"Buat apa 6 meter trotoar jalannya jadi empat meter, mana lebih banyak pengguna trotoar dibanding pengguna jalan?"
"Kan masalah Jakarta dari dulu ini kemacetan, tidak pernah sekalipun disebut masalah Jakarta pejalan kaki tidak punya akses."

Jokowi Tegur Anies Baswedan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari genangan yang muncul di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Selasa (17/12/2019).
Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan pembersihan selokan dan pelebaran Ciliwung.
"Sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan Anies soal pengelolaan pintu air di ibu kota.
Selain itu, juga terkait pentingnya pengerukan waduk.
"Manajemen pengelolaan pintu air termasuk pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti waduk Pluit dan lainnya," ujar Jokowi.
Pemerintah pusat, lanjut Jokowi, selama ini juga berupaya membantu mengatasi permasalahan banjir.
Salah satunya mempercepat pembangunan bendungan di wilayah Sukamahi dan Ciawi, Jawa Barat.
Namun, Jokowi tak memungkiri kedua bendungan tersebut bukan jaminan pasti wilayah ibu kota terbebas dari banjir.
Oleh karena itu, harus ada penanganan yang juga harus dilakukan Pemprov DKI.
Sebanyak 19 ruas jalan di Jakarta tergenang akibat diguyur hujan deras, Selasa (17/12/2019).
Ruas jalan tersebut tersebar di empat wilayah kota. Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Ridwan mengatakan, Pemprov DKI masih menangani genangan tersebut.
"Data genangan jalan sampai dengan pukul 15.00 WIB. Saat ini dalam penanganan dan berangsur surut," kata Ridwan saat dihubungi. (*)
Semua kesalahan yg ditujukan kepada Bapak Anies Baswedan sebagai gubernur indonesia yang santun dan seiman pilihan umat adalah kesalahan kambing, jd wajar beliau tidak perlu mengakuinya








asurizal dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4.2K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan