Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Amerika Membeli Alaska Dari Rusia




Kalian tahu Alaska? Sebuah wilayah yang tak begitu besar namun ternyata menyimpan bahan tambang. Entah apa yang merasuki Rusia sampai mendekati Amerika, kelihatannya kedua negara ini saling bertikai tapi sesungguhnya demi kepentingan bersama mereka juga bisa saling transaksi.

Baik politik luar negeri atau politik lokal sebenarnya sama saja tidak ada pertikaian abadi, atau pertemanan abadi yang ada hanya kepentingan bersama, sama-sama menguntungkan. Disinilah akhirnya Rusia dan Amerika duduk satu meja, pada tahun 1867 saat itu terjadi kesepakatan harga dimana Rusia menjual Alaska dengan harga 7,2 juta dolar AS.



Bagaimana mereka bisa terlibat transaksi perdagangan wilayah? Yuk kita kulik masalah ini gan-sist.

Saat itu di abad 19, bisa dibilang Alaska menjadi tempat perdagangan International. Saat itu di Novoarkhangelsk (sekarang bernama Sitka), ibukota Alaska terdapat banyak bisnis yang bergerak di bidang pembuatan kapal, es, kain dari Cina hingga pertambangan batu bara. Yang menarik adanya kandungan emas di wilayah tersebut, membuat transaksi Rusia dan Amerika tidak rasional.

Jelas efeknya 50 tahun kemudian terbukti Amerika mendapatkan untung berkali-kali lipat. Di Alaska pada abad 18 awalnya terjadi kerjasama antar pebisnis dan warga lokal yang disebut Perusahaan Rusia-Amerika (PRA), namun di belakang perusahaan tersebut orang Rusia lah yang menonjol menjadi spekulan yang nekat.



Hingga akhirnya, ada hak istimewa yang diberikan oleh perusahaan kepada Kekaisaran Rusia. Saat itu kekaisaran Rusia mengambil pajak dari perusahaan Rusia-Amerika tersebut, bahkan jajaran keluarga kekaisaran Rusia menjadi pemegang saham PRA.

Hingga akhirnya muncul sebuah nama yang menjadi pemimpin pebisnis di Alaska dari Rusia, dialah Aleksandr Baranov membangun banyak hal disana, dari sekolah, berkebun, mendirikan benteng bahkan ia juga menikahi anak kepala suku Aleut. Kemudian ia pun pensiun karena dimakan usia, lalu digantikan dengan Kapten Hagemeister. Disini mulai banyak perubahan, orang militer masuk dan menjadi pemilik saham juga sebagai pekerja, mereka meminta gaji yang tinggi.



Disinilah keserakahan oleh Rusia terjadi harga kulit dari tangkapan berang-berang dan anjing laut di turunkan dua kali lipat, hingga akhirnya 20 tahun mereka memburu hewan tersebut dan lebih banyak dari sebelumnya, membuat kedua hewan tersebut di ambang punah dan jumlahnya semakin sedikit. Di situlah akhirnya suku pribumi menjadi miskin dan tertekan oleh PRA hingga merekapun memberontak, dan mereka militer Rusia pun terlibat pertikaian dengan suku pribumi.

Kekaisaran Rusia pun harus menyuntikkan dana untuk PRA 200.000 rubel per tahun, karena semakin lama keuntungan yang didapat PRA tak dapat mengimbangi pengeluaran, saat itu adalah waktu yang kritis ketika Rusia berperang melawan Inggris, Perancis, dan Turki, yang dikenal dengan perang Krimea. Jalur laut juga sudah di kuasai Inggris maka Rusia tidak bisa lagi menyokong Alaska, ketakutan baru pun muncul ketika Alaska bisa di kuasai Inggris maka Rusia tidak akan dapat apa-apa. Disinilah ide menjual Alaska pun muncul, akhirnya Baron Edward de Stoeckl, seorang utusan dari Rusia di Washington, melobi pejabat Amerika ia pun melakukan negosiasi atas nama Kaisar dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat, William H. Seward.



Dan terciptalah sejarah dimana saat 30 Maret 1867, perjanjian jual beli wilayah dengan luas 1,5 juta hektar tanah milik Rusia di Alaska dengan Amerika Serikat seharga 7,2 juta dolar AS di Washington.

Itulah kisah sebuah wilayah yang bernama Alaska yang di kuasai Rusia di jual kepada Amerika, sedangkan suku pribumi tak dapat berbuat apa-apa. Untuk itu sebagai negara yang besar Indonesia harus belajar dari kisah ini, agar memperkuat militer dan juga pengawasannya serta jangan lupakan rakyat sendiri yang dimakmurkan kalau tidak ingin terjadi pemberontakan. Waspadai gerakan negara adidaya yang sering menguasai wilayah dari negara yang lemah, Indonesia harus punya sosok pebisnis nekat yang pandai berspekulan dengan cerdas yang menguntungkan negara bukan menguntungkan pihak asing.



Apa pendapatmu nih dengan kejadian ini, baru tahu atau sudah tahu sejak lama? Salam lur, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2019
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF









Diubah oleh c4punk1950... 20-12-2019 02:46
anasabila
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 35 lainnya memberi reputasi
32
16.3K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan