- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2019 Mau Habis, Mega Proyek 35 Ribu MW Masih Kurang Banyak


TS
dashmad
2019 Mau Habis, Mega Proyek 35 Ribu MW Masih Kurang Banyak
2019 Mau Habis, Mega Proyek 35 Ribu MW Masih Kurang Banyak
Foto: Tim Infografis: Zaki Alfarabi
Jakarta - Program megaproyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) menjadi salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lama tak terdengar, bagaimana progresnya?
PT PLN (Persero) menyatakan hingga kini program pembangkit listrik 35 ribu MW baru 10% yang selesai. 57% lainnya hingga kini baru memasuki tahap konstruksi.
"Sampai sekarang baru 10% sekitar 3.491,5 MW yang sudah dibangun. Lalu, 57% atau 20.126 MW sistem listrik masih dalam proses konstruksi," ungkap Direktur Regional Sulawesi dan Kalimantan PLN Syamsul Huda, dalam diskusi dengan pengusaha smelter, di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (20/12/2019).
[table][tr][td]Baca juga: Apa yang Bikin Realisasi Energi Terbarukan RI Memble?[/td]
[/tr]
[/table]
Dari data yang dipaparkan Syamsul, 27% proyek pembangkit sudah mendapatkan kontrak namun belum dibangun atau sekitar 9.515 MW. Lalu 4% lainnya sedang melakukan pengadaan proyek dengan jumlah 1.453 MW. Sementara itu 2% lainnya atau sekitar 734 MW masih dalam tahap perencanaan.
PLN tidak melakukan pembangunan pembangkit sendiri, pemerintah juga melibatkan pihak swasta alias independent power producer (IPP). Presentasenya, PLN akan menggarap 8,7 MW pembangkit, sementara pihak IPP akan membangun 26,6 MW.
Dari 3.491,5 MW pembangkit yang sudah beroperasi, PLN berkontribusi membangun pembangkit sebesar 2.118 MW. Sementara pihak IPP membangun 1.737,5 MW pembangkit lainnya.
PLN juga menargetkan ada 23 ribu pembangkit yang bakal dibangun sampai 2021. Bagaimana rencananya?
Di tempat yang sama, Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani sendiri menargetkan ada tambahan 23 ribu MW daya listrik yang disiapkan hingga 2021.
"COD di akhir 2019 sudah 1000 mega (watt), mudah-mudahan sisanya 23.000 (MW) yang masih konstruksi bisa selesai sampai 2021," ungkap Sripeni.
[table][tr][td]Baca juga: Parah! Target Energi Terbarukan 45 GW Cuma Nambah 385 MW di 2019[/td]
[/tr]
[/table]
Dia menambahkan dalam rencana usaha penyediaan listrik (RUPTL) 2019-2028, rencananya pemerintah akan menambah hingga sekitar 50 ribu MW pembangkit listrik. Nantinya pun penyediaan listrik ini bakal menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
"Nah kalau sampai 2028, di dalam RUPTL 2019-2028 kita akan menambah 50 GW. Kita akan tambah dengan bauran fuel mixnya dengan naikin porsi EBT," ungkap Sripeni.
Sripeni juga mengungkapkan masalah yang menghambat pembangunan megaproyek kebanggaan Presiden Joko Widodo ini. Apa itu?
Sripeni mengungkapkan masalah yang menghambat pengembangan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Permasalahannya menurut Sripeni adalah pembebasan lahan.
Sripeni mengaku pihaknya tak bisa sendiri menyelesaikan permasalahan itu. PLN pun kini sedang bekerja sama dengan pihak Kementerian ATR/BPN untuk pembebasan lahan.
"Jadi salah satu masalahnya pembebasan lahan. Makanya, kami juga sudah koordinasi dengan lintas Kementerian dengan ATR untuk tindak lanjuti pembebasan lahan," ungkap Sripeni.
Untuk diketahui, program 35.000 MW yang dikerjakan pemerintah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menopang dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti mendorong munculnya pusat-pusat industri baru. Sejatinya, proyek pembangkit listrik 35.000 MW ditarget kelar 2019, namun ternyata tidak tercapai.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan pertumbuhan konsumsi listrik tidak setinggi proyeksi awal. Sehingga, hal tersebut berdampak pada penyelesaian beberapa pembangkit yang harus diundur.
"Ada pergeseran dan sebagian COD (commercial operation date) 35.000 MW itu bisa di 2028. Disesuaikan dengan pertumbuhan sistem setempat," tuturnya saat dijumpai di kantornya, Selasa (3/7/2019).
Sumber :
https://finance.detik.com/energi/d-4830910/2019-mau-habis-mega-proyek-35-ribu-mw-masih-kurang-banyak/2
Padahal PLN dah terlanjur Utang ratusan triliun buat proyek :
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190627151357-85-407033/per-kuartal-i-utang-pln-naik-jadi-rp394-triliun
sampai sekarang baru 10% nunggu utang PLN sampai 1000 trilliun baru selesai kali

Jakarta - Program megaproyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) menjadi salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lama tak terdengar, bagaimana progresnya?
PT PLN (Persero) menyatakan hingga kini program pembangkit listrik 35 ribu MW baru 10% yang selesai. 57% lainnya hingga kini baru memasuki tahap konstruksi.
"Sampai sekarang baru 10% sekitar 3.491,5 MW yang sudah dibangun. Lalu, 57% atau 20.126 MW sistem listrik masih dalam proses konstruksi," ungkap Direktur Regional Sulawesi dan Kalimantan PLN Syamsul Huda, dalam diskusi dengan pengusaha smelter, di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (20/12/2019).
[table][tr][td]Baca juga: Apa yang Bikin Realisasi Energi Terbarukan RI Memble?[/td]
[/tr]
[/table]
Dari data yang dipaparkan Syamsul, 27% proyek pembangkit sudah mendapatkan kontrak namun belum dibangun atau sekitar 9.515 MW. Lalu 4% lainnya sedang melakukan pengadaan proyek dengan jumlah 1.453 MW. Sementara itu 2% lainnya atau sekitar 734 MW masih dalam tahap perencanaan.
PLN tidak melakukan pembangunan pembangkit sendiri, pemerintah juga melibatkan pihak swasta alias independent power producer (IPP). Presentasenya, PLN akan menggarap 8,7 MW pembangkit, sementara pihak IPP akan membangun 26,6 MW.
Dari 3.491,5 MW pembangkit yang sudah beroperasi, PLN berkontribusi membangun pembangkit sebesar 2.118 MW. Sementara pihak IPP membangun 1.737,5 MW pembangkit lainnya.
PLN juga menargetkan ada 23 ribu pembangkit yang bakal dibangun sampai 2021. Bagaimana rencananya?
Di tempat yang sama, Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani sendiri menargetkan ada tambahan 23 ribu MW daya listrik yang disiapkan hingga 2021.
"COD di akhir 2019 sudah 1000 mega (watt), mudah-mudahan sisanya 23.000 (MW) yang masih konstruksi bisa selesai sampai 2021," ungkap Sripeni.
[table][tr][td]Baca juga: Parah! Target Energi Terbarukan 45 GW Cuma Nambah 385 MW di 2019[/td]
[/tr]
[/table]
Dia menambahkan dalam rencana usaha penyediaan listrik (RUPTL) 2019-2028, rencananya pemerintah akan menambah hingga sekitar 50 ribu MW pembangkit listrik. Nantinya pun penyediaan listrik ini bakal menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
"Nah kalau sampai 2028, di dalam RUPTL 2019-2028 kita akan menambah 50 GW. Kita akan tambah dengan bauran fuel mixnya dengan naikin porsi EBT," ungkap Sripeni.
Sripeni juga mengungkapkan masalah yang menghambat pembangunan megaproyek kebanggaan Presiden Joko Widodo ini. Apa itu?
Sripeni mengungkapkan masalah yang menghambat pengembangan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Permasalahannya menurut Sripeni adalah pembebasan lahan.
Sripeni mengaku pihaknya tak bisa sendiri menyelesaikan permasalahan itu. PLN pun kini sedang bekerja sama dengan pihak Kementerian ATR/BPN untuk pembebasan lahan.
"Jadi salah satu masalahnya pembebasan lahan. Makanya, kami juga sudah koordinasi dengan lintas Kementerian dengan ATR untuk tindak lanjuti pembebasan lahan," ungkap Sripeni.
Untuk diketahui, program 35.000 MW yang dikerjakan pemerintah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menopang dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti mendorong munculnya pusat-pusat industri baru. Sejatinya, proyek pembangkit listrik 35.000 MW ditarget kelar 2019, namun ternyata tidak tercapai.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan pertumbuhan konsumsi listrik tidak setinggi proyeksi awal. Sehingga, hal tersebut berdampak pada penyelesaian beberapa pembangkit yang harus diundur.
"Ada pergeseran dan sebagian COD (commercial operation date) 35.000 MW itu bisa di 2028. Disesuaikan dengan pertumbuhan sistem setempat," tuturnya saat dijumpai di kantornya, Selasa (3/7/2019).
Sumber :
https://finance.detik.com/energi/d-4830910/2019-mau-habis-mega-proyek-35-ribu-mw-masih-kurang-banyak/2
Padahal PLN dah terlanjur Utang ratusan triliun buat proyek :
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190627151357-85-407033/per-kuartal-i-utang-pln-naik-jadi-rp394-triliun
sampai sekarang baru 10% nunggu utang PLN sampai 1000 trilliun baru selesai kali







4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
590
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan