Kaskus

News

irsowriterAvatar border
TS
irsowriter
MURID BERPIKIR ANALITIS DAN RUNUT,  BUKAN TONG KOSONG
Indonesia semakin jadi bangsa yang cerdas. Indonesia bakal bertambah hebat dan berdaya saing SDM-nya.

Sebab: perubahan arah pendidikan Indonesia yang memang sudah saatnya.

Gebrakan Mendikbud Nadiem Makarim. Itu pemicu optimismenya.

Salah satunya dari 4 gebrakan Merdeka Belajar Menteri Nadiem: mengubah Ujian Nasional (UN) yang selama ini menuai polemik dan dirasa tak relevan lagi sehingga perlu cara pengganti.

Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Itu pengganti UN.

Membahas Asesmen Kompetensi, sasarannya: kemampuan literasi (membaca) dan numerasi (berhitung) murid.

Bukan sekadar bisa membaca. Namun bagaimana murid mampu bernalar memahami konsep bacaan.

Tidak cuma mampu berhitung. Arahnya adalah murid piawai berhitung suatu konteks dan diaplikasikan pada bentuk yang abstrak dan nyata.

Itu luar biasa!

Artinya dapat disimpulkan: pola pendidikan Indonesia ingin dikayuh Menteri Nadiem adalah lahirnya SDM (murid) yang memiliki analisa tinggi serta memahami realitas.

Murid yang punya kesadaran terhadap sebuah peristiwa.

Itulah yang memang dibutuhkan pada perubahan dunia!

Sangat hebat jika murid-murid Indonesia yang masih di SD, SMP dan SMA telah mempunyai jangkauan pemikiran analitik terhadap sebuah kondisi yang dibacanya.

Di situ, murid jadi pemikir cerdas dan sistematis. Mampu menjelaskan apakah suatu hal masih relevan atau tidak.

Murid akan membentuk ide dan solusi terhadap apa yang dibacanya dari suatu konteks.

Maka konsep Asesmen Komptensi Minimum yang 'dibangun' Menteri Nadiem adalah lahirnya murid rajin membaca literasi ilmiah dan diskusi.

Bila dicerna baik-baik: Menteri Nadiem ingin membentuk kapasitas murid yang sejak di pendidikan dasar dan menengah tapi lompatan pikirannya adalah konseptor serta inovator.

Isi pikiran murid Indonesia tidak lagi "tong kosong".

Dunia butuh pemikir. Yang menciptakan ide baru dengan kajian analitis dan teoritis.

Menteri Nadiem membawa ke arah situ bila dipahami maksud dari Asesmen Kompetensi yang mengubah UN.

Memang tak mudah. Tapi optimisme terbuncah sebab gebrakan Menteri Nadiem.

Pendidikan Indonesia bukan pabrik orang-orang kolot. Tapi analis dan visioner.*
0
727
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan