Itu yang ia katakan ketika aku memintanya untuk menceraikanku. Dia bilang dia cinta sama aku. dia bilang dia tidak cinta dengan wanita itu. Padahal mereka sudah berhubungan selama hampir 1 tahun dan wanita itu kini tengah mengandung anaknya. Anak kedua bahkan. Setelah calon anak sebelumnya digugurkan oleh mereka. 

Bagaimana dia bisa bilang dia tidak cinta setelah apa yang sudah terjadi? 

Aku bukan istri se sholehah Aisyah istri Nabi Muhammad, aku pernah membantah permintaannya. Tapi aku tidak pernah melakukan zina dengan laki laki lain. Bagiku, hanya suamiku yang boleh menyentuhku. Aku pegang teguh semua itu. Bahkan ketika keadaan sesulit apapaun, aku masih mendampinginya. Aku ikut berjuang bersamanya. Dan sekarang dia melakukan semua itu dengan alasan khilaf.

Apakah semudah itu laki laki mempermainkan perasaan kami para wanita. 

Hari hari yang aku lalui bersamanya tidak mudah. Banyak liku yang harus aku tanggung. Dan aku ikhlas menerima semua itu. Asalkan ia terus bersamaku aku rasa cukup untuk memberikan kekuatan untukku. 

Tapi penghianatan tetap penghianatan. Dan aku tidak bisa memaafkan itu. Aku tetap pada pendirianku. Aku harus berpisah dengannya. Aku tau, itu akan melukai perasaan anakku dan keluargaku. Tapi aku tidak bisa bertahan, apalagi perempuan itu jelas mengandung anaknya. Aku gak mau anak itu lahir tanpa ayah. Aku juga perempuan, aku bisa merasakan juga hatinya yang saat ini juga hancur mengetahui kalau laki laki yang ia cintai nyatanya sudah beristri. Bahkan sudah memiliki anak.  

Ku yakin dia was was karena menikah dengan suamiku harus menunggu sidang perceraian yang entah kapan selesainya. Padahal usia kehamilannya sudah memasuki 5 bulan. Yang kalau dalam hitungan normal maka 4 bulan lagi dia akan melahirkan. 

Ku kira posisinya lebih sulit dari pada aku

Plis buat para wanita !!!

Jangan mudah memberikan mahkota kalian pada laki laki. Kenali dulu dan tunggu sampai mereka menikahi kalian. Jangan mudah termakan rayuan dan gombalan. MUdah2an bisa menjadi pelajaran untuk semuanya.