Pernah ga gansis saat kita menulis puisi sedang galau. Hati lagi kacau. Akhirnya corat coret kata-kata jadi sebuah puisi. Mungkin seperti ungkapan hati kesedihan, kebahagiaan atau kehancuran.

Ada juga saat kita melihat sendiri kenyataan yang terjadi di depan mata, tanpa kita sadari menjadi inspirasi dalam tulisan.

Hanya kadang-kadang banyak orang yang berpikir itu kisah si penulis, apalagi tentang perjalanan kehidupan cinta. Banyak yang salah kaprah menilai isi tulisan si penulis.

Itulah penulis, banyak cerita di dalamnya yang orang lain tidak tahu bagaimana si penulis merangkai kata yang indah. Sesama penulis pasti memahaminya.

Tetap semangat menulis menghasilkan karya-karya indah sebagai penulis. Menulis itu keindahan yang tak terungkapkan.


KISAH KEHIDUPAN
Rilva Nanda

Saat kumencari dimana bayangmu
Hanya jalan kegelapan
Mimpi tak pernah bertemu
Dilanda kesepian

Lelah aku berjalan di lorong waktu
Tertatih-tatih dalam kesendirian
Tak pernah menyatu
Selimut kesedihan

Terkubur cinta yang tak pernah menepi
Menepis kebahagiaan
Rasa sepi
Asa menghilang perlahan

Biarkan kurebahkan impian
Lelap terlupakan
Hanya kenangan
Nyanyian kedukaan

Tangerang, 18 Desember 2019

"Lebih baik menjadi diri sendiri daripada menjadi orang lain demi duniawi semata"


Sekelumit kisah tentang cinta penuh luka. Liku-liku cinta penuh kepahitan. Rasa cinta itu membuat seseorang lupa segalanya. Kisah cinta tidak selamanya indah dan tidak selamanya meninggalkan luka. Semua itu sudah ada yang mengatur. Jodoh itu takdir.


Puisi ini menceritakan tentang kekasih yang menanti pujaan hatinya namun sang kekasih menghilang entah kemana. Berusaha untuk setia dalam penantian, namun akhirnya hatinya lelah. Sia-sia cinta yang selama ini dipertahankan. Tinggal kesedihan, kekecewaan, duka yang dalam. Kehilangan kekasih hati yang tak pernah kembali.

Gansis yang ingin memberi saran dan kritik, silahkan ya, agar aku bisa belajar untuk lebih baik lagi.

Selalu semangat dalam karya selalu menjadi motivasiku.
Salam Literasi
Salam Persaudaraan