Apa itu gangguan bipolar?Adalah penyakit mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati dari tingkat emosi tertinggi ke terendah.
Ada dua tingkatan gangguan bipolar yang umum didiagnosis. Orang dengan bipolar I mengalami depresi secara bergantian dengan suasana hati yang sangat tinggi, atau mania. Bipolar II jauh lebih umum, dan ditandai oleh gejala mania yang kurang parah, yang disebut hipomania.

Oleh karena gejala gangguan bipolar ada di sepanjang spektrum mulai dari tidak ada hingga ekstrem, dan karena suasana hati yang baik atau buruk dapat merupakan hasil dari peristiwa atau keadaan sementara, diagnosis gangguan bipolar bisa sulit.



Tanda-tanda ini akan mengungkapkan jika mengalami fase atau mengungkapkan gejala bipolar.

1. Merasa benar-benar tertekan

Merasa tertekan sepanjang waktu

Seseorang yang bipolar dalam keadaan depresi akan memiliki gejala yang sama dengan seseorang yang hanya mengalami depresi. “Mereka memiliki masalah yang sama dengan energi, nafsu makan, tidur, dan fokus,” kata Don Malone, MD, ketua departemen psikiatri di Klinik Cleveland, Ohio. Periode mania, atau peningkatan moodyang mengikuti depresi menjadi penanda diagnosis bipolar. Penting untuk membahas fluktuasi suasana hati kepada terapis karena perawatan untuk depresi akan berbeda dari perawatan gangguan bipolar. “Antidepresan dapat benar-benar berbahaya pada orang dengan bipolar karena itu malah akan membawa mereka ke mania,” kata Dr. Malone.

Tanda-tanda depresi termasuk: merasa sedih atau putus asa untuk waktu yang lama, menarik diri dari keluarga atau teman, kurang tertarik pada aktivitas yang kamu sukai, perubahan nafsu makan yang signifikan, kurangnya energi, bicara lambat, dan masalah konsentrasi.

2. Tidak bisa tidur

Mengalami sulit tidur atau malah tidur terus-menerus

Umum untuk mengalami periode insomnia karena stres atau ada suatu hal yang mengasyikkan dalam pengembaraan di alam pikiran. Namun, seseorang dalam fase mania gangguan bipolar akan membutuhkan tidur yang jauh lebih sedikit daripada biasanya—kadang tidak tidur sama sekali selama berhari-hari—dan masih merasa berenergi. Selama fase depresi, seseorang dapat tidur lebih lama dari biasanya. Carrie Bearden, PhD, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dan psikologi di UCLA, mengatakan bahwa tetap pada jadwal tidur yang teratur adalah salah satu hal pertama yang dia rekomendasikan untuk pasien bipolar.

3. Berada dalam suasana hati yang hebat—suasana yang benar-benar luar biasa!


Merasa sangat gembira lalu dengan segera berubah

Siapa yang tidak suka suasana hati yang hebat? Dan mengapa ahli melihat itu sebagai tanda penyakit mental? "Fase-fase gangguan ini mungkin sebenarnya menyenangkan bagi individunya karena memungkinkan peningkatan produktivitas dan kreativitas yang biasanya tidak mereka alami," kata Smitha Murthy, MD, psikiater di Seton Mind Institute di Austin. Namun, jika peningkatan mood ekstrem, tidak ada penyebab yang jelas untuk itu, berlangsung selama seminggu atau lebih, mungkin menjadi salah satu gejala gangguan bipolar. Hipomania, karakteristik bipolar II, mungkin lebih sulit untuk dibedakan dari suasana hati yang umumnya baik, dikarenakan gejalanya lebih ringan. Cari kombinasi suasana hati yang meningkat dengan gejala bipolar lainnya, terutama dalam siklus berulang yang berganti dengan depresi.

Baca juga: Lalai dan Sering Menunda Termasuk Penyakit Mental. Cek 9 Gangguan Kepribadian Lainnya


4. Mudah tersinggung

Gampang tersinggung dan reaktif

"Ini adalah salah satu gejala paling sulit untuk dikenali karena merupakan reaksi alami terhadap frustrasi atau ketidakadilan," kata James Phelps, MD, direktur program gangguan mooddi Samaritan Mental Health di Corvallis, Oregon. Menjadi kesal karena seseorang menyalip mendadak di jalan raya, misalnya, cukup normal. "Kemarahan di luar proporsi terhadap situasi, 'naik darah' terlalu cepat, hilang kendali, berlangsung selama berjam-jam, dan kemarahan itu beralih dari satu orang ke orang lain, akan memungkinkan menunjukkan perilaku sebagai gejala bipolar," katanya.

5. Berbicara dan berpikir cepat

Berbicara begitu cepat sehingga sulit dipahami lawan bicara

"Berbicara begitu cepat sehingga orang lain tidak bisa mengikuti atau memahami—terutama dalam fase dengan gejala bipolar lainnya, mungkin masuk fase hipomania," kata Dr. Phelps. Seseorang dalam keadaan mania bahkan mungkin tidak membiarkan orang lain masuk menyela pembicaraannya. Terutama lagi jika seseorang tidak berbicara seperti ini biasanya. Demikian pula, memacu pikiran atau ide yang datang begitu cepat sehingga orang lain—dan bahkan dirinya sendiri—mungkin tidak dapat mengikutinya, memungkinkan merupakan indikasi mania.

6. Sangat percaya diri—tetapi tidak membuat keputusan yang benar

Membuat keputusan sembrono karena sangat percaya diri

Harga diri yang tinggi adalah hal yang baik. Pada orang dengan gangguan bipolar, kepercayaan diri yang berlebihan dapat menyebabkan keputusan yang buruk. “Mereka berpikir muluk dan tidak mempertimbangkan konsekuensi, semuanya terdengar baik bagi mereka,” kata Dr. Malone. Ini dapat menyebabkannya mengambil risiko dan terlibat dalam perilaku tidak menentu yang biasanya tidak pernah dicoba, seperti berselingkuh atau membelanjakan kartu kredit yang tidak mampu ia bayar.

7. Penggunaan narkoba dan alkohol

Pelarian akibat depresi dan ingin melupakan masalah

“Orang dengan gangguan bipolar memiliki tingkat penggunaan narkoba atau alkohol yang lebih tinggi daripada rata-rata,” kata Dr. Murthy. Mereka mungkin mencoba untuk menenangkan gejala gangguan bipolar dengan alkohol atau obat-obatan selama fase mania, atau menggunakannya untuk menghibur selama periode depresi.