Untuk mencapai kelulusan Ujian Nasional 2014 digunakan Formula Gabungan antara nilai UN dengan nilai Sekolah dengan persentase 60% Nilai UN dan 40% Nilai Sekolah. Nilai rata-rata yang harus diperoleh untuk mencapai kriteria kelulusan UN adalah 5,5. Kemudian nila terendah pada setiap mata pelajaran adalah 4,0. Untuk nilai sekolah sendiri memiliki komposisi 40% nilai rata-rata rapor dan 60% nilai ujian sekolah.

Pada Ujian Nasional tahun 2013 terdapat kendala teknis berupa keterlambatan pencetakan soal dan jawaban UN pada beberapa daerah. Hal ini disebabkan karena proses pencetakan dilakukan secara terpusat. Untuk UN tahun 2014 ini, proses pencetakan lembar soal dan jawaban dilakukan pada masing-masing daerah. Teknis pelaksanaanya dilakukan secara tender dengan beberapa perusahaan yang ditunjuk mengolah pencetakan pada tiap daerah.

Jika pada UN tahun 2013 hasil ujian nasional sama sekali tidak dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, maka pada UN 2014 hasil Ujian Nasional sepenuhnya dijadikan pertimbangan masuk PTN. Dengan adanya kebijakan ini, hasil yang diperoleh dari UN tidak mubazir seperti dahulu. Kebijakan ini sangat bagus, asalkan Nilai UN benar-benar mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.

Pada tahun 2014 ini, pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SD/MI tidak lagi dilaksanakan oleh BNSP, melainkan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ujian Nasioal SD/MI berbentuk ujian sekolah biasa dengan soal yang dibuat sesuai kemampuan tiap daerah/sekolah.