- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gara - Gara Jerigen, Pelayanan SPBU Terganggu


TS
Namikula314
Gara - Gara Jerigen, Pelayanan SPBU Terganggu
Asalamualaikum..
Semoga agan agan selalu diberikan kesehatan dan tetap setia membaca tulisan ane.
Kali ini ane mau sampaikan soal munculnya pertamini yang sudah menjamur di masyarakat.
Langsung aja ya gan/gansis
Pertamini muncul seperti jamur di musim hujan, bahkan keberadaannya sudah sampai ke plosok kampung. Ada dua bahan bakar yang sering di jual yaitu Pertalite dan Pertamax. Teknologi yang digunakan dengan memakai jerigen besar kemudian di pompa dengan alat atau secara manual. Pengisian bahan bakar dari yang paling minim senilai Rp 5000,- sampai terbanyak. Keuntungan dari jualan bahan bakar menggunakan pertamini cukup lumayan buat nutupin kehidupan sehari - hari.
Gambar hanya ilustrasi
dikutip dari www.pom-mini.com
Yang jadi persoalan saat pedagang pertamini membeli bahan bakar menggunakan jerigen besar dan itu belinya di SPBU atau pom.bensin. Disini mulai muncul persoalan, pasalnya mereka membeli lebih dari satu jerigen, padahal dalam satu jerigen berisi belasan liter. Parahnya lagi mereka mengantri sama dengan kendaraan lain.
Ane pernah punya pengalaman, waktu itu ane ngisi bensin motor di salah satu SPBU di daerah Cirebon. Pom bensin cukup besar tapi hanya ada dua pompa bensin, satu khusus buat pertamax satu lagi khusus untuk pertalite. Dalam satu pompa terdapat 4 selang, dua disebelah kanan dan dua disebelah kiri. Dalam satu pompa ada empat petugas.
Jelas ane ngantri yang pertalite, maklum kantong kuli, cuman mampu beli bensin pertalite. Waktu itu pas pagi hari, jam berangkat kerja dan antrian cukup panjang. Ane sabar mengantri karena budaya antri adalah salah satu budaya indonesia. Ops ane lupa kendaraan yang antri pada pompa pertalite itu campur, ada motor dan ada mobil. Kebetulan di tempat ane ngantri engga diatur mana khusus motor dan khusus mobil.
Satu persatu kendaraan diisi bahan bakar, kalau mobil paling gede pas ane perhatiin maksimal 200 ribu, kalau motor ya maksimal 50 ribu. Pas sampailah motor yang membawa 3 jerigen besar. Ane perhatiin satu jerigen mampu menampung belasan liter, kalau dirupiahkan sekitar 150 ribu, sedangkan ada 3 jerigen. Bisa kebayang kan berapa nilainya. Kalau dikonversikan berarti ngisi mobil full plus motornya ada lima.
Ini jerigen. Gambar hanya ilustrasi.
dikutip dari www.ud-adhika.com
Terhentilah antrian gara - gara ulah orang yang beli bahan bakar pake dirigen. Parahnya lagi petugasnya enjoy aja, seharusnya dua selang pompa digunakan, ini hanya satu. Ternyata setiap ngisi menggunakan jerigen pas ane intip intip ada tambahan buat petugasnya. Akhirnya semua kendaraan termasuk ane menunggu sampai kendaraan yang bawa jerigen penuh. Saking ngemesnya ane tegur petugasnya " Mba kalau ada yang pake jerigen itu selang satunya dipakai, jadi antrian engga lama dan panjang" kata ane pas sampai ane ngisi bensin.
Menurut ane harusnya di SPBU harus ada aturan sebagai berikut.
1. Pisahkan antara motor, mobil dan jerigen
2. Gunakan dua selang kalau dirasa perlu.
3. Petugas SPBU harus sigap dalam pelayanan, jadi kalau antri ya selang satunya dipakai, jangan didiemin.
Bagi ane kalau ada aturan tersebut diterapkan semua akan merasa nyaman. Emang sih sekarang boleh beli Pertalite pakai jerigen karena memang pertalite tidak disubsidi pemerintah jadi bebas, tapi kalau dicampur akhirnya menganggu kenyamanan yang mau isi bensin.
Tidak salah mengisi dengan jerigen, yang salah adalah pembeli yang menggunakan jerigen harusnya mengingatkan petugas untuk menjalankan selang pompa bensin yang satunya agar antrian tetap bisa berjalan. Petugas SPBU harus bisa menjelaskan bahwa kalau mau beli pakai jerigen mending antriannya jangan ditempat motor atau ke SPBU lain yang punya pompa banyak dan antriannya di mobil.
Mumpung menterinya baru dan Komisaris utama pak Ahok, mulai tertibkan hal demikian. Yang perlu dibenahi bukan hanya yang diatas juga yang dibawah. Buat aturan yang sekiranya membuat Pertamina bisa memberikan pelayanan optimal.
Jadi Pertamina dibenahi dari mulai akar sampai ke puncaknya. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa optimal.
Cukup sekian tulisan ane gan/gansis. Kurang lebihnya mohon maaf.
Monggo berkomentar ditempatnya. Trima kasih
Wassalam
Semoga agan agan selalu diberikan kesehatan dan tetap setia membaca tulisan ane.
Kali ini ane mau sampaikan soal munculnya pertamini yang sudah menjamur di masyarakat.
Langsung aja ya gan/gansis
Pertamini muncul seperti jamur di musim hujan, bahkan keberadaannya sudah sampai ke plosok kampung. Ada dua bahan bakar yang sering di jual yaitu Pertalite dan Pertamax. Teknologi yang digunakan dengan memakai jerigen besar kemudian di pompa dengan alat atau secara manual. Pengisian bahan bakar dari yang paling minim senilai Rp 5000,- sampai terbanyak. Keuntungan dari jualan bahan bakar menggunakan pertamini cukup lumayan buat nutupin kehidupan sehari - hari.
Gambar hanya ilustrasi

Yang jadi persoalan saat pedagang pertamini membeli bahan bakar menggunakan jerigen besar dan itu belinya di SPBU atau pom.bensin. Disini mulai muncul persoalan, pasalnya mereka membeli lebih dari satu jerigen, padahal dalam satu jerigen berisi belasan liter. Parahnya lagi mereka mengantri sama dengan kendaraan lain.
Ane pernah punya pengalaman, waktu itu ane ngisi bensin motor di salah satu SPBU di daerah Cirebon. Pom bensin cukup besar tapi hanya ada dua pompa bensin, satu khusus buat pertamax satu lagi khusus untuk pertalite. Dalam satu pompa terdapat 4 selang, dua disebelah kanan dan dua disebelah kiri. Dalam satu pompa ada empat petugas.
Jelas ane ngantri yang pertalite, maklum kantong kuli, cuman mampu beli bensin pertalite. Waktu itu pas pagi hari, jam berangkat kerja dan antrian cukup panjang. Ane sabar mengantri karena budaya antri adalah salah satu budaya indonesia. Ops ane lupa kendaraan yang antri pada pompa pertalite itu campur, ada motor dan ada mobil. Kebetulan di tempat ane ngantri engga diatur mana khusus motor dan khusus mobil.
Satu persatu kendaraan diisi bahan bakar, kalau mobil paling gede pas ane perhatiin maksimal 200 ribu, kalau motor ya maksimal 50 ribu. Pas sampailah motor yang membawa 3 jerigen besar. Ane perhatiin satu jerigen mampu menampung belasan liter, kalau dirupiahkan sekitar 150 ribu, sedangkan ada 3 jerigen. Bisa kebayang kan berapa nilainya. Kalau dikonversikan berarti ngisi mobil full plus motornya ada lima.
Ini jerigen. Gambar hanya ilustrasi.

Terhentilah antrian gara - gara ulah orang yang beli bahan bakar pake dirigen. Parahnya lagi petugasnya enjoy aja, seharusnya dua selang pompa digunakan, ini hanya satu. Ternyata setiap ngisi menggunakan jerigen pas ane intip intip ada tambahan buat petugasnya. Akhirnya semua kendaraan termasuk ane menunggu sampai kendaraan yang bawa jerigen penuh. Saking ngemesnya ane tegur petugasnya " Mba kalau ada yang pake jerigen itu selang satunya dipakai, jadi antrian engga lama dan panjang" kata ane pas sampai ane ngisi bensin.
Menurut ane harusnya di SPBU harus ada aturan sebagai berikut.
1. Pisahkan antara motor, mobil dan jerigen
2. Gunakan dua selang kalau dirasa perlu.
3. Petugas SPBU harus sigap dalam pelayanan, jadi kalau antri ya selang satunya dipakai, jangan didiemin.
Bagi ane kalau ada aturan tersebut diterapkan semua akan merasa nyaman. Emang sih sekarang boleh beli Pertalite pakai jerigen karena memang pertalite tidak disubsidi pemerintah jadi bebas, tapi kalau dicampur akhirnya menganggu kenyamanan yang mau isi bensin.
Tidak salah mengisi dengan jerigen, yang salah adalah pembeli yang menggunakan jerigen harusnya mengingatkan petugas untuk menjalankan selang pompa bensin yang satunya agar antrian tetap bisa berjalan. Petugas SPBU harus bisa menjelaskan bahwa kalau mau beli pakai jerigen mending antriannya jangan ditempat motor atau ke SPBU lain yang punya pompa banyak dan antriannya di mobil.
Mumpung menterinya baru dan Komisaris utama pak Ahok, mulai tertibkan hal demikian. Yang perlu dibenahi bukan hanya yang diatas juga yang dibawah. Buat aturan yang sekiranya membuat Pertamina bisa memberikan pelayanan optimal.
Jadi Pertamina dibenahi dari mulai akar sampai ke puncaknya. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa optimal.
Cukup sekian tulisan ane gan/gansis. Kurang lebihnya mohon maaf.
Monggo berkomentar ditempatnya. Trima kasih
Wassalam




sebelahblog dan anasabila memberi reputasi
2
437
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan