- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Perintahkan Polri Tindak Tegas Aksi Sweeping Natal dan Tahun Baru


TS
jaringanberita
Jokowi Perintahkan Polri Tindak Tegas Aksi Sweeping Natal dan Tahun Baru
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ada aksi sweeping atau menolak peribadatan saat momen Natal dan tahun baru. Kapolri Jenderal Idham Azis diminta menindak tegas pelanggaran.
"Tadi Pak Kapolri laporkan kepada presiden dalam ratas, pada prinsipnya Polri siap memberi rasa aman, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ancaman-ancaman yang ada, termasuk kalau ada sweeping atau aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA, dan tawuran," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Hal ini disampaikan Pramono usai rapat terbatas mengenai persiapan Natal-tahun baru. Idham sudah melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Tadi dilaporkan oleh Kapolri akan ambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang seperti itu. Sehingga presiden minta kepada Kapolri dalam rangka sambut Natal dan tahun baru ini aksi-aksi yang seperti itu tidak ada lagi," kata Pramono.
Selain itu, Idham melaporkan operasi lilin untuk menyambut Natal-tahun baru. Sebanyak 161 ribu personel gabungan dikerahkan.
"Kapolri juga laporkan bahwa operasi lilin telah dijalankan, tepatnya 19 Desember dan akan berakhir 2 Januari yang libatkan sejumlah personel, hampir 161 ribu, baik dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes secara total sehingga dalam hal ini menyambut Natal dan tahun baru, baik Polri dan jajaran lain telah siap," jelas Pramono.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ada aksi sweeping atau menolak peribadatan saat momen Natal dan tahun baru. Kapolri Jenderal Idham Azis diminta menindak tegas pelanggaran.
"Tadi Pak Kapolri laporkan kepada presiden dalam ratas, pada prinsipnya Polri siap memberi rasa aman, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ancaman-ancaman yang ada, termasuk kalau ada sweeping atau aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA, dan tawuran," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Hal ini disampaikan Pramono usai rapat terbatas mengenai persiapan Natal-tahun baru. Idham sudah melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Tadi dilaporkan oleh Kapolri akan ambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang seperti itu. Sehingga presiden minta kepada Kapolri dalam rangka sambut Natal dan tahun baru ini aksi-aksi yang seperti itu tidak ada lagi," kata Pramono.
Selain itu, Idham melaporkan operasi lilin untuk menyambut Natal-tahun baru. Sebanyak 161 ribu personel gabungan dikerahkan.
"Kapolri juga laporkan bahwa operasi lilin telah dijalankan, tepatnya 19 Desember dan akan berakhir 2 Januari yang libatkan sejumlah personel, hampir 161 ribu, baik dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes secara total sehingga dalam hal ini menyambut Natal dan tahun baru, baik Polri dan jajaran lain telah siap," jelas Pramono.
"Tadi Pak Kapolri laporkan kepada presiden dalam ratas, pada prinsipnya Polri siap memberi rasa aman, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ancaman-ancaman yang ada, termasuk kalau ada sweeping atau aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA, dan tawuran," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Hal ini disampaikan Pramono usai rapat terbatas mengenai persiapan Natal-tahun baru. Idham sudah melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Tadi dilaporkan oleh Kapolri akan ambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang seperti itu. Sehingga presiden minta kepada Kapolri dalam rangka sambut Natal dan tahun baru ini aksi-aksi yang seperti itu tidak ada lagi," kata Pramono.
Selain itu, Idham melaporkan operasi lilin untuk menyambut Natal-tahun baru. Sebanyak 161 ribu personel gabungan dikerahkan.
"Kapolri juga laporkan bahwa operasi lilin telah dijalankan, tepatnya 19 Desember dan akan berakhir 2 Januari yang libatkan sejumlah personel, hampir 161 ribu, baik dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes secara total sehingga dalam hal ini menyambut Natal dan tahun baru, baik Polri dan jajaran lain telah siap," jelas Pramono.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ada aksi sweeping atau menolak peribadatan saat momen Natal dan tahun baru. Kapolri Jenderal Idham Azis diminta menindak tegas pelanggaran.
"Tadi Pak Kapolri laporkan kepada presiden dalam ratas, pada prinsipnya Polri siap memberi rasa aman, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ancaman-ancaman yang ada, termasuk kalau ada sweeping atau aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA, dan tawuran," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Hal ini disampaikan Pramono usai rapat terbatas mengenai persiapan Natal-tahun baru. Idham sudah melaporkan hal tersebut kepada Jokowi.
"Tadi dilaporkan oleh Kapolri akan ambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang seperti itu. Sehingga presiden minta kepada Kapolri dalam rangka sambut Natal dan tahun baru ini aksi-aksi yang seperti itu tidak ada lagi," kata Pramono.
Selain itu, Idham melaporkan operasi lilin untuk menyambut Natal-tahun baru. Sebanyak 161 ribu personel gabungan dikerahkan.
"Kapolri juga laporkan bahwa operasi lilin telah dijalankan, tepatnya 19 Desember dan akan berakhir 2 Januari yang libatkan sejumlah personel, hampir 161 ribu, baik dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes secara total sehingga dalam hal ini menyambut Natal dan tahun baru, baik Polri dan jajaran lain telah siap," jelas Pramono.







4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
42


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan