Halo agan-agan yang budiman, jumpa lagi di awal bulan ini dengan ane,
knoxville6 threadmaker kesayangan antum semua. Kali ini ane mau kembali membahas salah satu klub liga inggris kesayangan ane, ya
Tottenham Hotspur. Klub ini baru saja memecat pelatih Pochettino dan menggantinya dengan pelatih kesayangan penikmat liga inggris, Jose Mourinho.
Nah kali ini ane mau mengajak agan-agan nostalgia kembali ke masa-masa selama Pochettino menjadi pelatih Spurs selama 5 tahun. Kuy cekidot
Quote:
Menemukan Bakat-bakat Muda di Tottenham
Mengembangkan bakat-bakat pemain khusunya pemain muda memang keahlian spesial seorang Pochettino. Banyak sekali contoh-contoh pemain yang dia orbitkan statusnya dari antah berantah hingga menjadi seorang superstar. Di Spurs sendiri kita bisa melihat bagaimana pemain-pemain seperti
Harry Kane, Dele Alli, Eric Dier, Harry Winks dan Danny Rosetumbuh menjadi pemain hebat dan menjadi pondasi kekuatan di timnas Inggris. Tidak hanya pemain muda saja, dia juga bisa mengeluarkan bakat-bakat dari pemain yang dianggap sudah usang, contohnya Lucas Moura yang sering jadi supersub di era Poch dan mencetak hattrick terkenal di semifinal UCL, padahal sebelumnya dia hanya pemain buangan dari PSG. Contoh lain adalah
Paulo Gazzaniga yang dulu hanya kiper cadangan ke 3 klub papan bawah
Southampton, sekarang didapuk menjadi suksesor dari Hugo Lloris.
Quote:
Tidak Ada Trofi Selama di Tottenham, Hanya Sekedar "Hampir"
Selama 5 tahun era kepelatihan Poch di Spurs,
Tottenhamtidak pernah sekalipun mendapatkan trofi bergengsi satupun. Beberapa kali Spurs era Poch ini hanya sekedar "hampir" mendapatkan trofi walaupun selalu berkutat di papan atas. Pada musim pertama Poch, Spurs hampir mendapat trofi
EFL Cup, tapi dikalahkan oleh
Chelsea 2-0 di partai final. Musim berikutnya 2015/2016, Spurs berpeluang besar menjuarai
Premier League dan bersaing ketat dengan
Leicester City, tapi rentetan hasil buruk di akhir musim justru membuat mereka finis di posisi 3 musim itu. Dan "Hampir" yang terakhir adalah beberapa bulan lalu ketika mereka dikalahkan
Liverpool di partai final
UCL. Mungkin memang spesialisasi Poch adalah mengembangkan pemain saja, bukan mendapatkan trofi
Quote:
Gaya Bermain High-Pressing Tottenham Ala Pochettino
Tottenham di era Pochettino terkenal dengan gaya bermain high-pressing, taktik ofensif yang menaikkan garis pertahanan hingga ke tengah lapangan untuk menekan ke daerah lawan, memancing kesalahan dan memanfaatkannya. Dengan formasi favorit4-2-3-1 memakai Harry Kane menjadi ujung tanduk serangan, dan Christian Eriksen sebagai pengatur tempo. Inilah sebabnya kenapa Spurs tidak memiliki banyak penyerang dan kalau Kane cedera pun Heung-Min Son lah yang dimajukan ke posisi striker. Strategi ini juga yang menjadi penyebab hasil buruk Spurs musim ini, karena terlalu bertumpu kepada Eriksen sebagai pengatur serangan sementara performanya sangat buruk musim ini karena Eriksen dianggap sudah tidak mau bermain untuk Spurs akibat skandal transfernya.
Quote:
Akhir Era yang Buruk untuk Poch dan Spurs
Akhir era Poch di Spurs tidak seindah momen-momen sebelumnya yang ia dapatkan. rentetan hasil buruk membuat Spurs berada di peringkat 14 klasemen saat Poch dibebas-tugaskan. Buruknya performa ini diduga akibat skandal internal klub seperti Skandal
Eriksen-Vertonghendimana Vertonghen diduga selingkuh dengan istri Eriksen, walaupun hal ini sudah dibantah oleh Eriksen sendiri tetapi masih banyak yang percaya kalau hal ini benar. Kemudian
masalah kontrak pemain-pemain seperti
Aldeweireld, Danny Rose, Vertonghen, Eriksen juga memengaruhi performa mereka, karena rumor tidak mau memperpanjang kontrak.
Kekalahan memalukan dari Bayern 2-7 di kandang juga kekalahan dari Brighton 3-0 menjadi tamparan keras bagi Poch yang dinilai sudah tidak bisa memotivasi skuadnya. Poch pun akhirnya dipecat pada tanggal
19 November 2019 dan karena saat itu adalah jeda internasional, Poch pun tidak sempat berpisah dengan skuad lamanya dan hanya memberikan pesan perpisahan seperti gambar di atas.

Yap, begitulah hal-hal yang bisa kita kenang dari Tottenham Hotspur di era Pochettino yang telah berjasa merubah status Spurs yang dulunya hanya klub medioker papan tengan menjadi klub elit Premier League dan langganan UCL. Walaupun dia tidak memenangkan trofi untuk Spurs, tapi jasanya mengembangkan pemain hebat dan mengangkat status klub akan membuatnya selalu dikenang oleh para fans Tottenham.
Kita doakan doi semoga sukses dan mendapat trofi di klub berikutnya
Trit ane tentang Tottenham lainnya:
Tottenham, klub yang alegi trofi
sumur konten : - otak ane
-
tante wiki
sumur gambar :mbah gugel