Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rajin.meremasAvatar border
TS
rajin.meremas
Ganti Bos, Bukalapak Bakal Setop Bakar Duit?
Jakarta - Achmad Zaky resmi mundur dari start up e-commerce Bukalapak. Kini, ia pun telah digantikan oleh Rachmat Kaimuddin yang merupakan mantan Director of Finance and Planning OT Bank Bukopin. Usai mengundurkan diri, Zaky berpesan agar Bukalapak menghentikan praktik bakar uang.

Lantas, dengan penggantian CEO ini, apakah Bukalapak akan menghentikan praktik bakar uang tersebut?

Menjawab pertanyaan itu, Presiden dan Co-Founder BukaLapak Fajrin Rasyid mengatakan bahwa saat ini memang start up e-commerce tersebut akan fokus pada kinerja perusahaan yang berkelanjutan (sustainability) dan menciptakan pertumbuhan yang sehat.

"Kalau bicara setop bakar uang itu adalah sesuatu yang subyektif. Tapi kita pada intinya berfokus sustainability dan healthy growth," tutur Fajrin usai menghadiri acara penandatanganan kerja sama antara Bukalapak dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Menurutnya, sustainability dan healthy growth itu merupakan poin yang kini juga menjadi pertimbangan investor. Sehingga, tak lagi hanya berorientasi pada Gross Merchandise Value (GMV). GMV adalah total nilai penjualan seluruh barang di platform e-commerce selama kurun waktu tertentu.

"Kalau kita bicara soal investor, investor dulu bicaranya yang penting grow, grow, grow valuasi, ternyata sekarang juga peduli akan hal-hal seperti path to profitability, growth yang sehat, dan sebagainya. Jadi itu menurut kita adalah tren start up ke depan, termasuk di tahun 2020," jelas Fajrin.

Ia pun mengungkapkan bahwa perusahaannya juga akan mulai fokus pada orientasi perusahaan yang profitable dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat, tapi saya tidak bisa sebut," ujarnya.


Meski begitu, ia menjelaskan bahwa saat ini pendapatan atau revenue Bukalapak meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun 2018. Selain itu, praktik bakar uang pun sudah berkurang sepertiganya dibanding tahun lalu.

"Kalau kita melihat healthy growth dan sustainability salah satu parameternya adalah revenue dan burn. Revenue kita itu tahun ini meningkat 3 kali lipat dibanding tahun lalu. Dari sisi burn berkurang sepertiganya dibanding tahun lalu. Itu menunjukkan komitmen kita menuju sustainability kita," paparnya.

Sebelumnya, dilansir dari CNBC Indonesia, Achmad Zaky berpesan agar Bukalapak bisa tumbuh lebih baik dan dapat menghentikan praktik bakar uang.

"Bukalapak tidak bisa terus bakar uang. Harus semakin mature, perusahaan tak bisa terus-terusan bakar uang. Harus ada return of investment," tegas Zaky saat berbincang dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).

Zaky mengatakan, kini Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.

"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman," imbuh dia.


https://finance.detik.com/berita-eko...top-bakar-duit

bos lama udah ngira2 kali, bakalan ada penurunan 2020, bakar duit berkurang, keluar pula aturan yang bikin ribet bangsanya sendiri.
sebelahblog
4iinch
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan