Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah seorang awak kabin pesawat Garuda Indonesia menceritakan pengalaman tidak menyenangkan bekerja di maskapai pelat merah tersebut selama kepemimpinan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Ari Askhara.
Hersanti, salah seorang awak kabin yang sudah bekerja selama 30 tahun menceritakan, bahwa dirinya tidak tidur selama 18 jam karena harus bertugas dalam penerbangan Jakarta-Melbourne (Australia).
"Saya kemarin baru terbang PP (pulang-pergi) Jakarta-Melbourne. Itu badan rasanya... Ini baru mendarat kemarin dan saya sampaikan ke sini bahwa badan saya tidak enak banget," kata Hersanti.
Pilihan Redaksi
Konkret! Ini Gebrakan Sapu Bersih BUMN Ala Erick Thohir
Eks Dirut Garuda Mau Dibawa ke Meja Hijau Pak Erick?
Awak Kabin Garuda Curhat: Era Ari Askhara, 8 Orang Opname!
Telepon Plt Dirut Garuda, Begini Pesan Tegas Erick Thohir
Hersanti ikut mendampingi Sekretaris Jenderal Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) Jacqueline Tuwanakotta bersama awak kabin lainnya menyambangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Para karyawan mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir mecopot Ari Askhara sebagai Direktur Utama Garuda.
Jacqueline mengatakan akan bertemu dengan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Pertemuan tersebut akan membicarakan kondisi awak kabin Garuda selama kepemimpinan Ari Askhara.
"Banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia. Mereka takut ada yang terancam," kata Jacqueline di Kantor Kementerian BUMN, Senin (9/12/2019).
Jacqueline menuturkan jika ada awak kabin yang melakukan kesalahan minor langsung dipindahkan. Lalu, lanjut Jacgueline, kesalahan yang seharusnya hanya disanksi pembinaan tiba-tiba langsung di grounded tidak boleh terbang.
Hersanti menambahkan, pada saat tugas ke Melbourne dirinya harus menunggu transit di pesawat. Sementara kru cockpit menginap di Melbourne.
"Kabin crew stay di pesawat. 30 tahun di Garuda baru ini ngalamin. Rasanya kaya gemeteran gak bisa tidur," kata Hersanti.
Selain itu, lanjut Hersanti, ada kebijakan yang membedakan gaji dan penjapatan awak kabin yang senior dengan junior. "Banyak diskriminasi yang dilakukan. Senior seperti kami pendapatan kami berubah, di bawah standar, junior malah lebih dari kami senior," jelasnya.
Source :
https://www.cnbcindonesia.com/market...-gaji-dipotong
Tega bener. Lanjut bersih bersih Pak ET,
