Kaskus

Entertainment

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Perempuan Paling Istimewa, Sistakah?

Pasti ada di antara jutaan laki-laki ada yang sehebat perempuan. Ketika perempuan mau minta tolong pasti menganggap laki-laki sama dengan dirinya.

"Mas, tolong ya. Bersihkan kursi depan. Saya lagi memasak buat arisan nanti siang. Itu juga, kaca jendela sudah berdebu banget jangan lupa. Rak sepatu juga banyak sendal dan sepatu yang sudah gak terpakai. Oh, iya. Nanti jika sudah selesai jangan lupa ke rumah ibu, tempat nasi sekalian bawa. Kan sekalian beli gas. Juga minta pada ibu untuk datang. Di sebelah rumah ibu, aku kemarin memesan kue. Nanti juga dibawa sekalian ya. Dan bla, bla bla...."

Bengong laki-lakinya, keringat dingin. Kira-kira laki-laki ingat tidak ya? Pasti tidak ingat. Setiap point haris dicatat. Diteli satu persatu. Lalu dipikirkan apa yang pertama dikerjakan. Yang ke dua, yang ketiga. Atau yang mana yang bisa dikerjakan bersamaan. Sungguh perempuan menang banyak dalam urusan yang beginian.

Selain itu, perempuan jika ingin meminta tolong pasti tak akan to the pint. Muter-muter dulu.

"Mas, aku lagi mencuci. Anak-anak sudah waktunya pulang."

Maksudnya adalah, "Mas tolong jemput anak."

Laki-laki selalu mengalah. "Iya, Sayang."

Nyatanya sepuluh menit berlalu tak juga beranjak dari tempat. Dua puluh menit. Tetap saja. Hingga setengah jam tetap tak bergerak.

"Mas!"

"Iya sayang. Iya sayang."

Nyatanya tetap tak berdiri. Tetap saja. Makanya perempuan jika mau menyuruh laki-laki harus punya strategi. Harus dengan senyum mendekati. Lalu duduk berhadapan. Kalau bisa sambil beradu dengkul. Tatap matanya.

"Mas, anak-anak waktunya pulang."

Jangan beranjak, tetap saja dengkul beradu. Tatap jangan lepas. Pasti sekejap laki-laki akan berdiri.

"Iya, Iya! Ini berangkat"

Tuh kan, laki-laki akan selalu kalah dengan perempauan. Karena perempuan sangat istimewa.

Satu keistimewaan perempuan yang paling dahsyat adalah soal di tempat tidur. Kalau laki-laki adalah seperti gunung yang mau meletus. Selalu ingin cepat-cepat meledak. Beda dengan perempuan. Coba saja lagunya anak-anak. Naik-naik kepuncak gunung.... Sempat-sempat tengok kanan kiri. Lihat bunga-bunga.

Makanya harusnya perempuan memahami keingina laki-laki. Segera laksanakan, jangan tunda soal yang satu ini. Cucian banyak, masih ada loundri. Piring gelas banyak yang kotor, masih bisa minta bantuan tetangga miskin untuk membantu mencucikan. Tak sempat memasak, masih ada warung makanan.

Coba saja jika hajat yang satu ini, tak ada yang bisa menggantikan. Tak boleh ada tetangga yang menggantikan. Tak boleh ada warung yang menjual. Makanya kapan pun diminta harus siap. Dalam kondisi apa pun harus kuat.

Beda lagi dengan perempuan. Seperti naik ke puncak gunung. Tak penting sampai ke puncak gunung yang penting prosesnya. Kadang bosan lihat-lihat dak asyik, mungkin saja malah tak sampai ke puncak sudah turun. Begitulah perempuan istimewa yang harus dipahami laki-laki.

Perempuan adalah mahluk paling istimewa. Tingkat tanggapnya nomor satu. Bandingkan dengan laki-laki. Lihat saja, wanita bisa melakukan segalanya dalam waktu yang hampir bersamaan.

Perempuan sanggup menyiapkan sarapan pagi, menyapu lantai, membuka jendela, menghidupkan mesin cuci dan memberikan sabun, membuatkan kopi, mencuci piring dan gelas secara bersamaan. Tidak hanya itu, perempuan masih sempat menyalakan tv dan menonton sinetron. Update status juga.

Komisi transportasi Uni Eropa menyatakan jumlah lelaki yang kecelakaan gara-gara mengemudi sambil melakukan panggilan telponan itu jauh lebih tinggi daripada perempuan. Kalau perempuan yang mengendarai niscaya tidak akan mengalami kecelakaan. Soalnya laki-laki yang dekat kendaraannya lah yang akan celaka. Karena biasanya lampu sign ke kanan beloknya ke kiri. Ha ha...

Saking istimewanya ingatannya sangat sangat kuat. Ketika amarahnya meledak, bahkan peristiwa dua puluh lima tahun lalu masih dapat diingatnya dengan jelas.

"Aduh, Mas! Mengapa sih Mas ini tak beribah saam sekali. Sejak dua puluh lima tahun lalu kesalahannya masih saja sama. Dan sekaeang terulang lagi"

Tuh kan perempuan ingat, saat kejadian pertama kali kesalahan dibuat sehari setelah hari pernikahan.

Keistimewaan lain perempuan adalah pola berpikirnya seperti obat nyamuk. Dari dalam ke luar. Beda dengan laki-laki, dari luar ke dalam.

Laki-laki selalu menentukan masalah untuk dicarikan solusinya. masalah diidentifikasi untuk dirumuskan kemudian mengerucut untuk mengambil keputusan.

Makanya ketika rapat sering mengatakan, "Saudara-saudara. Sementara rapat berlangsung mohon untuk fokus sebentar. Kita fokus pada masalah yang kita hadapi. Kegiatan lai. kita singkirkan dahulu."

Bagaimana jawaban perempuan, "Dengarkan dulu penjelasan saya. Ini penting."

Maka perempuan akan bercerita kemana-mana. Sepanjang jalan raya. Semua jadi cerita hingga masalah yang jadi fokus pembahasan hilang. Dan hal seperti ini akan tidak nyambung dengan keinginan laki-laki.

Keistimewaan yang paling istimewa dari perempuan adalah perasaannya tidak sama dengan yang diungkapkannya. Ketika laki-laki berangkat mancing, lima jam tak pulang-pulang. Di telpon tak ada jawaban. Sebenarnya perempuan sangat khawatir. Sementara yang terjadi ketika laki-laki datang.

"Mas!! Mbok jangan pulang saja sekalian. Tidur saja diempang."

Lalu pintu dibanting. Padahal dalam hatinya sangat khawatir. Setelah pintu ditutup sambil marah, kira-kira apakah dia akan menjauh? Perempuan akan berdiri di belakang pintu. Berharap laki-laki mengetuk pintu dan minta maaf.

Setelah laki-lakinya mengetuk pintu, perempuan sungguh sangat senang. Tapi apa yang dia ucapkan?

"Apa ketuk-ketuk!?" Sudah sana tak usah pulang."

Begitulah perempuan, istimewa. Tiada mahluk istimewa selain perempuan.

Perempuan memang benar-benar istimewa. Lihatlah ketika lelaki pulang ke rumah di kantor dapat masalah. Biasanya langsung masuk rumah. Duduk di kursi. Tak dilempar. Dasi di tarik berjuntai. Lalu, "Akh...!"

Sambil menggaruk kepala. Mata terpejam. Pasti di kantor lagi dapat masalah besar. Namanya perempuan, maksudnya mau membantu meringankan beban lelaki. Datang mendekat dan bertanya-tanya. Padahal laki-laki pasti gregetan karenanya.

"Mas, ada masalah ya?"

"Gak ada, Sayang."

"Mas, sudah nggak percaya sama aku ya?"

Tuh kan soal percaya dibawa-bawa.

"Cerita dong, Mas!"

"Akh sudahlah."

"Mas pasti sudah cerita pada yang lain ya?"

Curiga dan cemburu. Ternyata bukan malah menyelesaikan masalah. Malah mendatangkan masalah baru. Pertengkaran tak perlu akhirnya terjadi

Perempuan pasti merasa dirinya persis laki-laki. Ketika dapat masalah. Kalau perempuan tertimpa masalah langkah pertama yang membuatnya lega adalah dengan bercerita. Makanya jangan heran jika media sosial isinya banyak perempuan. Yang sering curhat di media sosial juga perempuan.

Itulah sebabnya jika laki-laki di dekatnya tak mau mendengarkan curhatnya makanya banyak masalah terbongkar di media sosial. Ingat ini duhai para lelaki. Kuncinya cuka satu. Dengarlah apa pun yang perempuan curhatkan, maka kau akan disayang.

Kemudian agar saling cinta tumbuh dan bertahan lama bagaimana kuncinya? Saling percaya, saling menerima kekurangan masing-masing.

Beberapa hari lagi hari ibu. Perayaan penghormatan bagi perempuan. Ibu adalah perempuan. Istri adalah perempuan. Sayangi dan berterimakasih jangan pernah dilupakan. Laki-laki adalah pelindung perempuan.

Siapkan hadiah dan senyum termanis kepada perempuan tersayang. Jangan pernah kecewakan. Di tubuhnya ada surga. Dikakinya ada surga. Di senyumnya ada surga.

Anda pasti tahu. Kita tak pernah ada jika tak ada perempuan. Dialah ibu kita. Ada anak lahir tak ada bapak. Di surat keterangan kelahiran hanya ada nama ibu. Tapi tak ada nama anak yang tidak punya nama ibu. Dan ibu adalah perempuan.

Perempuan dengan sejuta kekurangan, dia adalah ibu dari seseorang. Cerita tentang ibu yang malang. Ibu yang terpaksa mengutuk anaknya karena terlalu mengecewakan sudah jadi banyak pelajaran. Adakah kita mengambil pelajaran?

Lihat sekeliling kita, ibu apakah masih ada? Ada yang sudah tua renta merana dalam bilik dua kali dua. Mantu yang menjaga. Sambil tak kurang sumpah serapah dari mantu durhaka. Sementara anak laki-laki semata wayang bekerja banting tulang untuk keluarga. Keluarga yang mana?

Bukankah anak laki-laki tugasnya seumur hidup berbakti pada ibu. Bagaimana tuntunan mengajarkan. Ibumu, ibumu, ibumu. Hingga tiga kali disebutkan. Baru bapakmu. Artinya ibu adalah yang utama. Tapi mengapa, di panti jompo banyak ibu-ibu tua melongok di depan jendela. Menanti anak laki-lakinya menjemput pulang.

Sejak pagi hingga siang. Sejak siang hingga malam. Dan pagi lagi. Berhari-hari. Berminggu-minggu. Bahkan hingga berbulan-bulan. Dan tangan ketika lebaran. Menengok ibu di panti jompo. Membawa mobil mewah. Dengan anak dan istri cantik jelita. Apakah karena mereka anak melupakan ibunya?

Berapa air mata jatuh setiap harinya. Dari mata sayu menanti kematiannya. Anak tercinta melupakannya.

Iya tak ingat bagaimana dulu dikandung. Berar tertatih-tatih ditahan. Dilahirkan dengan kesakitan dan menuju kematian. Kemudian dijaga dalam buaian. Malam ibu jadikan siang. Ngantuk ditahan. Bahkan ketika ibu makan, anak membuang kotoran tetap saja sambil membersihkan kotoran sambil makan. Tak jijik sama sekali. Lantas setelah ibu kita tua dan renta. Anak laki-laki merasa jijik dan meninggalkan ibunya. Bagaimana bisa. Ibu kita adalah perempuan istimewa.

Dalam sedih ibu mampu tertawa. Demi anaknya bahagia. Dan tawa ibu tetap sanggup menangis menahan kangen anaknya. Dia adalah ibu-ibu tua yang dilupakan anak laki-lakinya.

Lihatlah, di pinggir-pinggir jalan. Ibu tua menengadahkan tangan terpaksa tak ada penghasilan. Bagaimana jika ibu tua itu adalah ibu kita? Sementara prasangka meminta kita untuk mengatakan ibu tua sedang bersandiwara. Hanya bisa mengemis dan meminta-minta. Kita telah memberikan penilaian buruk, sementara se peser pun tak ada uang yang keluar dari saku kita. Ruginya apa? Tersenyum pun kita tak kuasa pada ibu-ibu tua.

Ibu tua adalah perempuan. Dia adalah perempuan istimewa. Yamg melahirkan kita. Sekarang ada di mana? Pernahkah kita menyakiti ibu kita? Sudahkah meminta maaf dan ampun pada ibu kita? Perempuan istimewa.

Cintanya yang mengharu biru. Tak pernah mengharap balasan dari setiap keringat yang pernah ia keluarkan untuk merawat dan membesarkan kita. Salah satunya adalah perempuan istimewa.

Inilah lelucon paling lucu di dunia. Anak laki-lakimya sangat kaya. Ibu tua mengasuh anak mereka. Dengan imbalan uang, bahkan hanya untuk makan. Harus jadi pembantu harian. Bagaimana bisa?

Pembaca pasti bertanya, bagaimana rasanya tak punya ibu. Ada yang langsung menjawab. Akh, biasa saja. Ibu saya masih ada. Masih sehat bugar. Sudah usia senja.

Bapak Gw kaya. Gw punya ibu empat. Rasanya enak. Ke rumah ini minta jajan sama ibu pertama. Ke rumah lainnya minta jajan lagi sama ibu B, lalu ketempat lainnya. Jadinya uang jajannya banyak.

Ibu banyak, karena ayah punya istri banyak. Seperti apa perasaan ibu. Tak ada perempuan yang mau di madu. Ada sebagian yang terpaksa mengalah karena keadaan. Karena ajaran agama juga sebagiannya. Tapi tetap saja menjadi ibu tua sungguh tidak enak. Jadi ibu termuda juga tidak enak.

Oh iya, memangnya jadi laki-laki punya istri banyak enak? Siapa bilang enak pasti hanya hayalan belaka. Jika tak percaya kalau punya banyak istri itu enak, berarti sudah termakan hoaks.

Coba saja bayangkan, ketika fisik jadi ukuran. Cantik atau tidak. Gemuk atau kurus. Tinggi atau pendek. Pendiam atau yang pencilaan/pecicilan. Menurut cerita rasanya sama. Naik gunungnya sekejap saja. Sisanya adalah derita.

Bagaimana bisa?
Salah satu contoh saja. Ketika jadwal kita menginap di isteri ke dua. Anak di istri pertama sakit keraa. Apakah tega kita meninggalkan anak sedang sakit keras? Menunggui anak sakit padahal istri ke dua juga sedang sakit. Sakit batin menanti jadwal nafkah batin? Mana yang didahulukan?

Jika mendahulukan anak yang sakit otomatis jadwal ke istri selanjutnya akan bergeser. Berapa istri yang sakit?.

Atau ketika jumlah anak banyak di masing-masing istri. Berbarengan sakitnya. Siapa yang akan kita tunggu? Sementara semua menlpon dengan bahasa yang sama.

"Ayah, saya sakit. Temani saya, Yah. Hiks hiks hiks."

Laki-laki mana yang kuasa menahan air mata. Darah dagingnya sedang menderita. Sakit dan menyebut namanya.

Akh! Itu rekayasa. Tak mungkin sakitnya bersamaan. Memangnya kita Tuhan, bisa mentukan kapan sehat dan sakitnya sesuka hati kita. Jadi apa mau dikata. Istri banyak tak bahagia. Percaya sudah sama Gw. Kalau tak percaya silakan buktikan saja. Dan nikmati siksanya. Seperti Gw.
Diubah oleh Surobledhek746 08-12-2019 05:39
ngejlebAvatar border
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.9K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan