- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sambil Menangis, Emak-emak Korban First Travel Cegat Menag Minta Bantuan


TS
rahmantasigit
Sambil Menangis, Emak-emak Korban First Travel Cegat Menag Minta Bantuan

Jakarta - Sejumlah korban First Travel mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag). Mereka ingin bertemu Menag Fachrul Razi meminta bantuan agar pemerintah mencarikan solusi nasib jemaah yang gagal ke Tanah Suci.
Pantauan detikcom, di Kantor Kemenag, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019), pukul 09.30 WIB, para korban First Travel ini mencegat kedatangan Fachrul. Saat Fachrul tiba di kantornya, emak-emak korban First Travel sontak menangis.
"Pak, tolong saya pak," ucap salah seorang ibu ke Fachrul.
[table][tr][td]

[/tr]
[/table]
Fachrul kemudian meluangkan untuk mendengar curahan para ibu-ibu korban First Travel. Fachrul mengatakan, akan segera mencarikan solusi.
"Iya nanti kita carikan (solusinya). Gini ya. Kita tidak menjanjikan apa-apa tapi kami kan ikut bertanggung jawab ya. Ikut merasa bertanggung jawab," kata Fachrul.
Fachrul kemudian menjelaskan mengenai penanganan kasus First Travel yang ditangani Kementerian Agama. Fachrul mengatakan sudah memiliki beberapa konsep untuk menangani kasus ini.
"Nanti kami coba, dalam waktu dekat kami sudah akan merumuskan. Sama-sama ketemu semua, coba langkah-langkah apa yang terbaik ya. Tapi sudah ada sih konsep-konsepnya di benak. Udah, udah ada. Tapi semua kita harus sama-sama mencoba mengatasi ini bersama-sama," ucap Fachrul.
[table][tr][td]

[/tr]
[/table]
Fachrul menjelaskan, saat ini para jemaah korban First Travel harus dapat mengikhlaskan kondisi yang ada. Dia menyebut tidak bisa menjanjikan, tapi berupaya untuk menyelesaikan permalahan travel umrah 'bodong'.
"Termasuk teman-temannya korban juga, tentunya sebagian lain mohon bisa mengikhlaskan gitu ya karena tentu yang kita utamakan yang nggak mampu gitu kan. Nanti kita coba selesaikan masalahnya ya. Tapi paling tidak kami merasa terpanggil untuk sama-sama memecahkan masalah. Mudah-mudahanlah gitu ya. Kita nggak menjanjikan banyak tapi saya kira pasti ada sesuatu yang bisa kita lakukanlah ya," sambungnya.
Sutimah (53), salah satu korban berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang isa membantu para korban First Travel. Selain Sutimah, ada 3 korban lainnya yakni Tuti yang berprofesi sebagai tukang jahit, Sukarsinah pedagang nasi uduk, dan Maimunatun, serta kuasa hukumnya.
"Dari awal saya mendaftar karena kan promo. Kami kan orang nggak mampu. Jadi ada promo kan saya tertarik. Mungkin juga karena ustazah saya juga sudah pernah ikut First Travel dua kali. Makanya saya juga, saya jemaah 43 orang. Yang berangkat cuma 2. Kami dijanji-janjikan terus suruh nambah katanya bulan Ramadhan mau diberangkatkan. Kami nambah, kami ngutang-ngutang. Tapi nyatanya kami tidak diberangkatkan. Jadi kami mohon karena ada kebijakan dari pak menteri jadi kami bertekad lagi pengen diberangkatkan," jelas Sutimah (53).
[table][tr][td]

[/tr]
[/table]
Kuasa Hukum korban, Natalia Rusli, mengatakan kliennya berharap bisa berangkat umrah. Natalia menyebut Menag Fachrul Razi pernah menjanjikan para korban First Travel.
"Klien saya kurang lebih 30 ribu, mereka mewakili. Jadi setiap hari karena mereka kan rakyat miskin, tidak bisa setiap hari ke sini. Jadi saya sudah buat kan jadi mereka bergantian (datang setiap harinya ke kantor Kemenag). Tanggal 28 November setelah kita memasukkan surat (pertanggungjawaban ke pihak Kementerian Agama) tanggal 25 November. Secara langsung dan sudah diliput oleh media-media," kata Natalia.
source : https://news.detik.com/berita/d-4812...-minta-bantuan
nih bisnis atau investasi yang bernamakan SYARIAH ISLAM....
sabar aja bu... ibu sudah "beramal" semoga amal ibu diterima oleh Allah SWT






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan