Kaskus

Entertainment

CahayahalimahAvatar border
TS
Cahayahalimah
[Naskah Film Pendek] Jalan Surga Lain
[Naskah Film Pendek] Jalan Surga Lain


[Naskah Film Pendek] Jalan Surga Lain

Oleh: Cahayahalimah


Spoiler for Jalan Surga Lain:

Premis :Seorang istri tetap bertahan bersama suami yang telah menyebabkan rahimnya terenggut.


Sinopsis : Maya(wanita yang bekerja sebagai SPG berusia 37 tahun) adalah seorang istri yang kuat, meski terlihat cengeng, tetapi air mata adalah senjata untuknya.


Dia berjuang mempertahankan anak yang sedang dikandungnya, meski ini anak yang kedua, seorang ibu tetap terus berjuang untuk mempertahankannya.


Suami Maya, Ego adalah (bekerja sebagai ojol berusia 38 tahun) seorang pencemburu dan temperamen, dia tidak memandang istrinya yang sedang mengandung empat bulan, ketika dia marah menendang perut sang istri.


Akibat perbuatannya Maya mengalami pendarahan, namun jabang bayi masih bisa diselamatkan. Maya harus dirawat selama lima bulan, bedrest selama kehamilan, kateter selalu terpasang, karena seringnya mengalami pendarahan selama lima bulan tersebut, (disertai usia Maya yang tak lagi muda) mengalami retensio plasenta (ari-ari lengket) dan harus mengalami histerektomi (pengangkatan rahim).


Meskipun dengan kejadian yang begitu menyayat hati, Maya tetap mempertahankan suami dengan alasan anak-anak.


FADE IN


SCENE 1 : EKT. MALL ONE BELL PARK (OBP), Fatmawati Jakarta


CAST : Maya, Ego


Ego yang kebetulan mendapat penumpang ke mall tempat istrinya bekerja, langsung stalking sang istri, ketika itu Maya sedang melayani customer pria. Ego memperhatikan dari kejauhan, wajahnya memerah ketika melihat sang istri tertawa mesra kepada customernya.


CAMERA : LONG-SHOT depan dan sekeliling mall CLOSE UP pertama ke Maya yang sedang melayani customer pria dengan senyumannya yang lebar.


CLOSE UP kedua ke wajah Ego dengan penuh kemarahan.


Cut to


SCENE 2 : INT. MALL OBP


CAST : Maya, Ego


Seketika Maya sadar, langsung menghampiri sang suami. Ego bergegas keluar mall menuju ke motornya.


CAMERA : LONG SHOT ke depan pintu mall, memperlihatkan Maya yang sedang berlari kecil dan Ego di depannya menuju depan mall_tempat dia parkir motor, CLOSE UP ke wajah Maya yang sangat gelisah, kemudian CLOSE UP ke Ego yang membanting helm.


Cut to


SCENE 3 : INT. RUMAH KONTRAKKAN


CAST : Ego, Maya


Ego langsung masuk kamar dengan menyeret tangan Maya, lalu membanting badan Maya ke kasur. Derai air mata membasahi pipi Maya, diikuti dengan pembelaan diri, Ego tak dapat menahan emosi sehingga menendang perut Maya yang ketika itu sedang mengandung empat bulan.


Maya memegang perutnya, terlihat darah mengalir di sekujur kaki, Ego panik dan membawanya ke rumah sakit.


~DIALOG~


Quote:



CAMERA : LONG SHOT rumah kontrakan, menuju ruang tamu sampai kamar tidur, CLOSE UP ke wajah Ego, kemudian ke wajah Maya yang merintih kesakitan.


Cut to


SCENE 4 : EKT. RUMAH SAKIT FATMAWATI


CAST: Ego, perawat rumah sakit, Maya


Maya hanya bisa meneteskan air mata, khawatir anaknya tidak bisa terselamatkan dan rasa kecewa atas kebohongan sang suami.


~DIALOG~


Quote:



CAMERA : LONG SHOT ruang UGD, CLOSE UP ke wajah perawat kemudian ke wajah Ego.

SOUND EFFECT : Suara sirine ambulance


Cut to


SCENE 5 : INT. RUANG PENDAFTARAN


CAST : Ego, Ibu Sofi, Bapak Irawan (orang tua Ego), Dian

Dian (anak pertama Ego dan Maya, usia 6 tahun) terus menangis dengan memegang dan menggoyangkan tangan ayahnya.


~DIALOG~


Quote:



SOUND EFFECT : Suara pegawai rumah sakit memanggil antrian.


CAMERA : CLOSE UP ke wajah ayah dan ibu Ego, lalu wajah Dian yang menangis. LONGSHOT ke ruang tunggu pendaftaran, serta pasien lainnya yang sedang menunggu, CLOSE UP ke ekspresi Ego yang merasa bersalah.


Cut to


SCENE 6 : INT. RUANG UGD


CAST : Dokter, Ego, Bapak Irawan, Ibu Sofi, Dian, Maya


~DIALOG~


Quote:



CAMERA : CLOSE UP ke wajah ayah dan ibu Ego, lalu wajah Dian yang mengusap perut ibunya, kemudian ekspresi Maya yang sedikit tenang LONG-SHOT ruang UGD.


Cut to  


SCENE 7 : INT. RUANG PERAWATAN


CAST
: Ego, Maya


Tanpa terasa sudah lima bulan Maya dirawat, biaya rumah sakit pun begitu membebani keluarga Ego, bantuan pemerintah kala itu tidak mengcover seluruh biaya rawat inap.


CAMERA EFFECT : LONG-SHOT ke rumah sakit dan lorong tempat rawat inap. TIME LAPSE 5x pagi-malam, dari bulan Juli ke bulan Desember. CLOSE UP ke wajah Ego dan Maya.



Cut to  


SCENE 8 : EKT. RUANG OPERASI


CAST
: Dokter, Ego, Ibu Sofi, Bapak Irawan


Ego dan keluarganya tampak panik, operasinya berjalan begitu lama, kurang lebih satu jam dokter keluar dengan membawa dua berita.


~DIALOG~


Quote:




CAMERA : LONGSHOT sekeliling rumah sakit sampai ke ruang tunggu, CLOSE UP wajah dokter, Ego dan orang tuanya yang begitu sedih.


Cut to  


SCENE 9 : INT. RUANG TUNGGU


CAST
: Ego


Ego harus mengambil keputusan yang sulit, Maya mengalami pendarahan dan harus dilakukan tindakan histerektomi.


CAMERA : CLOSE UP ke pintu ruang operasi dengan lampu berwarna merah, kemudian ke ruang tunggu memperlihatkan gerak gerik Ego yang panik, dan sedih.


Cut to   


SCENE 10 : EKT. RUANG RAWAT BAYI


CAST: Ego, Ibu Sofi, Bapak Irawan, bayi


~DIALOG~


Quote:



CAMERA : LONG-SHOT ke ruang rawat bayi, Close UP ke wajah orang tua Ego yang begitu bahagia, kemudian Ego ada perasaan sedih dan kecewa dibaliknya.


Cut to

SCENE 11 : INT. RAWAT INAP


CAST: Maya, Ego, Ibu Sofi, Bapak Irawan.


Setelah melahirkan Maya masih harus dirawat inap selama empat hari.


Untuk menghindari stres Ego dan keluarganya menutupi kejadian ini dari Maya.


CAMERA : LONG-SHOT ke ruang rawat inap kelas 2, dengan pasien lain di sebelahnya TIME LAPSE 4x CLOSE UP ke wajah Maya sedang memberikan asi pada sang bayi CLOSE UP wajah bersalah Ego.


Cut to

SCENE 12 : INT. RUMAH KONTRAKAN


CAST : Maya, Bayi, Dian, Ego, Ibu Sofi, Bapak Irawan.


~DIALOG~


Quote:


SOUND EFFECT : Suara tangisan bayi


CAMERA : LONGSHOT depan rumah kontrakkan, ruang tamu CLOSE UP Maya mencium bayinya, disertai Dian.


Cut to

SCENE 13 : INT. KAMAR TIDUR


CAST: Maya, Ego

Ego memandangi wajah sang istri yang sedang tertidur lelap dengan penuh penyesalan, ingin mengutarakan bahwa dia sudah menjalani histerektomi.

Kapan waktu yang tepat mengungkapkan itu, kebingungan tampak dalam raut Ego.


CAMERA : CLOSE UP wajah Ego dan Maya.

Cut to

SCENE 14 : EKT. HALAMAN RUMAH


CAST : Maya, Bayi, Udin


Maya sedang menjemur bayinya, Udin (pekerja kantoran, tetangga) yang sedang memanaskan motor, menghampiri Maya dan bayinya, sekadar berbasa basi.


~DIALOG~

Quote:



CAMERA : LONG-SHOT halaman rumah pagi hari dengan cahaya matahari CLOSE UP tangan tetangga yang mengelus tangan si bayi.


SOUND EFFECT : Suara mesin motor

Cut to


SCENE 15 : INT. RUMAH


CAST : Ego


CAMERA : CLOSE UP wajah Ego yang marah, sedang memperhatikan Maya dari jendela.


Cut to


SCENE 16 : INT. RUMAH


Cast : Maya, Bayi, Ego


Maya sedang memberi ASI kepada sang bayi, Ego lagi-lagi terbakar api cemburu, karena emosi, Ego akhirnya menceritakan bahwa istrinya tidak lagi mempunyai rahim.


Suara tangisan Maya akan hancurnya dia sebagai wanita, akan bullying sang suami terhenti, ketika terdengar suara tangisan bayi.



~DIALOG~

Quote:



SOUND EFFECT: (Suara tangisan bayi)


Maya menatap lama wajah sang bayi, wajah mungilnya menghapus kemarahan yang baru saja dialami.


Maya selalu memegang prinsip, pernikahan hanya sekali, suamiku adalah surgaku.


Maya mengenang kembali, bagaimana pertemuan dengan sang suami, di tengah-tengah cacian orang sebagai perawan tua, lalu ada Ego yang mencintai dan meminang dirinya.


Sikapnya yang temperamen sering kali membuat hatinya hancur, tetapi setiap kali Ego menyakiti dirinya, Maya selalu memaafkan, dia selalu berpikir adakah jalan surga lain, tetapi melihat wajah-wajah mungil Maya tetap bertahan atas sikap Ego.


SOUND EFFECT : Lagu ayat-ayat cinta

CAMERA : CLOSE UP wajah Maya dan bayi.



FADE OUT

CREDIT TITLE

END



Terimakasih yang sudah membaca


emoticon-terimakasihemoticon-terimakasihemoticon-terimakasih


Keep smile and istiqamah.


Saran dan kritik dengan cara yang sopan.
emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2



Opini pribadi

Jakarta, 22:12
Kamis, 21 Nov 2019
Diubah oleh Cahayahalimah 24-11-2019 06:04
sebelahblogAvatar border
janeeta97Avatar border
pakolihakbarAvatar border
pakolihakbar dan 22 lainnya memberi reputasi
23
2.2K
58
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan