Quote:
Habib Ali Al Jufri memuji Banser karena telah berkonribusi mengamankan bangsa dan negara.
Habib Ali berkata :
Terima kasih yang menjaga keamanan, yang berdiri di sini (maksudnya Banser). Ini bukan cuma basa-basi saja. Apa yang niatnya jujur dari hati, yang kalian niatkan di dalam hati kalian, dan Allah mengetahui apa yang di hati. Di dalam pekerjaan yang kalian lagi lakukan sekarang ini, (yaitu) mengamankan manusia, menjaga bangsa dan negara, mencari ridhonya Allah, maka kalau niat seperti itu kamu sekarang berjihad di jalan Allah.
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda : Mata-mata yang nanti tidak menangis di hari kiamat adalah mata yang tidak tidur karena menjaga keamanan.
Sumber
Tribunsantri.com
Habib Ali tidak setuju anti pemimpin non muslim
Tonton videonya
Pasukan khusus Banser
Sanad ilmu NU dan Banser bersambung sampai Nabi SAW sampai Kiamat
Quote:
Inilah Sanad Ilmu Fikih Nahdlatul Ulama Sampai Kepada Rasulullah SAW
Kalam Ulama – Inilah Sanad Ilmu Fikih Nahdlatul Ulama Sampai Kepada Rasulullah SAW
Sanad Imam Syafi’i (w. 204 H) kepada Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallam memiliki 2 Jalur, Jalur Imam Malik dan Jalur Imam Abu Hanifah.
1. Jalur Imam Malik
Imam Malik bin Anas (w. 179 H, Pendiri Madzhab Malikiyah) berguru kepada ① Ibnu Syihab al-Zuhri (w. 124 H), ② Nafi’ Maula Abdillah bin Umar (w. 117 H), ③ Abu Zunad (w. 136 H), ④ Rabiah al-Ra’y (w. 136H), dan ⑤ Yahya bin Said (w. 143 H)Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud (w. 94 H), ② Urwah bin Zubair (w. 94 H), ③ al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar(w. 106 H), ④ Said bin Musayyab (w. 94 H), ⑤ Sulaiman bin Yasar (w. 107 H), ⑥ Kharihaj bin Zaid bin Tsabit (w.100 H), ⑦dan Salim bin Abdullah bin Umar (w.106H).Kesemuanya berguru kepada ① Umar bin Khattab (w. 22 H), ② Utsman bin Affan (w. 35 H),③ Abdullah bin Umar (w.73 H), ④ Abdullah bin Abbas (w. 68 H), dan ⑤ Zaid bin Tsabit (w. 45 H).Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama
2. Jalur Imam Abu Hanifah
Imam Syafii berguru kepada Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H), berguru kepada Abu Hanifah (w. 150 H, Pendiri Madzhab Hanafiyah), berguru kepada Hammad bin Abi Sulaiman (w. 120 H).Berguru kepada ① Ibrahim bin Yazid al-Nakhai (w. 95 H), ② al-Hasan al-Basri (w. 110 H), dan ③ Amir bin Syarahbil (w. 104 H).Kesemuanya berguru kepada ① Syuraihbin al-Haris al-Kindi (w. 78 H), ② Alqamah bin Qais al-Nakhai (w. 62 H), ③Masruq bin al-Ajda’ al-Hamdani (w. 62 H), ④ al-Aswad bin Yazid bin Qais al-Nakhai (w. 95 H).Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan ② Ali bin Abi Thalib (w. 40 H)Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama
Madzhab Syafiiyah terdiri dari beberapa generasi (Thabqah).
Thabqah I Murid-Murid Imam Syafi’iAbdullah bin Zubair Abu Bakar al-Humaidi (w. 219 H), Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya al-Buwaithi (w. 231 H), Ishaq bin Rahuwaih (w. 238 H), Abu Utsman al-Qadhi Muhammad bin Syafi’i (w. 240 H), Ahmad bin Hanbal (w. 241 H, Pendiri Madzhab Hanbali), Harmalah bin Yahya bin Abdullah al-Tajibi (w. 243 H), Abu Ali al-Husain bin Ali bin Yazid al-Karabisi (w.245 H), Abu Tsaur al-Kulabi al-Baghdadi (w. 246 H), Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman al-Tajibi (w. 250 H), al-Bukhari (w. 256 H), al-Hasan bin Muhammad bin al-Shabbah al-Za’farani (w. 260 H).
Thabqah II
Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (w. 264 H), Ahmad bin al-Sayyar (w. 268 H), al-Rabi’ bin Sulaiman (w. 270 H), Abu Dawud (w. 275 H), Abu Hatim (w. 277 H),al-Darimi (w. 280 H), Ibnu Abi al-Dunya (w. 281 H), Abu Abdillah al-Marwazi (w. 294 H), Abu Ja’far al-Tirmidzi (w. 295 H), Al-Junaid al-Baghdadi (w. 298 H).
Thabqah III
al-Nasai (w. 303 H), Ibnu Suraij (w. 306 H), Ibnu al-Mundzir (w. 318 H), Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H, Imam Ahlissunah Dalam Aqidah), Ibnu al-Qash(w. 335 H), Abu Ishaq al-Marwazi (w. 340H), al-Mas’udi (w. 346 H), Abu Ali al-Thabari (w. 350 H), al-Qaffal al-Kabir al-Syasyi (w. 366 H), Ibnu Abi Hatim (w. 381 H), Al-Daruquthni (w. 385 H).
Thabqah IV
al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani (w. 403 H), Ibnu al-Mahamili (w. 415 H), Mahmud bin Sabaktakin (w. 422 H), Abu Muhammad al-Juwaini (w. 438 H), al-Mawardi (w. 458 H), Ahmad bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H), al-Qadhi al-Marwazi (w. 462 H), Abu al-Qasim al-Qusyairi (w. 465 H), Abu Ishaq al-Syairazi (w. 476 H), Imam al-Haramain (w. 478 H), Al-Karmani (w. 500 H).
Sumber
sanad ilmu NU dan Banser
gambaran Sanad ilmu NU dan Banser tak terputus sampai Kiamat
Banser the Movie
the movie
Film bioskop tanda tanya
ttg banser syahid di gereja
Banser syahid menjaga keamanan di gereja
Quote:
H-10 menuju HAUL RIYANTO Ke-XIX.
Riyanto merupakan Anggota banser kota mojokerto yg mendedikasikan jiwa raganya bahkan nyawanya untuk menyelamatkan manusia (saat perayaan malam Misa Natal di Gereja EbenNeazher,tahun 2000 silam), yg merupakan saudaranya dlm kemanusiaan.
Maka saya menyakini bahwa perilaku riyanto tersebut merupakan contoh yg meski kita teladani dlm memanusiakan manusia, sebagaimana para pejuang bangsa ini.
Oleh sebab itu kami yang masih hidup ini semoga dapat meneladani dan menyemai bagaimana menghormati dan menghargai sesama umat muslim, terutama sesama manusia, khususnya masyarakat indonesia.
Dengan begitu mari kita berlomba-lomba dlm berbuat baik serta menyemai kebaikan kpd sesama umat manusia. Karna dengan kita memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, begitu sebaliknya.
#ansor
#banser
#bulankemanusiaan
#HAULRIYANTOXIX
#riyantopahlawankemanusiaan
#mojokertoRaya
Putra Habib Luthfi, Banser
Quote:
HABIB HUSEIN BIN HABIB LUTHFI BIN YAHYA, IKUT DIKLATSAR BANSER
Bermula dari acara Maulid di Ponpes Fatahillah Mustika Jaya kota Bekasi, asuhan Kyai muda menjelang tua Iftah sidiq ( Iftah Deh ) bulan lalu, Bib Husain bin Luthfi bin Yahya yang sa'at itu memberikan mauidzoh Hasanah dalam acara, selepas itu beliu dawuh ;
"Kapan ada Diklatsar kang...?"
"Tahun depan bib, di bulan Januari"
"Di bulan Desember kosong nggih kang?"
"Nggih Bib, lha pripun bib...?"
"Kalo ada Diklatsar saya mau ikut"
"Nganu bib, Saestu nderek? Diklat Banser itu berat bib, ada kegiatan baris berbaris, berendam lumpur, materinya juga banyak dan menjenuhkan lho bib, dan juga panjenengan sudah menjadi warga kehormatan Banser bib"
"Nggak..!! Aku tetep ikut Diklatsar, aku juga ingin ngabdi Di NU lewat Banser, pengin ikut ngepam juga bila ada acara-acara NU"
"Nggih siapp, sendiko dawuh bib"
Kurang lebihnya begitu, yang akhirnya di tetapkanlah tanggal 13 - 15 Desember Diklatsar diadakan di Ponpes Fatahillah Mustika Jaya kota Bekasi.
Bener kamu nggak ingin ikut Diklatsar ?
Putra Bib Luthfi aja ikut Diklat lho.....
.
Salam takdim
ini habib aswaja yg dekat dg ulama2 NU, termasuk ulama yg ilmu agamanya bersanad bersambung sampai Nabi SAW seperti hal nya kyai2 NU, selain itu sanad keluarganya bersambung sampai Nabi juga.
Habib Ali sempat melontarkan juga 'mencintai Yahudi dan Nasrani', pemersatu muslim sunni dan syiah di kota Dubai serta Abudhabi UAE, sehingga pemerintah UAE menangkapi siapa yg adudomba sunni syiah atau ke agama2 lain.
Berbeda semacam ustadz afiliasi Muhammadiyah, jg afiliasi PKS/Ikhwanulmuslimin spt ust kasus tokopedia Haikal Hassan yg cap syiah bukan Islam. Di negri2 arab tersebut ketahuan mendukung PKS umumnya dihukum dicabut kewarganegaraannya sekeluarga, dokumen2 ktp passpor nya dicabut sekeluarga jg.
di mesjid2 afiliasi PKS, Muhammadiyah, khilafah, wahabi salafi umumnya ditanamkan syiah bukan Islam juga kebencian thd syiah selain ajaran anti madzhab. ini didasarkan aqidah kebencian 3tauhid dan Alwala wal bara yg biasa digunakan wahabi salafi ISIS, Al Qaida, dll.
Ingat teroris London Bridge? ini berdasar al wala wal bara wahabi salafi juga.
Radikalisme ini berakar dari aqidah tritauhid dan aqidah kebencian Al Wala Wal Bara yg dipraktekkan oleh Khilafah, Wahabi, Ikhwanulmuslimin dan grup2 sejenis bukan hanya di Departemen Pendidikan, Pertamina tapi di departemen2 & BUMN2 lain.
Bahkan mesjid, dana dan pengajian2 di korporasi grup2 besar juga banyak dikuasai kelompok mereka. Buku2 berakar aqidah teror dan kebencian Tritauhid dan Al Wala Wal Bara ini membanjiri buku2 agama di penerbit2 Indonesia tanpa kontrol baik yg halus maupun yg terang2an berisi perintah bunuh.
Sebaiknya yg undang ustadz2 provokator diwawancara ulang HRD, bertanggungjawab pembinaan pendonor teroris dari dalam perusahaan.
Orang2 hijrah palsu ini spt Ikhwanul Muslimin atau PKS nya di negeri2 arab atau muslim lainnya bahkan dicabut kewarganegaraanya , dokumen2 kependudukan spt KTP Passport dan lain2 sekeluarga , bahkan cuman memberikan dukungan dana saja sudah dihukum begitu. Alasannya berbahaya karena takfiri mudah kafirkan muslim lain selain bughot dan khawarij, ilmu agama nya jg tidak bersanad tidak bersambung sampai Nabi SAW sebagaimana NU atau Al azhar Mesir (bukan Al azhar Indonesia yg berbeda sama sekali yg justru Muhammadiyah yg terputus sanadnya juga tak bermadzhab)
Jalur lain adalah Kokam membangun negri bersimbol tauhid ?
Quote:

komandan Kokam Muhammadiyah, Dahnil, juru bicara mentri Prabowo

Ustadz Muhammadiyah Kokam

Pasukan Kokam Muhammadiyah

ABG penerus MD, bibit Kokam

Pemimpin Pemuda Khilafah Hizbu Tahrir, Felix Siauw
Lihat juga Sumbangsih Muhammadiyah
dalam keamanan negeri kita
benar2 Kokam .. bukanlah Kontrol Kampret