- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita mistis di balik penemuan 5 tengkorak anggota PKI


TS
perama1
Cerita mistis di balik penemuan 5 tengkorak anggota PKI
Warga Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali dibikin geger dengan penemuan lima tengkorak manusia beserta tulang belulangnya. Lima tulang belulang tersebut ditemukan terkubur di sumur tua di kebun milik Wayan Nantrem (60), di Dusun Baluk 2, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali.
Dua orang penggali sumur, masing-masing Lanus asal Banjar Anyar Baluk, Desa Baluk, dan Kidra asal Desa Tegal Badeng, Kecamatan Negara, Jembrana dengan kedalaman 12 meter, menemukan lima tengkorak manusia dan tulang belulang.
Namun penemuan tulang belulang tersebut ternyata menyimpan cerita misteri. Bahkan tulang belulang tersebut diduga adalah para anggota PKI yang dibantai dan mayatnya dikubur dalam satu sumur. Sumur tersebut kemudian ditimbun.
Cerita penemuan tulang belulang ini bermula saat Wayan Nantrem (60), pemilik kebun sering sakit-sakitan. Meski sudah sering berobat namun tidak kunjung sembuh. Nantrem kemudian berusaha mencari orang pintar (dukun).
Beberapa orang pintar yang ditemuinya termasuk meminta petunjuk kepada leluhurnya melalui ritual khusus, dikatakan bahwa penyebab sakitnya karena di kebun miliknya reged (kotor). Itu karena di kebun itu dulunya ada sumur yang dijadikan tempat pembuangan mayat yang dibunuh secara masal.
"Berbekal petunjuk dari orang pintar tersebut, dia (Nantrem) kemudian berusaha menanyakan kepada orang-orang yang lebih tua yang terlibat langsung dengan peristiwa pembantaian PKI di desa tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (4/7) kemarin.
Akhirnya sejumlah pelaku peristiwa yang ditemuinya membenarkan bahwa di kebun miliknya itu dulunya ada sumur. Sumur tersebut dijadikan tempat pembuangan mayat anggota PKI yang dibunuh secara massal.
Bahkan ada saksi peristiwa yang mengetahui salah satu anggota PKI yang dibunuh dan dibuang ke sumur tersebut bernama Nginteb, salah seorang warga Desa Baluk.
Karena itulah Nantrem kemudian mencari tukang gali sumur untuk menggali sumur tua di kebunnya yang telah terkubur sejak lama. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan benar tidak ada tengkorak serta tulang belulang para anggota PKI yang dibuang ke sumur tersebut. Nantrem pun ingin membersihkan kebunnya jika benar agar dia segera sembuh dari penyakit anehnya.
Namun karena sumur tersebut sudah terkubur sejak lama, dia dan tukang gali tidak langsung bisa menemukan sumur itu. Penggalian sampai dilakukan tiga kali di tempat berbeda di kebun itu. Namun di penggalian ke empat akhirnya baru ditemukan sumur tua berisi lima tengkorak dan tulang belulang manusia.
Atas temuan tersebut, Nantrem dan pihak keluarga Nginteb, salah satu anggota PKI yang mayatnya di buang di sumur tersebut serta banjar adat setempat menggelar ritual pecaruan di kebun tersebut dan pengabenan terhadap lima tengkorak tersebut.
"Cerita ini berdasarkan keterangan dari pemilik sumur. Memang menurut catatan sejarah di Desa Baluk banyak lokasi penguburan masal anggota PKI yang terbunuh," terang Sudarma Putra.
Setelah ditemukan, lima tengkorak dan tulang belulang manusia itu segera akan digelar upacara Pengabenan (kremasi). Menurut AKP Gusti Made Sudarma Putra, sebelum dilakukan pengangkatan, pemilik sumur dan warga adat sempat juga menggelar ritual di lokasi penemuan.
Selanjutnya tengkorak dan tulang belulang manusia tersebut dikirim ke RSUD Negara untuk divisum dokter. Namun hingga kemarin siang pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit Negara.

"Pemeriksaan di rumah sakit tadi sudah selesai, tengkorak dan tulang belulang itu sudah kita serahkan ke banjar adat setempat untuk diaben," ujarnya.
Rencananya pemilik sumur dan warga adat setempat akan menggelar prosesi upacara ngaben. Hingga kini masih dalam proses penyidikan soal kemungkinan bahwa ke lima tengkorak tersebut adalah satu keluarga. Bahkan soal sejak kapan kematiannya, masih dalam proses penyidikan tim labfor.
http://www.merdeka.com/peristiwa/cer...-jembrana.html

Dua orang penggali sumur, masing-masing Lanus asal Banjar Anyar Baluk, Desa Baluk, dan Kidra asal Desa Tegal Badeng, Kecamatan Negara, Jembrana dengan kedalaman 12 meter, menemukan lima tengkorak manusia dan tulang belulang.
Namun penemuan tulang belulang tersebut ternyata menyimpan cerita misteri. Bahkan tulang belulang tersebut diduga adalah para anggota PKI yang dibantai dan mayatnya dikubur dalam satu sumur. Sumur tersebut kemudian ditimbun.
Cerita penemuan tulang belulang ini bermula saat Wayan Nantrem (60), pemilik kebun sering sakit-sakitan. Meski sudah sering berobat namun tidak kunjung sembuh. Nantrem kemudian berusaha mencari orang pintar (dukun).
Beberapa orang pintar yang ditemuinya termasuk meminta petunjuk kepada leluhurnya melalui ritual khusus, dikatakan bahwa penyebab sakitnya karena di kebun miliknya reged (kotor). Itu karena di kebun itu dulunya ada sumur yang dijadikan tempat pembuangan mayat yang dibunuh secara masal.
"Berbekal petunjuk dari orang pintar tersebut, dia (Nantrem) kemudian berusaha menanyakan kepada orang-orang yang lebih tua yang terlibat langsung dengan peristiwa pembantaian PKI di desa tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (4/7) kemarin.
Akhirnya sejumlah pelaku peristiwa yang ditemuinya membenarkan bahwa di kebun miliknya itu dulunya ada sumur. Sumur tersebut dijadikan tempat pembuangan mayat anggota PKI yang dibunuh secara massal.
Bahkan ada saksi peristiwa yang mengetahui salah satu anggota PKI yang dibunuh dan dibuang ke sumur tersebut bernama Nginteb, salah seorang warga Desa Baluk.
Karena itulah Nantrem kemudian mencari tukang gali sumur untuk menggali sumur tua di kebunnya yang telah terkubur sejak lama. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan benar tidak ada tengkorak serta tulang belulang para anggota PKI yang dibuang ke sumur tersebut. Nantrem pun ingin membersihkan kebunnya jika benar agar dia segera sembuh dari penyakit anehnya.
Namun karena sumur tersebut sudah terkubur sejak lama, dia dan tukang gali tidak langsung bisa menemukan sumur itu. Penggalian sampai dilakukan tiga kali di tempat berbeda di kebun itu. Namun di penggalian ke empat akhirnya baru ditemukan sumur tua berisi lima tengkorak dan tulang belulang manusia.
Atas temuan tersebut, Nantrem dan pihak keluarga Nginteb, salah satu anggota PKI yang mayatnya di buang di sumur tersebut serta banjar adat setempat menggelar ritual pecaruan di kebun tersebut dan pengabenan terhadap lima tengkorak tersebut.
"Cerita ini berdasarkan keterangan dari pemilik sumur. Memang menurut catatan sejarah di Desa Baluk banyak lokasi penguburan masal anggota PKI yang terbunuh," terang Sudarma Putra.
Setelah ditemukan, lima tengkorak dan tulang belulang manusia itu segera akan digelar upacara Pengabenan (kremasi). Menurut AKP Gusti Made Sudarma Putra, sebelum dilakukan pengangkatan, pemilik sumur dan warga adat sempat juga menggelar ritual di lokasi penemuan.
Selanjutnya tengkorak dan tulang belulang manusia tersebut dikirim ke RSUD Negara untuk divisum dokter. Namun hingga kemarin siang pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit Negara.

"Pemeriksaan di rumah sakit tadi sudah selesai, tengkorak dan tulang belulang itu sudah kita serahkan ke banjar adat setempat untuk diaben," ujarnya.
Rencananya pemilik sumur dan warga adat setempat akan menggelar prosesi upacara ngaben. Hingga kini masih dalam proses penyidikan soal kemungkinan bahwa ke lima tengkorak tersebut adalah satu keluarga. Bahkan soal sejak kapan kematiannya, masih dalam proses penyidikan tim labfor.
http://www.merdeka.com/peristiwa/cer...-jembrana.html


0
12.4K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan