Quote:
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan pemotongan subsidi transportasi umum tak cuma berlaku bagi TransJakarta. Subsidi Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Rel Terpadu (LRT) juga dipotong.
"Jadi (pemotongan subsidi) Transjakarta dari Rp4,197 triliun menjadi Rp3,291 triliun. Lalu MRT dari Rp938,5 miliar menjadi Rp825 miliar. LRT dari Rp527,5 miliar menjadi Rp439,6 miliar," jelas Syafrin saat dihubungi, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Anggaran subsidi transportasi massal yang dioperasikan badan usaha milik Pemprov DKI sebelumnya diusulkan Rp6,741 triliun dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI pada 26 November 2019. Tim Anggaran Pemprov mengusulkan pemangkasan subsi sebesar Rp1,1 triliun dalam rapat pada 27 November 2019.
Pemangkasan karena rancangan KUA PPAS Tahun 2020 defisit. Tiga transportasi massa itu mendapatkan subsidi sebesar Rp5,579 triliun dalam KUA-PPAS tahun 2020.
Syafrin menuturkan subsidi itu cukup untuk operasional selama 10 bulan atau hingga Oktober 2019. Pemprov DKI tak akan menaikan tarif transportasi umum itu.
"Tidak ada skenario untuk perubahan tarif. Nanti bisa ditanyakan ke (pihak) Transjakarta," tandas Syafrin.
Pemprov dan DPRD DKI menyepakati KUA-PPAS tahun 2020 sebesar Rp87,9 triliun setelah rancangannya sempat defisit sampai Rp10 triliun. KUA-PPAS tahun 2020 menjadi dasar Pemprov DKI Jakarta menyusun raperda tentang APBD tahun 2020 yang akan dibahas kembali bersama DPRD DKI.
https://www.medcom.id/nasional/metro...ortasi-massal
subsidi skola ilang
transportasi ilang
normalisasi ilang
yg vital2 diilangin anggarannya
yg kyk aibon, konsultant rw ama formula E ama dana hibah ormas diutamakan