Hai Gan, kali ini ane mau bikin Thread tentang INSPIRING PEOPLEyang udah menjadi inspirasi ane dari jaman ane kecil sampai sekarang ane udah bisa di bilang dewasa lah ya. Sekonsisten itu mengidolakan orang? Dengan lantang ane menjawab IYA! Seperti konsistennya beliau dalam meraih mimpi-mimpinya.

Agnes Monica, atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Agnez Mo. Penyanyi berkebangsaan Indonesia yang tengah viral karena video pengakuannya yang bukan berdarah Indonesia. Wanita kelahiran Jakarta 1 Juli 1986 ini bagi ane merupakan symbol dari wanita tangguh yang memiliki segudang mimpi dan percaya kalau mimpi itu bukan hanya untuk dihayalkan tetapi untuk diwujudkan.

Pertama kali ane tahu sama Agnez Mo ini jaman SD (seingat ane yak), lewat Sinetronnya Pernikahan Dini (sebenarnya bukan drama pertama, tapi ini karya agnes yang bikin ane ngeh) bareng Sahrul Gunawan. Saat itu siapa sih yang tahu sinetron itu? Semua style Agnez jadi Trending, lagu-lagunya Hits dimana-mana diputar. Dari situ ane suka tapi belum nge Fans yah, bayangin yah pemikiran anak SD kayak gini,”kakak itu paling bentar lagi udah gak ngetop kalo udah main sinetron yang lain dan kalo lagu-lagunya cengeng semua”.

To Be Honest, ane cukup kagum sama pemikiran terlalu dewasa ane di usia segitu dan ini menyadarkan ane bahwa bukan salah bunda mengandung ane sulit buat jatuh cinta. Udah bawaan dari kecil setiap ngeliat orang baru kayak langsung ada bayangan nanti orang ini masuk di jalur yang mana dan nilainya berapa di mata gue. Dan itu tergambar jelas banget dan itu ane lakuin hingga sekarang.

Balik ke Nyai Agnez Mo, Pernikahan Dini abis dan kemudian banyak lagi sinetron-sinetron yang saat itu bagi ane kualitas sinetron kelasnya jadi beda banget sama yang sekarang. Dilanjutkan sama lagu-lagu yang dikeluarkan Agnez saat itu meledak dimana-mana. Pemikiran skeptis ane pun buyar saat lihat sinet-sinet Indonesia yang dibintangi Agnez Mo punya kualitas yang layak tonton banget dan lagu-lagu hits agnez dengan suaranya yang udah kayak auman harimau buat ane tercengang dan seketika jatuh cinta sama semua bakat Agnez.

Dimana-mana selalu wajah Agnes Monica, Poster, majalah, TV, acara gossip semua nayangin Agnez. Kebetulan saat itu agnez diwawancara tentang mimpi-mimpi dan rencananya ke depan gimana.

Terus dia dengan lantangnya bilang MAU GO INTERNASIONAL !

Dari situ ane makin kagum sama kepercayaan dirinya, bagaimana dia menjelaskan mimpi-mimpinya dan merangkumnya menjadi sebuah rencana yang matang dan terkemas luar biasa. Setiap interview yang dia lakukan selalu punya Message Positif buat para penonton. Semangat ane terbakar, dan ane putuskan untuk menjadi pengagum setia seorang Agnez Monica hingga sekarang.

Kita semua tahu, banyak yang mencemooh Agnez karena mimpi-mimpinya. Dianggap terlalu berlebihan, gak sesuai realita, Pede yang overdosis, sampai dibilang bermulut besar tentang mimpi-mimpinya. Bagi ane, ini relate banget sama kehidupan ane hingga sekarang. Banyak orang yang meragukan kapasitas dan kemampuan ane bahkan orang terdekat.
Saat kita mengutarakan mimpi-mimpi kita akan banyak orang tertawa dan dan pesimis. Tapi, cambuk ane adalah seorang Agnes Monica.

Dia inspirasi ane hingga sekarang, semua yang jadi sudut pandangnya selalu sejalan sama sudut pandang ane.  Dream, Believe, Make It Happen ! Kata-kata itu selalu terngiang di kuping ane hingga memacu semangat ane untuk maju dan berani meninggalkan Toxic yang banyak diciptain buat ngejatuhin kita.

Gimana gigihnya Agnez menggapai mimpi, gimana gigihnya dia belajar untuk jadi lebih baik. Sederhana, berhubung ane penggemar setia Agnez lebih dari sepuluh tahun, ane bener-bener paham sejauh mana upgrade nya bahasa inggris seorang agnes monica. Itu hal kecil yang bisa dilihat bagaimana seorang agnes berkemauan untuk terus belajar.

Dan ane percaya, selama kita gak menyakiti orang lain, gak ada yang salah kalau kita berusaha mencapai mimpi-mimpi kita. Semakin mereka anggap itu tak masuk akal, semakin kita bertanggung jawab untuk membuktikan bahwa Nothing Impossible If We Believe and Work For It.

 

Sumber Foto : Google