- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Naskah Film Pendek : Untukmu Yang Akan Berdiri Satu Shaf Didepanku


TS
vitawulandari
Naskah Film Pendek : Untukmu Yang Akan Berdiri Satu Shaf Didepanku

Naskah film pendek ini diadopsi dari cerpen Untukmu Yang Akan Berdiri Satu Shaf Didepanku
karya TS pribadi, yang merupakan juara 1 Kompetisi Cerpen Religi Ramadhan 2017.
karya TS pribadi, yang merupakan juara 1 Kompetisi Cerpen Religi Ramadhan 2017.
Quote:
Quote:


Spoiler for SINOPSIS:
Judul : Untukmu Yang Akan Berdiri Satu Shaf Didepanku
Penulis : Vita Wulandari
Cast :
- Nadya Izami Maulania
- Alif Alfarizi Ramdhani
- Haikal
- Papa
- Mama
- Nauval
- Boy
- Tante Leni
- Soleh
- Penghulu
- Para tamu
Sinopsis :
Nadya, gadis religius yang sedang menempuh pendidikan spesialis mendadak galau karena di usianya yang menginjak 25 belum juga mendapatkan jodoh. Dalam kondisi terpuruk tersebut, tekanan untuk segera menikah justru datang bertubi-tubi dari keluarganya. Satu persatu kandidat calon suami didatangkan, namun tidak ada satupun yang sesuai dengan kriteria sholeh yang diinginkan Nadya. Sampai pada akhirnya datang sosok laki-laki idaman yang bersedia memberikan mahar yang selama ini diimpikannya.
Penulis : Vita Wulandari
Cast :
- Nadya Izami Maulania
- Alif Alfarizi Ramdhani
- Haikal
- Papa
- Mama
- Nauval
- Boy
- Tante Leni
- Soleh
- Penghulu
- Para tamu
Sinopsis :
Nadya, gadis religius yang sedang menempuh pendidikan spesialis mendadak galau karena di usianya yang menginjak 25 belum juga mendapatkan jodoh. Dalam kondisi terpuruk tersebut, tekanan untuk segera menikah justru datang bertubi-tubi dari keluarganya. Satu persatu kandidat calon suami didatangkan, namun tidak ada satupun yang sesuai dengan kriteria sholeh yang diinginkan Nadya. Sampai pada akhirnya datang sosok laki-laki idaman yang bersedia memberikan mahar yang selama ini diimpikannya.
FADE IN
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 1:
SCENE 1 : INT GEDUNG CAKRAWALA MALANG, MALAM
CAST : Pengantin
Sepasang pengantin berdiri di pelaminan. Senyum terus mengembang di bibir kedua mempelai yang sibuk bersalaman dengan para tamu.
CAMERA : LONG-SHOT ke seluruh gedung, memperlihatkan appearance dan dekorasi pelaminan. Lalu CLOSE-UP ke pengantin yang sedang berbahagia.
SOUND-EFFECT : Suara musik Barakallah by Maher Zain.
Cut to
CAST : Pengantin
Sepasang pengantin berdiri di pelaminan. Senyum terus mengembang di bibir kedua mempelai yang sibuk bersalaman dengan para tamu.
CAMERA : LONG-SHOT ke seluruh gedung, memperlihatkan appearance dan dekorasi pelaminan. Lalu CLOSE-UP ke pengantin yang sedang berbahagia.
SOUND-EFFECT : Suara musik Barakallah by Maher Zain.
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 2:
SCENE 2 : INT GEDUNG CAKRAWALA MALANG, MALAM
CAST : Nadya dan Haikal
Haikal masuk ke gedung lalu duduk disebelah Nadya yang sedang memandangi pengantin sambil melamun.
CAMERA : LONG-SHOT ke gedung resepsi, MOVE-TO ke pengantin lalu CLOSE-UP ke Haikal dan Nadya
SOUND-EFFECT : Suara musik Barakallah by Maher Zain.
- DIALOG -
Haikal : Hey Nad, sebentar lagi kita perform, udah siap kan?
Nadya : Udah
Haikal : Btw, kamu kapan nyusul? (Memandang pengantin lalu menoleh ke arah Nadya)
Nadya : (menerawang jauh, wajahnya mendadak muram)
Cut to
CAST : Nadya dan Haikal
Haikal masuk ke gedung lalu duduk disebelah Nadya yang sedang memandangi pengantin sambil melamun.
CAMERA : LONG-SHOT ke gedung resepsi, MOVE-TO ke pengantin lalu CLOSE-UP ke Haikal dan Nadya
SOUND-EFFECT : Suara musik Barakallah by Maher Zain.
- DIALOG -
Haikal : Hey Nad, sebentar lagi kita perform, udah siap kan?
Nadya : Udah
Haikal : Btw, kamu kapan nyusul? (Memandang pengantin lalu menoleh ke arah Nadya)
Nadya : (menerawang jauh, wajahnya mendadak muram)
Cut to
Quote:
Quote:


Ilustrasi : dok pribadi
Spoiler for SCENE 3:
SCENE 3 : INT GEDUNG CAKRAWALA MALANG, MALAM
CAST : Nadya dan Haikal
Haikal memberi isyarat kepada Nadya untuk bergegas naik ke panggung. Lalu band mereka membawakan sebuah lagu religi.
CAMERA : CLOSE-UP ke MC, LONG-SHOT ke audience yang bertepuk tangan, kembali CLOSE-UP ke panggung.
SOUND-EFFECT : Musik performance band religi
- DIALOG -
MC : Hadirin sekalian, mari kita sambut As-Salwah!
Penonton : (tepuk tangan)
Cut to
CAST : Nadya dan Haikal
Haikal memberi isyarat kepada Nadya untuk bergegas naik ke panggung. Lalu band mereka membawakan sebuah lagu religi.
CAMERA : CLOSE-UP ke MC, LONG-SHOT ke audience yang bertepuk tangan, kembali CLOSE-UP ke panggung.
SOUND-EFFECT : Musik performance band religi
- DIALOG -
MC : Hadirin sekalian, mari kita sambut As-Salwah!
Penonton : (tepuk tangan)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 4:
SCENE 4: INT RUANG TAMU, SIANG
CAST : Nadya, Mama, Boy
Mama memuka pintu dan mempersilahkan Boy duduk di ruang tamu. Lalu Mama memanggil Nadya yang masih berada dikamar.
CAMERA : LONG-SHOT ke ruang tamu, CLOSE-UP ke masing-masing cast.
- DIALOG -
Mama : Nadya
Nadya : Ada apa, Ma? (keluar sambil merapikan jilbabnya)
Mama : Nadya, kenalin. Ini tangan kanan Papa di kantor. Hebat ya! Masih muda sudah jadi kepala cabang. Ayo, kenalin dulu. Ini Nak Bui
Boy : Boy, Tante!
Mama : Eh iya, Boy
Boy : Jadi, Tante, selama belajar di Harvard, saya sudah coba-coba berbisnis sendiri. Hasilnya lumayan. Saya bisa jalan-jalan keliling Amerika, bahkan Eropa setiap kali holiday!
Mama : (sangat antusias mendengarkan cerita Boy)
Cut to
CAST : Nadya, Mama, Boy
Mama memuka pintu dan mempersilahkan Boy duduk di ruang tamu. Lalu Mama memanggil Nadya yang masih berada dikamar.
CAMERA : LONG-SHOT ke ruang tamu, CLOSE-UP ke masing-masing cast.
- DIALOG -
Mama : Nadya
Nadya : Ada apa, Ma? (keluar sambil merapikan jilbabnya)
Mama : Nadya, kenalin. Ini tangan kanan Papa di kantor. Hebat ya! Masih muda sudah jadi kepala cabang. Ayo, kenalin dulu. Ini Nak Bui
Boy : Boy, Tante!
Mama : Eh iya, Boy
Boy : Jadi, Tante, selama belajar di Harvard, saya sudah coba-coba berbisnis sendiri. Hasilnya lumayan. Saya bisa jalan-jalan keliling Amerika, bahkan Eropa setiap kali holiday!
Mama : (sangat antusias mendengarkan cerita Boy)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 5:
SCENE 5: INT RUANG TENGAH, SIANG
CAST : Nadya dan Nauval
Nauval sedang asyik menonton televisi di ruang tengah. Nadya menghampiri, lalu duduk di sebelah Nauval.
CAMERA : CLOSE-UP ke masing-masing cast
- DIALOG -
Nadya : Dek serius, dong! Pokoknya kalau nanti Mama nanyain kamu soal Boy, awass kalau kamu setuju!
Nauval : Kakak gimana, sih? Biasanya kakak yang nyuruh aku sabar menghadapi segala sesuatu. Lah kok sekarang malah panasan gini? Tenang aja kak, sabar! Innallaha ma’ashshabirin!”
Nadya : Kakak bingung dek. Abisnya serumah pada mojokin semua. Kamu ngerti kan, milih suami itu nggak mudah. Nyari yang shalih, nyari yang setia sekarang susah. Kalau salah pilih, resikonya dunia akhirat!
Nauval : Apa perlu Noval yang nyariin???! (dengan nada menggoda)
Nadya : (melemparkan bantal ke arah Nauval)
Cut to
CAST : Nadya dan Nauval
Nauval sedang asyik menonton televisi di ruang tengah. Nadya menghampiri, lalu duduk di sebelah Nauval.
CAMERA : CLOSE-UP ke masing-masing cast
- DIALOG -
Nadya : Dek serius, dong! Pokoknya kalau nanti Mama nanyain kamu soal Boy, awass kalau kamu setuju!
Nauval : Kakak gimana, sih? Biasanya kakak yang nyuruh aku sabar menghadapi segala sesuatu. Lah kok sekarang malah panasan gini? Tenang aja kak, sabar! Innallaha ma’ashshabirin!”
Nadya : Kakak bingung dek. Abisnya serumah pada mojokin semua. Kamu ngerti kan, milih suami itu nggak mudah. Nyari yang shalih, nyari yang setia sekarang susah. Kalau salah pilih, resikonya dunia akhirat!
Nauval : Apa perlu Noval yang nyariin???! (dengan nada menggoda)
Nadya : (melemparkan bantal ke arah Nauval)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 6:
SCENE 6: EXT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA, SIANG
CAST : Nadya
Nadya bergegas menuju perpustakaan kampus yang terletak di seberang gedung rektorat. Langkahnya terlihat lesu. Perlahan Nadya membuka pintu kaca.
CAMERA : LONG-SHOT ke jalanan yang dilalui Nadya, MOVE-TO exterior gedung perpustakaan, CLOSE-UP ke pintu kaca yang dibuka Nadya.
SOUND-EFFECT : lalu lalang kendaraan
Cut to
CAST : Nadya
Nadya bergegas menuju perpustakaan kampus yang terletak di seberang gedung rektorat. Langkahnya terlihat lesu. Perlahan Nadya membuka pintu kaca.
CAMERA : LONG-SHOT ke jalanan yang dilalui Nadya, MOVE-TO exterior gedung perpustakaan, CLOSE-UP ke pintu kaca yang dibuka Nadya.
SOUND-EFFECT : lalu lalang kendaraan
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 7:
SCENE 7 : INT PERPUTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA, SIANG
CAST : Nadya
Nadya mondar-mandi dari rak buku satu ke rak buku yang lain. Setelah menemukan buku yang dicarinya, Nadya segera menuju ke ruang baca. Nadya duduk di kursi dekat jendela besar yang menghadap ke jalan.
CAMERA : LONG-SHOT ke area interior perpustakaan, MOVE-TO buku-buku di rak, CLOSE-UP ke Nadya yang sedang membaca buku.
SOUND-EFFECT : slow music
Cut to
CAST : Nadya
Nadya mondar-mandi dari rak buku satu ke rak buku yang lain. Setelah menemukan buku yang dicarinya, Nadya segera menuju ke ruang baca. Nadya duduk di kursi dekat jendela besar yang menghadap ke jalan.
CAMERA : LONG-SHOT ke area interior perpustakaan, MOVE-TO buku-buku di rak, CLOSE-UP ke Nadya yang sedang membaca buku.
SOUND-EFFECT : slow music
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 8:
SCENE 8: EXT BANGKU TAMAN, SORE
CAST : Nadya, Soleh, Tante Leni
Nadya baru pulang dari kuliah. Di bangku taman rumahnya tengah duduk tante berhadapan dengan tamu laki-laki yang memakai peci.
CAMERA : LONG-SHOT ke taman, CLOSE-UP ke masing-masing cast
SSOUND-EFFECT : Gemericik air mancur dari taman
- DIALOG -
Tante Leni : Nah, ini Nadya udah pulang kuliah. Nadya, sini sayang. Kenalkan, Soleh. Putra Ustadz Fikri yang baru lulus dari pondok pesantren di Gontor. Kalian pasti bisa bekerja sama mengelola kegiatan remaja masjid di sini
Soleh : Oh ini yang namanya dik Nadya (sambil memandangi Nadya dari ujung jilbab sampai ke kaki)
Nadya : (menganggukkan kepala dan mempersilahkan Soleh duduk kembali)
Soleh : Eh, jangan tersinggung ya, Dik. Ana suka bingung sendiri ngeliat perempuan yang memakai kerudung. Kenapa sih tidak pintar-pintar memilih warna dan mode? Ana kalau punya isteri, pasti ana suruh beli baju yang modis. Seperti yang dipakai artis-artis yang behijab itu lho. Ndak apa-apa toh sedikit kelihatan ngepres body? Maksudku biar tidak terlihat seperti karung berjalan gitu lho, Dik (tertawa)
Nadya : (menarik nafas dan berusaha menahan emosi) Ngomong-ngomong, kalau menurut Kak Soleh, kasus Bosnia itu bagaimana?
Soleh : Oooh, itu. Ana sangat tidak setuju. Menurut pendapat dan analisa ana, tidak seharusnya masalah bosnia itu digembar-gemborkan. Sudah saatnya penghargaan masyarakat terhadap orang-orang yang punya kedudukan, diarahkan sewajarnya
Nadya : Saya…saya tidak paham apa yang Kak Soleh maksudkan.
Soleh : Kenapa? Apa karena bahasa yang ana gunakan terlalu tinggi atau bagaimana?
Nadya : Bukan itu. Ini Bosnia yang mana, yang Kak Soleh maksudkan?
Soleh : Lha, yang nanya kok malah bingung? Yang ane bicarakan tadi ya tentang Bosnia, Boss-Mania, itu kan maksud dik Nadya?
Nadya : Bukan, yang Nadya maksudkan adalah penindasan yang terjadi pada saudara-saudara muslim kita di Negara Bosnia
Soleh : Ooooh, yang itu. Ya jelas penindasan itu tidak bisa dibenarkan. Tidak sesuai dengan perikemanusiaan yang adil dan beradab. Ngomong-ngomong, Bosnia itu di mana, sih?
Nadya : (menahan tawa)
Cut to
CAST : Nadya, Soleh, Tante Leni
Nadya baru pulang dari kuliah. Di bangku taman rumahnya tengah duduk tante berhadapan dengan tamu laki-laki yang memakai peci.
CAMERA : LONG-SHOT ke taman, CLOSE-UP ke masing-masing cast
SSOUND-EFFECT : Gemericik air mancur dari taman
- DIALOG -
Tante Leni : Nah, ini Nadya udah pulang kuliah. Nadya, sini sayang. Kenalkan, Soleh. Putra Ustadz Fikri yang baru lulus dari pondok pesantren di Gontor. Kalian pasti bisa bekerja sama mengelola kegiatan remaja masjid di sini
Soleh : Oh ini yang namanya dik Nadya (sambil memandangi Nadya dari ujung jilbab sampai ke kaki)
Nadya : (menganggukkan kepala dan mempersilahkan Soleh duduk kembali)
Soleh : Eh, jangan tersinggung ya, Dik. Ana suka bingung sendiri ngeliat perempuan yang memakai kerudung. Kenapa sih tidak pintar-pintar memilih warna dan mode? Ana kalau punya isteri, pasti ana suruh beli baju yang modis. Seperti yang dipakai artis-artis yang behijab itu lho. Ndak apa-apa toh sedikit kelihatan ngepres body? Maksudku biar tidak terlihat seperti karung berjalan gitu lho, Dik (tertawa)
Nadya : (menarik nafas dan berusaha menahan emosi) Ngomong-ngomong, kalau menurut Kak Soleh, kasus Bosnia itu bagaimana?
Soleh : Oooh, itu. Ana sangat tidak setuju. Menurut pendapat dan analisa ana, tidak seharusnya masalah bosnia itu digembar-gemborkan. Sudah saatnya penghargaan masyarakat terhadap orang-orang yang punya kedudukan, diarahkan sewajarnya
Nadya : Saya…saya tidak paham apa yang Kak Soleh maksudkan.
Soleh : Kenapa? Apa karena bahasa yang ana gunakan terlalu tinggi atau bagaimana?
Nadya : Bukan itu. Ini Bosnia yang mana, yang Kak Soleh maksudkan?
Soleh : Lha, yang nanya kok malah bingung? Yang ane bicarakan tadi ya tentang Bosnia, Boss-Mania, itu kan maksud dik Nadya?
Nadya : Bukan, yang Nadya maksudkan adalah penindasan yang terjadi pada saudara-saudara muslim kita di Negara Bosnia
Soleh : Ooooh, yang itu. Ya jelas penindasan itu tidak bisa dibenarkan. Tidak sesuai dengan perikemanusiaan yang adil dan beradab. Ngomong-ngomong, Bosnia itu di mana, sih?
Nadya : (menahan tawa)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 9:
SCENE 9: INT RUANG TENGAH, MALAM
Cast : Nadya, Mama, Papa
Nadya menghampiri Mami yang sedang melipat baju.
CAMERA : CLOSE-UP ke Nadya dan Mami yang sedang bersitegang
- DIALOG -
Nadya : Gimana sih Ma, itu Soleh nggak ada akhlaknya. Memandangi tubuh Nadya atas bawah seperti mau menawar dagangan.
Mami : (suaranya meninggi) Lho, kamu itu gimana toh? Kata Noval kamu maunya sama soleh. Pas Mama temuin, kamu bilang bukan yang seperti itu yang kamu inginkan. Jadi sebenarnya, soleh yang mana calon kamu itu?
Nadya : Bukan yang namanya Soleh, Ma. Nadya pingin orang yang soleh, yang taat beribadah, yang bisa melawan hawa nafsunya. Yang Islamnya nggak cuman KTP. Yang nggak jelalatan memandang Nadya terus-terusan dari ujung kepala sampai ujung kaki, seperti hendak menawar barang dagangan (sambil terisak) Nadya tau, usia Nadya sudah lebih dari cukup. Nadya juga pengen segera menikah. Perempuan mana sih, yang nggak ingin berkeluarga dan punya anak?
Mami : Maafin Mama, sayang (ikut terisak, lalu memeluk Nadya)
Papa : (menghampiri dan menepuk bahu Nafya dan Mama)
Cut to
Cast : Nadya, Mama, Papa
Nadya menghampiri Mami yang sedang melipat baju.
CAMERA : CLOSE-UP ke Nadya dan Mami yang sedang bersitegang
- DIALOG -
Nadya : Gimana sih Ma, itu Soleh nggak ada akhlaknya. Memandangi tubuh Nadya atas bawah seperti mau menawar dagangan.
Mami : (suaranya meninggi) Lho, kamu itu gimana toh? Kata Noval kamu maunya sama soleh. Pas Mama temuin, kamu bilang bukan yang seperti itu yang kamu inginkan. Jadi sebenarnya, soleh yang mana calon kamu itu?
Nadya : Bukan yang namanya Soleh, Ma. Nadya pingin orang yang soleh, yang taat beribadah, yang bisa melawan hawa nafsunya. Yang Islamnya nggak cuman KTP. Yang nggak jelalatan memandang Nadya terus-terusan dari ujung kepala sampai ujung kaki, seperti hendak menawar barang dagangan (sambil terisak) Nadya tau, usia Nadya sudah lebih dari cukup. Nadya juga pengen segera menikah. Perempuan mana sih, yang nggak ingin berkeluarga dan punya anak?
Mami : Maafin Mama, sayang (ikut terisak, lalu memeluk Nadya)
Papa : (menghampiri dan menepuk bahu Nafya dan Mama)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 10:
SCENE 10 : INT KAMAR NADYA, SORE
CAST : Nadya
Nadya menatap diary pink dipangkuannya lekat-lekat. Dia mulai menulis sambil sesekali menerawang. Ada air mata yang menggenang disudut matanya.
CAMERA : LONG-SHOOT ke seluruh penjuru kamar, ke buku-buku di rak meja, CLOSE-UP ke Nadya dan diary-nya.
SOUND-EFFECT : piano instrumental
Cut to
CAST : Nadya
Nadya menatap diary pink dipangkuannya lekat-lekat. Dia mulai menulis sambil sesekali menerawang. Ada air mata yang menggenang disudut matanya.
CAMERA : LONG-SHOOT ke seluruh penjuru kamar, ke buku-buku di rak meja, CLOSE-UP ke Nadya dan diary-nya.
SOUND-EFFECT : piano instrumental
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 11:
SCENE 11: INT RUANG TAMU, SORE
CAST: Nadya, Alif, Papa
Papa memanggil Nadya. Nadya bergegas keluar dari kamarnya. Di ruang tamu, Alif berdiri engan wajah tertunduk.
CAMERA : LONG-SHOT ke ruang tamu, CLOSE-UP ke masing-masing cast saat berbicara.
- DIALOG -
Papa : Nah, Nak Alif, kenalkan, ini yang namanya Nadya. Putri sulung om (tangannya menunjuk ke Nadya)
Ini lho, Nad. Putranya Pak Iwan, sahabat Papa sejak jaman sekolah dulu. Nak Alif ini Sarjana Informatika, sekarang bekerja jadi dosen di Stikom. Baru lulus master dari ITB, ya Nak? (menoleh ke Alif)
Alif : (mengangguk) Assalamu’alaikum, momod Nadya
Nadya : Aa.. (wajahnya menyuratkan ketidakpercayaan)
Papa : Lho kalian sudah saling mengenal? (memandang keduanya secara bergantian)
Alif : Iya, om. Kami kenal lewat forum KASKUS sejak enam bulan yang lalu" (sambil tersenyum tipis)
Papa : (mengangguk, lalu mempersilahkan Alif duduk)
Alif : (menatap Nadya lurus dengan wajah serius) Nadya, insya Allah, hari ini kita akan berta’aruf. Kalau Nadya setuju, khitbahnya bisa dilaksanakan minggu depan
Nadya : (mengangguk pendek, tersipu)
Papa : (tersenyum makin lebar)
Cut to
CAST: Nadya, Alif, Papa
Papa memanggil Nadya. Nadya bergegas keluar dari kamarnya. Di ruang tamu, Alif berdiri engan wajah tertunduk.
CAMERA : LONG-SHOT ke ruang tamu, CLOSE-UP ke masing-masing cast saat berbicara.
- DIALOG -
Papa : Nah, Nak Alif, kenalkan, ini yang namanya Nadya. Putri sulung om (tangannya menunjuk ke Nadya)
Ini lho, Nad. Putranya Pak Iwan, sahabat Papa sejak jaman sekolah dulu. Nak Alif ini Sarjana Informatika, sekarang bekerja jadi dosen di Stikom. Baru lulus master dari ITB, ya Nak? (menoleh ke Alif)
Alif : (mengangguk) Assalamu’alaikum, momod Nadya
Nadya : Aa.. (wajahnya menyuratkan ketidakpercayaan)
Papa : Lho kalian sudah saling mengenal? (memandang keduanya secara bergantian)
Alif : Iya, om. Kami kenal lewat forum KASKUS sejak enam bulan yang lalu" (sambil tersenyum tipis)
Papa : (mengangguk, lalu mempersilahkan Alif duduk)
Alif : (menatap Nadya lurus dengan wajah serius) Nadya, insya Allah, hari ini kita akan berta’aruf. Kalau Nadya setuju, khitbahnya bisa dilaksanakan minggu depan
Nadya : (mengangguk pendek, tersipu)
Papa : (tersenyum makin lebar)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 12:
SCENE 12: INT MASJID AGUNG JAMI' MALANG, PAGI
Cast : Nadya, Alif, Papa, Penghulu
Seluruh tamu undangan duduk dengan khitmad. Penghulu memimpin proses akad nikah, dilanjutkan dengan pembacaan surat Ar-Rahman sebagai mahar nikah.
CAMERA : LONG-SHOT ke interior masjid, ke para tamu undangan dan saksi, CLOSE-UP ke masing-masing cast.
- DIALOG -
Papa : Saya nikahkan anda dengan anak perempuanku Nadya Izami Maulania binti Sulaiman dengan mas kimpoi emas 10 gram dan hafalan surat Ar-Rahmam dibayar tunai.
Qobul : saya terima nikahnya Nadya Izami Maulania binti Sulaiman dengan mas kimpoi tersebut dibayar tunai.
Penghulu : Baiklah para hadirin dan saksi, selanjutnya saudara Alif akan membacakan surat Ar-Rahman, sebagai mahar pernikahan untuk saudari Nadya. Waktu dan tempat dipersilahkan
Alif : Bismillahirrohmanirrohim. Ar Rahmaan. 'Allamal Quran. Khalaqal insaan. 'Allamahul bayaan.....
Nadya : I love you, Aa (matanya berkaca-kaca)
Cut to
Cast : Nadya, Alif, Papa, Penghulu
Seluruh tamu undangan duduk dengan khitmad. Penghulu memimpin proses akad nikah, dilanjutkan dengan pembacaan surat Ar-Rahman sebagai mahar nikah.
CAMERA : LONG-SHOT ke interior masjid, ke para tamu undangan dan saksi, CLOSE-UP ke masing-masing cast.
- DIALOG -
Papa : Saya nikahkan anda dengan anak perempuanku Nadya Izami Maulania binti Sulaiman dengan mas kimpoi emas 10 gram dan hafalan surat Ar-Rahmam dibayar tunai.
Qobul : saya terima nikahnya Nadya Izami Maulania binti Sulaiman dengan mas kimpoi tersebut dibayar tunai.
Penghulu : Baiklah para hadirin dan saksi, selanjutnya saudara Alif akan membacakan surat Ar-Rahman, sebagai mahar pernikahan untuk saudari Nadya. Waktu dan tempat dipersilahkan
Alif : Bismillahirrohmanirrohim. Ar Rahmaan. 'Allamal Quran. Khalaqal insaan. 'Allamahul bayaan.....
Nadya : I love you, Aa (matanya berkaca-kaca)
Cut to
Quote:
Quote:

Spoiler for SCENE 13:
SCENE 13 : INT MASJID AGUNG JAMI' MALANG, PAGI
Closing
CAMERA : CLOSE-UP ke arah kedua mempelai, Nadya dan Alif yang sedang memamerkan buku nikahnya.
Closing
CAMERA : CLOSE-UP ke arah kedua mempelai, Nadya dan Alif yang sedang memamerkan buku nikahnya.
FADE OUT

Originally stories by vitawulandari
Persamaan nama & tempat hanya kebetulan
Diubah oleh vitawulandari 27-11-2019 09:28






sebelahblog dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan