Kaskus

News

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri
Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan soal maksud revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yaitu untuk membuat tempat kebudayaan dan kesenian kelas dunia. Hanya saja, Anies menilai ada orang yang mengkritik tanpa paham kondisi sebenarnya.

"Kita mau menempatkan Taman Ismail Marzuki sebagai pusat kegiatan budaya dunia. Artinya apa? Yang nanti hadir di TIM itu adalah pelaku-pelaku kebudayaan dari seluruh dunia, mereka datang ke sini, sehingga pelaku-pelaku kita itu ketemu dengan counterpart yang karyanya kelas dunia," ucap Anies Baswedan saat sambutan Musyawarah Wilayah XV Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/11/2019).

Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

Anies menilai, ada kecenderungan budayawan Indonesia percaya diri jika bertemu dengan sesama budayawan lokal atau nasional. Namun, berubah ketika berhadapan dengan budayawan luar negeri.

"Kita ini kalau ketemu counterpart-nya kelas lokal, rasanya jago terus. Jagoan terus. Jago kandang, bapak ibu. Begitu kita ketemu (dari luar negeri), berubah sekali," ucap Anies.

Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

Anies percaya jika membangun hotel atau Wisma TIM, akan membuat seniman kelas dunia bermalam di sana. Namun, Anies mengakui sempat ada masalah komunikasi.

"Kami salah berkomunikasi. Salahnya di kita. Kita belum mengkomunikasikan. Kalau sudah dikomunikasikan, teman-teman, begitu saya ceritakan langsung terbayang kan gagasannya, imajinya yang mau dibangun begitu," ucap Anies.

"Karena itulah, kenapa dibuat di sana ada wismanya. Supaya apa? Supaya pelaku-pelaku seni budaya itu datang ke Jakarta tidak tinggal di luar, dia tinggal di dalam 24 jam dia di situ. Sebuah ekosistem seni budaya," ujarnya.

Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

Namun, tak semua orang memahami masalah dan gagasan namun asal mengkritik. Hal itu disebut Anies seperti mengkritisi imajinasi sendiri.

"Karena itu saya katakan kalau imajinasinya berbeda, repot. Kadang-kadang yang sering terjadi itu kami dikritik. Bukan kita dikritik. Ada orang-orang membuat imajinasi, lalu dia mengkritik imajinasinya sendiri, lalu kita yang disalahkan," kata Anies. (imk/aik)
sumber

□□□□□□□□

Sombong, bohong, itu sifat setan. Ketika orang sekali berbohong, maka dia akan terus mencari pembenaran agar kebohongannya tak terlihat, sehingga mirip seperti sebuah piramida terbalik, satu kebohongan akan ditutupi dengan kebohongan lain yang lebih besar agar kebohongan awal tertutupi. Terus begitu sehingga piramida terbalik kebohongan itu menjadi beban berat dan ambruk tak tersisa.

Dan kesombongan terbesar manusia adalah merendahkan orang lain seolah-olah dia paling besar, paling mampu, paling terpandang. Biasanya kesombongan manusia tercermin dari gestur senyuman. Garis senyum seseorang bisa menunjukan seberapa sombongnya dia. Dan orang-orang seperti ini, ketika kesombongannya terbentur pada kenyataan bahwa dia tak sehebat yang dia duga, maka garis senyumnya akan terlihat masam.

Seniman, tak terbatas hanya pada seni drama. Pelaku tari, pelukis, pematung, pemahat, penyair, adalah bagian dari seniman itu sendiri. Dan seniman Indonesia sudah sejak dulu diakui dunia. Dari Basuki Abdullah sampai Rendra. Dari Bagong Kusudiardjo sampai N. Riantiarno adalah seniman berkelas dunia. Lantas seorang yang punya keangkuhan luar biasa, yang tak pernah mau mengaku bersalah, yang tak pernah mau meminta maaf, menganggap bahwa seniman Indonesia hanya jago kandang????? Menganggap bahwa seniman Indonesia bermental inlander?????

Kurang ajar!!!!

Ketika dia berimajinasi, maka dia menganggap bahwa imajinasinya adalah sebuah kebenaran yang tak boleh dikritik! Dia yang berimajinasi, orang lain yang dianggap berimajinasi. Ketika imajinasinya diputar menghadap dirinya, maka dia menganggap bahwa itu adalah imajinasi orang lain, padahal orang lain hanya menaruh cermin didepan imajinasinya sehingga dia dapat melihat imajinasinya sendiri. Sehat?????

Dalam imajinasinya, ada sebuah wisma. Dikatakan bahwa wisma itu adalah tempat peristirahatan para seniman dari luar negeri. Mereka dihimpun disana agar dekat dengan tempat kegiatan. Katanyaaaa.... Apakah membayar? Jelas membayar. Uangnya untuk seniman lokal? Bukan! Untuk yang punya proyek. Apakah seniman lokal gratis menginap disana? Ndasmu! Latihan di halaman TIM aja bayar 1 juta koq. Lalu apa bentuk dari wisma berbayar yang menghasilkan keuntungan bagi pihak pengelola wisma tersebut? Jelas bisnis. Masih mau mencari pembenaran imajinasi? Itu imajinasi siapa sebenarnya?

Itu baru seniman yang dihina, belum budayawan. Dan nampaknya orang yang mengaku budayawan seperti Sudjiwo Tedjo pasti tak akan mau mempersalahkan Anies. Kenapa? Karena dia merasa Anies selalu dipersalahkan sehingga dia harus membela, meskipun harga dirinya sebagai seorang budayawan seharusnya ikut terhina karena hanya dianggap jago kandang. Atau mungkin benar hanya jago kandang?

Sudahlah. Mungkin orang ini merasa menjadi ras unggul, ras yang menjadi jejak keturunan para Nabi dan Rasul, sehingga sama seperti yang lainnya, bebas menghina siapapun juga.

Masih kita liatin.

Anies soal Revitalisasi TIM: Ada yang Mengkritik Imajinasinya Sendiri

DENGAN TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT, GAK TERIMA CENDOL
Diubah oleh n4z1 30-11-2019 10:20
SinkholeAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 27 lainnya memberi reputasi
-20
2.6K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan