Di masa kini internet dan media sosial sudah lazim digunakan, setiap orang baik tua maupun muda sudah bisa mengakses internet dan media sosial. Tak hanya sekedar mencari informasi semata, terkadang internet dan media sosial menjadi sarana mencari hiburan dan juga menyampaikan pendapat tentang sesuatu yang viral. Di setiap waktunya pasti selalu ada hal yang menjadi sorotan netizen di dunia maya, tak peduli hal tersebut adalah sesuatu yang penting untuk dibahas ataupun sebaliknya.


Banyaknya pengguna internet dan media sosial membuat sebagian orang tergerak menjadi seorang konten kreator di dunia maya. Di masa sekarang menjadi konten kreator menjadi impian sebagian orang. Motivasi ingin terkenal dan juga ingin mendapatkan keuntungan membuat banyak orang berbondong-bondong untuk menjadi para konten kreator. Semakin banyak follower tentunya membuat para konten kreator semakin semangat dalam berkarya.

Tak sedikit para konten kreator yang berhasil menciptakan konten-konten positif dan menghibur banyak orang sehingga menginspirasi banyak orang untuk menjadi para konten kreator di dunia maya. Namun dibalik suksesnya para konten kreator yang berhasil menciptakan konten positif diwarnai dengan para konten kreator lain yang membuat karya namun tidak memiliki kualitas konten yang baik. Janganlah heran bila banyak konten kreator yang mereaction konten kreator yang kontennya tidak berkualitas.

Kebodohan dan kekonyolan seringkali menjadi bahan untuk membuat konten oleh sebagian para konten kreator. Saat ambisi popularitas dan juga ambisi meraih penghasilan membuat sebagian orang tak pernah berpikir panjang dalam membuat konten dan ujungnya setelah membuat kegaduhan malah membuat video klarifikasi meminta maaf kepada banyak orang. Tak sedikit para konten kreator yang asal membuat konten, tak peduli pada mereka yang dibawah umur yang menonton mereka membuat video yang menyerempet pada hal-hal berbau dewasa yang sama sekali hampir tak ada faedahnya.

Belum lagi masalah video prank yang seringkali menuai pro dan kontra karena ulah oknum konten kraetor yang membuat konten video prank yang kontroversial dan merugikan orang lain. Berkedok sosial eksperimen, Konten prank tersebut dibuat. Tak sedikit mereka membuat konten prank yang ditanggapi sebagai konten settingan oleh para netizen. Tak hanya itu saja, hal lain yang dilakukan oleh sebagian konten kreator terkadang dengan cara yang konyol seperti goyang-goyangan tak jelas, drama komedi romantis yang cringe dan lawakan super garing pun seringkali terlihat dari konten-konten sebagian para konten kreator. Belum lagi konten yang berbahaya yang dibuat oleh para konten kreator sendiri seperti makan makanan pedas yang berlebihan, makan mie dicampur bahan berbahaya dan lain sebagainya.


Maraknya konten yang berisi kebodohan dan kekonyolan dari para konten kreator tak lepas dari andil para penonton itu sendiri. Semakin banyak orang menonton video yang berisi hal konyol dan hal negatif lainnya membuat banyak para konten kreator membuat konten-konten tak berfaedah. Konten yang berisi tentang kebodohan dan kekonyolan akan terus eksis bila masih banyak yang menonton. Menyikapi banyaknya konten yang kurang berfaedah maka sudah semestinya selera para penonton harus bisa berubah untuk menjauhi konten yang kurang berfaedah dan tak bermanfaat, begitu juga para konten kreator baiknya berpikir secara jernih sebelum membuat konten agar tidak menimbulkan pro kontra di lain hari. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google)
Sumber gambar via google images