Kaskus

Entertainment

rirandaraAvatar border
TS
rirandara
[Naskah Film Pendek] Rahasia Ana
[Naskah Film Pendek] Rahasia Ana


Rahasia Ana
By: rirandara



Premis: Seorang anak SD yang meminta uang jajan tambahan pada bapaknya. 


Sinopsis: 'Rahasia Ana' menceritakan seorang anak kecil berusia 10tahun (Ana) yang meminta uang jajan tambahan. Ketika istirahat sekolah, ia terpaksa pulang dan meminta pada bapaknya yang berprofesi sebagai penjahit. Semuanya ia lakukan karena uang bekalnya hilang terjatuh. 


Scene 1. Ext (Gang kecil menuju rumah Ana) (pagi/09.00)

Camera establish jalan/gang kecil menuju rumah Ana.
Sound effect: Lagu dangdut lawas 'Tabah' dan riuh tawa para ibu yang berkumpul di tukang sayur.
Cut to


Scene 2. Ext (Depan rumah Ana) (pagi)

Cast: Ana dan 2 temannya.
Camera long shot and move to Ana dan kedua temannya yang memakai seragam olah raga Hijau garis-garis kuning tepian lengannya, yang berjalan ragu menuju rumah Ana. Kemudian camera move and close up to Ana.

Dialog: 
Ana: Semoga bapakku ngasih.

Cut to


Scene 3. Ext (Depan rumah Ana) (pagi)

Cast: Ana, 2 temannya.
Camera long shot to Ana dan kedua temannya yang berhenti tepat di teras, kemudian camera move and close up to teman kesatu Ana--Ria.

Dialog: 
Ria: Semoga saja, An.

Cut to


Scene 4. Int (Ruang tamu/Tempat menjahit) (pagi)

Cast: Bapak.
Camera long shot to ruang menjahit bapak. Kemudian camera close up to bapak.
Bapak terkejut melihat Ana dan kedua temannya datang. Dilepasnya kaca mata dan menghentikan pekerjaannya--menjahit. 

Dialog: 
Bapak: Ana? Masih pagi kenapa kamu pulang?

Cut to


Scene 5. Int (Rumah) (pagi)

Cast: Ana dan bapak.
Camera statis long shot from front pada Ana. Ragu-ragu Ana masuk ke rumah. Mendekati bapak yang tengah menatap dan duduk di kursi tempat menjahitnya. Lalu, camera move and close up pada Ana dan bapak.

Dialog: 
Ana: Uang Ana hilang, Pak.
Bapak: Kamu simpan di mana sampai bisa hilang?
Ana: Jatuh, Pak.

Cut to


Scene 6. Int (Rumah) (pagi)

Cast: Bapak
Camera move and close up bapak.  Bapak terlihat emosi. Namun, berusaha menahannya. Kemudian memundurkan kursinya lantas bangkit.

Cut to


Scene 7. Ext (Teras rumah)

Cast: Kedua teman Ana; Ria dan Indah.
Camera statis dan long shot ke keduanya yang terlihat bingung dan ketakutan melihat sikap bapak. Kemudian camera long shot to Ria dan Indah dari belakang yang berjalan menjauh dari rumah Ana.

Dialog: 
Ria: Ana … aku nunggu kamunya di tepi jalan aja, ya.
Indah: Aku juga, An.

Cut to


Scene 8. Int (Rumah)

Cast: Ana 
Camera move to Ana yang terdiam memandang ke kedua temannya yang berjalan menjauh. 

Cut to


Scene 9. Int (Rumah)

Cast: Ana dan Bapak
Camera long shot and move to Ana dan bapak. Ana menatap bapak. Bapak kembali duduk. Camera move and close up to Ana.

Dialog:
Ana: Ana minta uang jajan lagi, ya, Pak. 
Cut to



Scene 10. Int (Rumah)

Cast: Bapak dan Ana
Camera move and close up bapak yang tercenung. Dahinya berkerut. Diraihnya gunting yang tergeletak di atas meja jahit. Diacungkannya gunting ke arah Ana. Camera long shot to Ana dan bapak. Ana terlihat kaget dan sontak mundur. Sedangkan bapak sudah mulai geram. Nada suaranya meninggi.

Dialog;
Bapak: Gak ada uang jajan lagi. Sudah kamu balik lagi sekolah. 

Ana: Tapi, Pak, Ana nanti pulangnya agak sore. Soalnya ada les di kelas. 

Bapak: Bapak bilang gak ada, ya, gak ada. Jangan bandel kamu, Ana. 

Cut to


Scene 11. Ext (Depan rumah)

Cast: Ana
Camera statis long shot from front to Ana yang berjalan keluar rumah. Air mata menggenang di pelupuk matanya. 

Cut to


Scene 12. Ext (Tepi jalan)

- Cast: Ana dan kedua temannya

Camera long shot to ketiganya lalu move and close up to Ana yang tersenyum pada Ria dan Indah. Kemudian ketiganya berjalan.

Cut to


Scene 13. Ext (halaman rumah tetangga)

Cast: Bibi-- Tetangga separuh baya (40th-an)

Camera move and close up to bibi yang melambai ke arah Ana.

Cut to


Scene 14. Ext (Tepi jalan)

Cast: Ana, kedua temannya

Camera long shot and move to Ana dan kedua temannya. Ria dan Indah berbisik-bisik takut jam istirahat sudah habis. Lalu camera move and close up to Ana

Dialog: 

Indah: Ayo, An. Keburu jam istirahatnya abis.

Ana: Bentaran. Kalian jalan aja dulu. Nanti aku lari nyusul.

Cut to


Scene 15. Ext (Tepi jalan)

Cast: Ana, Bibi

Camera statis. Bibi berjalan mendekati Ana yang mematung di tepi jalan. Lalu Camera long shot to keduanya. Kemudian move and close up to Ana.

Dialog;
Bibi: Ana kenapa pulang? Bukannya masih jam sekolah.

Ana: Hehehe. Ana minta uang jajan lagi, Bik. Uang Ana hilang. Jatuh pas olahraga di lapangan kayaknya.

Cut to


Scene 16. Ext ( Tepi jalan)

Cast: Bibi

Camera move and close up to bibi.
Bibi tersenyum mendengar penjelasan Ana. Ia mengamati wajah Ana

Dialog;
Bibi: Ya ampun … kirain bibik ada apa. Gak biasanya kamu pulang pas jam istirahat soalnya. Tapi kenapa mukamu ditekuk gitu?

Cut to


Scene 17. Ext (Tepi jalan)

Camera move and close up to Ana
Ana berusaha tersenyum. Namun, ia tak kuasa untuk tidak menangis.

Dialog;
Ana: Bapak gak ngasih bekal lagi, Bik. Padahal Ana tadi belum sarapan dan gak bawa bekal nasi. Mamah kan gak pernah masak pagi-pagi.

Cut to


Scene 18. Ext (Tepi jalan)

Cast: Bibi
Camera move to bibi and close up. Bibi terkejut. Lalu merogoh saku dasternya. Kemudian menyodorkan selembar uang pada Ana.

Dialog: 
Bibi: Ambil ini. Beliin jajan yang bikin kenyang, ya. Bapakmu tuh emang keterlaluan.

Cut to


Scene 19. Ext (Tepi jalan)

Cast: Ana dan bibi
Camera move and close up to Ana yang menerima uang dari bibi. Wajahnya tampak senang. Tapi, sesaat ia bingung. Takut jika nantinya bapak tahu kalau ia diberi uang oleh bibi. Kemudian camera long shot to Ana dan bibi. Bibi mengusap kepala Ana

Dialog: 
Ana: Makasih, ya, Bi.
Bibi: Iya. Sana sekolah lagi.

Cut to


Scene 20. Ext (tepi jalan)

Cast: Ana 
Camera long shot from behind to Ana yang berjalan meninggalkan bibi.

Cut to


Scene 21. Ext (Tepi jalan)

Cast: Bibi
Camera establish sekitar. Kemudian move and close up to Bibi yang tampak bersungut-sungut. Raut wajahnya kesal. Lalu ia masuk ke rumahnya.

Dialog;
Bibi: Penjahit kikir. Masak duit lima ribu aja gak punya. Mentang-mentang cuma keponakan doang. Ampe segitu pelitnya. Huh!


Tamat.


[Naskah Film Pendek] Rahasia Ana

Ilustrasi foto


  



InaSendryAvatar border
gegerorion124Avatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
820
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan