PILIHAN

Oleh :Minovaliza

Premis : Danang memilih pergi dari rumah, lari dari semua peraturan sang kakak yang dianggapnya terlalu mengekang.

Sinopsis : Danang termanggu di sebuah jembatan sore itu, remaja enam belas tahun itu baru saja turun dari bus yang membawanya dari desa. Kelegaan menyeruak menyadari dia sudah bebas dari semua aturan sang kakak.

Dia tidak menyadari bahaya yang mengancam anak seusianya ketika berada di tempat asing, apa lagi bagi dia yang baru pertama kalinya datang ke kota. Sampai ketika seorang laki-laki paruh baya mendekatinya, sepertinya bapak itu penjual meinuman melihat bakul yang dibawanya.

Danangpun menyadari bahwa belum terlambat untuk menyadari bahwa pilihannya lari dari rumah sangat keliru.

FADE IN

SCENE 1 : EKT Di jembatan panjang dengan pengunjung yang mulai diramaikan oleh pasangan muda mudi.

Cast : Danang

CAMERA : LONG SHOT mengarah ke sekitar jembatan yang mulai ramai.

CLOSE UP menyorot wajah Danang yang bingung, remaja itu bersandar pada jembatan sambil memegang perut yang minta diisi. Tangannya merogoh kantong celana mengeluarkan beberapa uang ribuan kemudian memasukkannya kembali.

Sound effek : Suara bising kendaraan di tingkahi tawa dan suara orang berjualan di sekitar jembatan yang memang berfungsi sebagai tempat wisata.

Cast to :

SCENE 2 EKT, di jembatan yang sama.

Cast : Seorang Bapak paruh baya membawa bakul jualannya dan mendekati Danang.

CAMERA : LONG SHOT mengarah ke suasana yang masih sama, menyorot kepada dua orang pemuda bertato yang mengamati Danang dari jauh.

CLOSE UP : Menyorot bapak paruh baya yang memulai pembicaraan dengan Danan.

CLOSE UP : Menyorot Danang yang kemudian berbagi cerita dengan Bapak paruh baya.

Quote

Dialog

Bapak Paru baya : "Kamu kabur dari rumah ya, Nak?" ( Menatap Danang dengan ramah.)

Danang : "Iya, Pak. Aku di usir olek kakakku." ( Wajah Danang kelihatan kesal)

Bapak Paruh baya : "Kenapa?"

Danang : "Aku melawan kakakku, terlalu banyak aturan di rumah. Membuatku tak betah." ( Danang melepaskan uneg-unegnnya).

Bapak Paruh Baya : (Menghela napas)"Coba pikirkan lagi, apa ada kakakmu itu marah kalau kamu tak melakukan kesalahan sedikitpun? Kau tidak boleh egois dalam bersikap, biasanya seorang saudara marah itu selalu untuk kebaikan saudaranya."

Danang : (Terdiam)

Bapak Paruh Baya : "Kamu memiliki banyak pilihan untuk masa depan, berpikirlah yang jernih. Kamu bukanlah orang pertama yang saya temui dan kemudian tersesat di kota besar. Sebagian dari mereka berakhir sebagai pencopet atau pengedar narkoba dan berujung dalam penjara."

Danang : ( Bergidik ngeri)

Bapak Paruh baya : "Kamu lihat dua pemuda bertato yang mengawasi di ujung sana? Dia mengincar remaja-remaja lugu sepertimu."

Danang : (Melihat ke tempat yang ditunjuk bapak itu dengan sudut matanya, seketika nyali Danang menciut dan dia rindu rumah dan kakaknya).

Bapak Paruh Baya : " Pikirkanlah dengan baik, jangan sampai kau menyesal. Jika kau ingin kembali maka kuizinkan kau menginap malam ini di tempatku. Ingat, pilihanmu saat ini akan menentukan nasibmu di masa depan."

Danang : "Baiklah, Pak. Aku pulang saja."

Bapak Paruh Baya : (Merasa Lega, karena sudah membuat Danang memilih hal yang tepat.)

Cat to.

SCENE 3 EKT di halaman rumah kakaknya Danang menararik nafas lega.

Cast, Danang dan kakaknya.

CAMERA : LONG SHOT mengarah kepada Danang yang mendekati kakaknya yang menangis sambil bersandar di dinding pintu tak menyadari kedatangan Danang.

Quote

Dialog

Danang : "Kak." (Dengan air mata berderai)

Kakak Danang : (terkejut tapi segera memeluk sang adik) "Danang, dari mana saja kau, jangan lakukan ini lagi!" (raungnya)

Danang :" Maafkan aku, Kak. Aku berjanji takkan mengulanginya lagi."(balas memeluk sang kakak)

Sound effek : Suara angin yang berembus disambut dengan isak lega keduanya.

FADE OUT

CREDIT TITLE