Kaskus

Hobby

diat028Avatar border
TS
diat028
Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial
Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial


              Hello sobat millenials!
emoticon-Ultahemoticon-Ultahemoticon-I Love Indonesia

Quote:


           
Nama-nama seperti Tere Liye, Fiersa Besari, Boy Chandra, dan Asma Nadia mungkin udah gak asing lagi buat kita semua ya ? apalagi yang hobinya baca novel kekinian. Yap benar sekali mereka adalah para penulis buku yang cukup terkenal dan karya-karyanya sering kita temui baik di perpustakaan maupun toko-toko buku.

            Nah kali ini Saya mau berbagi tentang penulis-penulis Indonesia yang tak kalah hebat dari penulis-penulis yang udah disebutin sebelumnya, bahkan mungkin beliau-beliau penulis masa kini terinspirasi dari penulis-penulis ini. Nama mereka mugkin mulai dilupakan oleh generasi muda saat ini, namun mereka sudah menghasilkan karya-karya yang luar biasa yang pernah berjaya pada masanya, dan tetap elevan bila dibaca saat ini.


            Berikut ini penulis-penulis hebat yang jarang diketahui generasi milenial :


1.      Pramoedya Ananta Toer

Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial


Beberapa waktu ramai perbincangan di media massa mengenai film terbaru Hanung Bramantyo, yang juga tokoh utamanya diperankan oleh Iqbal Ramadhan. Ya, film itu berjudul ‘Bumi Manusia’. Film ini mungkin merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis legendaris, Pramoedya Ananta Toer. Setelah hebohnya produksi film Bumi Manusia, nama Pram kembali sering terdengar (atau terbaca) oleh warganet yang mungkin tidak pernah mendengar namanya sama sekali. Pramoedya Ananta Toer ini merupakan penulis Indonesia yang sudah melahirkan puluhan karya berkualitas yang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa asing. Namun, mungkin banyak diantara kita yang belum mengenal beliau lebih lanjut.

Pram dilahirkan pada 6 Februari 1925 di Blora, Jawa Tengah dengan nama asli Pramoedya Ananta Mastoer. Namun, beliau menghilangkan awalan “Mas” dalam namanya karena menurut beliau kata tersebut terlalu aristikratik sebagaimana gelar kebangsawanan Jawa. Beliau menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.

Sebagai penulis, Pram sering menulis sebagai bentuk kritik. Oleh karena itu beliau beberapa kali ditahan karena tulisannya yang dianggap membahayakan penguasa pada saat itu. Beliau pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde Lama, selama masa Orde Baru Pramoedya merasakan 14 tahun ditahan sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan (13 Oktober 1965 – Juli 1969, Juli 1969 – 16 Agustus 1969 di Pulau Nusakambangan, Agustus 1969 – 12 November 1979 di Pulau Buru, November – 21 Desember 1979 di Magelang).

Namun penahanan yang ditanggung oleh Pram tidak mengendurkan semangat beliau untuk melakukan kritik melalui tulisan. Bahkan dalam penahanannya di Pulau Buru, beliau mampu menyelesaikan karyanya yang paling terkenal yaitu Tetralogi Pulau Buru yang terdiri dari Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Pramoedya dibebaskan dari tahanan pada 21 Desember 1979 dan mendapatkan surat pembebasan tidak bersalah secara hukum dan tidak terlibat Gerakan 30 September, tetapi masih dikenakan tahanan rumah di Jakarta hingga 1992, serta tahanan kota dan tahanan negara hingga 1999, dan juga wajib lapor satu kali seminggu ke Kodim Jakarta Timur selama kurang lebih 2 tahun. Kemudian meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun.


2. Buya Hamka

Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial


Hampir semua diantara kita pasti tahu dan mungkin pernah nonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Iya, film yang dari awal sampai akhir tokoh-tokohnya seperti sedang baca puisi. Tapi mungkin banyak yang belum tahu kalau film tersebut diaptasi dari novel dengan judul yang sama yang dikarang oleh Buya Hamka.

Buya Hamka dilahirkan pada 17 Februari 1908 di Sumatera Barat dengan nama asli Abdul Malik Karim Amrullah. Selain penulis, beliau juga merupakan ulama, pengajar, budayawan, wartawan, hingga terjun ke dalam dunia politik lewat Masyumi. Beliau juga merupakan tokoh Muhammadiyah sekaligus Majelis Ulama Indonesia.

            Sebagai penulis, sudah banyak karya yang dihasilkan oleh Hamka, mulai dari sastra hingga buku non-fiksi. Semua karya Hamka mengandung makna filosofis yang mendalam, yang kebanyakan bernuansa agama. Hal ini dikarenakan latar belakang Hamka yang juga seorang ulama.

            Hamka meninggal pada tanggal 24 Juli 1981 pada usia 73 tahun di Jakarta. Namun karya- karya tetap eksis sampai saat ini.



3.      Ahmad Tohari

Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial

Mungkin banyak diantara kita yang belum mengenal penulis ini. Penulis ini berasal dari Republik Ngapak Banyumas, tepatnya dari Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang. Beliau dilahirkan 13 Juni 1948 di Banyumas. Meskipun tidak setenar nama-nama sebelumnya, namun karya-karya yang beliau hasilkan juga tidak kalah berkualitas. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Ronggeng Dukuh Paruk Ronggeng yang sudah berkali-kali diterbitkan dalam berbagai bahasa dan sudah diangkat dalam film layar lebar dengan judul Sang Penari.

Jangan salah, kalau penulis-penulis sebelumnya sudah  wafat, Ahmad Tohari masih sehat dan kini tinggal di kampung halamannya di Tinggarjati.


4. A.A Navis


Penulis Hebat Indonesia yang Jarang Diketahui Generasi Milenial

Haji Ali Akbar Navis atau lebih sering disebut A.A Navis terkenal sebagai “sang pencemooh” karena gaya penulisannya yang senang ceplas-ceplos. Banyak karya beliau yang berhasil ‘menyindir’ banyak pihak. Karyanya yang paling fenomenal adalah cerpennya yang berjudul Robohnya Surau Kami.

Beliau lahir pada 17 November 1924 di Padangpanjang, Sumatera Barat, dan meninggal pada 22 Maret 2003 di Padang. Pemakaman beliau dihadiri oleh banyak tokoh dari berbagai bidang mulai dari negarawan, sastrawan, hingga agamawan.



Itulah 4 penulis yang pernah berjaya pada masanya namun kini kurang dikenal oleh generasi milenial. Memang tidak semua generasi milenial melupakannya, karena beliau-beliau selalu diingat melalui karya-karyanya yang luar biasa. Semoga artikel ini bisa mengajak kita semua untuk semakin rajin membaca, karena majunya suatu bangsa dimulai dari budaya membaca yang dimiliki para warganya.
emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Kemana TSnya?emoticon-Lempar Bataemoticon-Bettyemoticon-I Love Kaskus
Diubah oleh diat028 26-11-2019 09:30
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan