Semangat belajar agama yang tak diikuti dengan pembimbing atau guru yang benar bisa cukup membahayakan bagi sang murid. Karena hal itu bisa menjerumuskan pembelajar agama pada ajaran yang salah.

Untuk itulah, mantan teroris Umar Patek mengajak anak muda agar jangan belajar agama Islam hanya dari internet. Tetapi juga harus berguru pada ulama.

Menurutnya belajar agama yang baik dan benar adalah berguru langsung pada ulama, terutama ulama yang memiliki pemahaman yang wasathiyah atau moderat.

Hal itu cukup penting untuk disampaikan kepada generasi muda, mengingat penyebaran radikalisme kini lebih banyak lewat online, tidak seperti jaman dulu yang harus bertatap muka.

Mantan teroris yang kini aktif membantu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu juga ikut melakukan program deradikalisasi terhadap para napi terorisme lainnya. Tujuannya agar tidak ingin ada anak muda yang mengikuti jejaknya dulu.

Umar Patek alias Hisyam bin Alizein bahkan menekankan agar anak muda tidak mudah termakan oleh iming-iming janji surga yang instan.

Prinsipnya, ketika ajaran agama sudah disusupi dengan unsur-unsur kekerasan, maka itu sudah tanda bagian dari kelompok yang berpaham radikalisme.

Apa yang disampaikan oleh Umar Patek di atas ada benarnya. Kita sebaiknya mencari guru yang benar saat belajar agama. Ini akan mengarahkan kita pada pembelajaran yang benar, sehingga pemahaman kita pun juga ikut benar.

Pemahaman agama yang salah dan serampangan adalah bibit munculnya paham radikalisme. Inilah yang harus kita cegah di masyarakat, terutama dari keluarga kita sendiri.

Mari belajar agama dengan baik dan benar, termasuk mencari guru yang benar. Salah memilih ulama, bisa menyesal di kemudian hari.