https://metro.tempo.co/read/1275923/...n-di-tim-viral
TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi yang digelar antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diwakilkan seorang deputi Gubernur Anies Baswedan dengan sejumlah seniman di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 November 2018 [Koreksi dari TS = peristiwa tsb Rabu 20 November 2019 sedangkan videonya viral Sabtu 23 November 2019], berakhir ricuh. Diskusi dengan tema 'PKJ-TIM Mau Dibawa Kemana?' itu sejatinya membahas proyek revitalisasi TIM.
Video kericuhan tersebut diunggah dan beredar secara berantai di media sosial. Tampak di dalamnya, kericuhan terpicu saat Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan,
Dadang Solihin, bangkit dari tempat duduknya dan melontarkan ucapan dengan nada tinggi: "Mau tidak berdiskusi, mau tidak berdiskusi?"
Seorang peserta yang tidak terima langsung merespons ucapan Dadang. "
Woy jangan galak-galak," katanya. Peserta lain juga menimpali, "
Tidak bisa pejabat kayak anda begitu." Para peserta balik menekan sang deputi gubernur. "
Ini bukan orde baru ya. Jangan macam-macam," seru yang lain.
Dadang pun merendahkan nada suaranya sambil memberi klarifikasi, "Saya tidak marah, tidak marah." Dadang pun mendekati peserta dan mencoba merangkulnya. Namun, peserta menolak dirangkul Dadang dan seorang peserta membawa pejabat DKI itu menjauh dari peserta yang didekatinya. Peserta lainnya pun mengajak untuk membubarkan diskusi tersebut. "Bubar. Bubar."
Perwakilan aktivis TIM, Radhar Panca Dahana, melalui keterangan tertulis yang dibagikannya kemudian, menyatakan menentang adanya pembangunan hotel bintang lima di TIM hasil revitalisasi. Menurutnya, Taman Ismail Marzuki adalah rumah bagi para seniman.
"Kita harus pertahankan!
Bagaimana hubungannya, membangun kebudayaan dengan membangun hotel bintang lima di TIM ini. Itu kebudayaan koplok!" kata dia.
Radhar berpendapat, rencana pemerintah mau membangun hotel di pusat kesenian merupakan tindakan pembunuhan terhadap budaya dan ruang kesenian. "
Sedangkal itukah pemahaman tentang kesenian dan kebudayaan?," katanya sambil menambahkan, "Ya. Kalau begini, jangankan Gubernur, Presiden pun kita lawan!”
Selain Radhar Panca Dahana, tokoh lain yang hadir dalam diskusi itu adalah Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Taufik Azhar, selain juga anggota Komisi B DPRD DKI.
Tempo masih mencoba menghubungi Dadang untuk mencari konfirmasi atas viralnya video pertemuan membahas revitalisasi Taman Ismail Marzuki itu. hingga artikel ini disiapkan, Dadang belum merespons pesan dan sambungan telepon.
Selesai direvitalisasi 2017, 2018 mau revitalisasi lagi dengan biaya 1,8 triliun