Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rukminiirawanAvatar border
TS
rukminiirawan
(SCRIPT FILM) : Matinya Sebuah Azam
(SCRIPT FILM) : Matinya Sebuah Azam

Premis : Seorang wanita muda terjebak dalam situasi kecenderungan seksual yang menyimpang. Selalu berharap dirinya menderita intersex, hipospadia, ataupun syndrome klinefelter tetapi nyatanya ia adalah perempuan dengan fisik normal. 

Sinopsis: Ira, seorang perempuan muda yang menyayangkan tubuhnya terlahir normal sebagai perempuan, pasalnya di dalam dirinya menyimpan jiwa bergejolak sebagai laki-laki. Hasratnya muncul kepada perempuan dan memalsukan identitasnya sebagai laki-laki untuk memacari Diana. Dan diwaktu yang sama memutuskan menerima cinta Yoga sebagai kekasihnya, hanyalah sebagai kedok agar dirinya tetap terlihat normal. 

FADE IN 

Scane 1. KAMAR TIDUR (Waktu Tengah Malam)

CAST: IRA

Wanita muda itu terbangun dari tidur tidak nyenyaknya dan mendapati tubuhnya masih seperti tadi, tidak ada yang berubah, masih sama seperti ketika ia tinggal tidur. Terlihat ia meraba beberapa organ vital khas wanitanya, tangannya yang sedari tadi meraba kini menuju ke sepasang mata, dimatanya sudah ada bulir-bulir air mata kesedihan yang tidak dikehendaki namun datangnya mengisyaratkan ada kesedihan yang mendalam. 

CAMERA: LONG-SHOT keseluruh ruang kamar tidur Ira.

Ira menghapus air mata, tetapi bahkan telapak tangannya telah basah oleh bulir air kesedihan itu.

 

Ira: Akkhh sudah berapa kali aku tertipu? Tetapi dengan siapa aku membuat janji atau membicarakan sesuatu hingga berharap akan berubah? Tidak ada, hanya aku dan rasa yakinku yang sibuk, hingga ketika aku terbangun dalam kekecewaan tidak ada yang pantas ku marahi.

SOUND-EFFECT: Suara dentingan jarum jam dan isak tangis pelan Ira.

Cut to

Scane 2. KAMAR TIDUR (Pagi Hari)

 

CAST: IRA

Ira telah selesai memasang kaus kaki, tampilannya sudah sempurna sebagai syarat memasuki ruang kelas untuk kuliah. Ia memakai Blus biru dan dipadukan dengan jeans serta tidak lupa mengikat rambutnya walaupun cepak sebahu.


CAMERA: CLOSE UP ke Ira yang tengah mengambil handphonenya

Ira mengaktifkan handphonenya dan 2 pesan singkat masuk. Setelah membaca singkat, bibirnya mengukir senyum manis.

"Sayang, semalam tidur jam berapa?"

"Sayang, jangan lupa sarapan, kamu hampir setiap hari melewatkannya. Aku mencintaimu dengan sangat!"

Cut to 

Scane 3. Perpustakaan Umum Kampus

CAST: IRA, YOGA

CAMERA: LONG-SHOT ke ruang perpustakaan di lantai 2 

Diantara puluhan pengguna perpustakaan, hanya Ira yang menyendiri dengan buku-buku Biologi, Kesehatan serta gadgednya, sangat jauh dengan jurusannya sebagai mahasiswi jurusan Teknik Perkapalan.

Ira tampak Meraih gadgednya dan melakukan pencarian pada internet, ditulisnya beberapa syndrome-syndrome yang baginya sudah tidak asing. Ia bahkan telah jauh lebih paham mengenai Syndrome Klinefelter, Syndrome Turner, Ambigous Genitalia, Hipospadia, Intersex, ataupun orang-orang bernama Dorothee Adjakidjie, Anick, ataupun Alter Hofan.

SOUND-EFFECT: Happp, suara tepukan tangan pada meja

CAMERA: Close Up ke Ira yang kaget

DIALOG

Yoga: Hey, lagi apa?

Ira: Baca

Yoga: Baca apa sih kok serius banget gitu? Kamu mau ujian ya?

Ira: Enggak

Yoga: Heheha kok pacarnya di cuekin gitu sih?

Cut to 

Scane 4. Kafe


CAST: IRA, YOGA

CAMERA: Close Up ke Ira dan Yoga yang duduk berdua

Yoga banyak tersenyum  ketika sedang berbicara dengan kekasihnya Ira, sementara Ira tidak dapat menyembunyikan raut terpaksa meladeni. Yoga sadar, itu adalah risiko mencintai tanpa dicintai, fikirnya.

DIALOG
Yoga: Nih (Ujarnya tersenyum sembari memberikan kalung emas putih bermata sebiji mutiara. 

Ira: (Terpelongo)

Yoga: Kok malah bingung sih hehe, sini biar ku pakaikan.

CAMERA: Close Up ke Yoga dan memakaikan Ira kalung.

Yoga: Ini kubeli saat aku jalan-jalan di Lippo Mall Kuta, di Bali 3 hari lalu

Ira: Oh benarkah

Yoga: Iya, dan kamu bahkan tidak mengucapkan hati-hati sewaktu aku pamit dan tidak menyambutku dengan tanya kabar ketika aku pulang hehe.

Cut to

Scane 5. Ruang Keluarga

CAST: IRA, IBU RATIH

Diruang keluarga kediaman bapak Arif dan Ibu Ratih, Ira duduk seorang diri dan asyik dengan handphonenya. Ia tampak berkirim pesan dengan seseorang.

CAMERA: Close Up ke Ira yang tengah tiduran di sofa sambil menaruh satu kakinya di atas kaki yang lain.

"Kita telah 3 tahun seperti ini, sehari-hari menjalani hubungan jarak jauh. Aku tidak tau mengapa aku sangat mencintaimu padahal belum pernah sekalipun kita bertemu, Ari" 

Begitulah bunyi pesan singkat yang diterima Ira

"Aku juga, Diana andai kamu tau betapa inginnya aku bertemu denganmu" Tulis Ira yang segera dikirim ke seseorang bernama Diana tersebut

"Kamu selalu mengucapkan itu Ari, sedari dulu. Seperti tadi ku katakan Ari, kita belum pernah bertemu tapi kenapa rasa ini kuat sekali"

"Begitulah jika yang mencintaimu tulus" Kirim Ira yang kemudian mematikan layar handphonenya karena mendengar suara langkah kaki yang menujuinya.


CAMERA: Close Up Ke Ibu Ratih

DIALOG
Ibu Ratih: Kok masih disini Ira?
Ira: Hehe sudah mau masuk makan kok ma
Ibu Ratih: Eh tadi mama lihat ada kalung di Mejamu, dikasih Yoga ya?
Ira: Hemn iya ma

Cut to

Scane 6. Kamar Tidur

CAST: IRA

SOUND-EFFECT:  Dentingan Jam dinding

Jam telah menunjukkan pukul 3 lebih 15 menit, dan Ira belum juga tidur

CAMERA: Close Up Ke tangan Ira yang menzoom foto di handphonenya

Ira: Cantik sekali, uhh kenapa aku bisa seperti ini

Ujar Ira sembari memperhatikan seksama wajah yang ia zoom. Itu adalah Diana, wajah kekasih sejatinya yang tidak seorang pun tau.

Ira: Akh Yoga, kau akan tetap ku jadikan kedok agar tidak seorangpun tau bagaimana orientasi seksualku

Tidak ada seorang pun yang mau bermimpi akan mendapat beberapa penyakit kelamin, tetapi Ira begitu berharap ada kesalahan ditubuhnya, ia berharap adalah orang dengan kelainan Hipospadia, atau kelamin ganda, atau apalah agar dapat menjadi alasan mengapa dirinya begitu berharap menjadi seorang laki-laki. Ia punya jiwa sebagaimana layaknya lelaki normal, bagaimana laki-laki mencintai wanita, bagaimana lelaki memilih sepatu, baju dan bagaimana lelaki dalam pernikahan mendapat posisi sebagai suami. Ira menginginkan itu semua, ia jijik dan terus terpaksa menjadi perempuan dengan segala asesorisnya serta mempertahankan Yoga dalam hidupnya sebagai hiasan agar dirinya tetap dipandang sebagai 'orang normal'

Sementara Diana adalah cinta sejatinya, ia pernah bertemu 3 tahun lalu melalui pandangan pertama sepihak, ia lantas mencari tau nama dan beberapa akun media sosialnya serta menyamar menjadi laki-laki sebagai Ari. Ira menemukan dirinya yang sebenarnya saat menghubungi kekasihnya Diana, disertai rindu dan sayang meluap-luap.

CAMERA: Close Up ke tangan Ira


Tangan Ira meraba dada dan organ vitalnya, tiada yang berubah. Ia kemudian menutup mata dan mengkhayal keajaiban semoga ketika terbangun ada hal yang menggembirakan terjadi pada dirinya. 

Cut to 

Scane 7. Meja Makan

CAST: IRA, IBU RATIH, PAK ARIF

CAMERA: LONG-SHOT Ke meja makan keluarga

DIALOG
Pak Arif: Jangan suka begadang Ira, lihat dimatamu sudah ada lingkaran hitam panda itu
Ira: Hem iya pa, cuma begadang mengerjakan tugas
Ibu Raih: Ini mama iriskan timun, kamu bisa taruh dimatamu, itu ampuh Ira untuk mata panda.

CAMERA: Close Up ke wajah Ira yang hanya mengangguk

Ira sangat jijik membayangkan aktifitas menaruh irisan timun ke atas matanya, bukankah itu biasa dilakukan para wanita? Ira benar-benar tidak nyaman dengan takdir hidupnya

"lihatlah papa" gumam Ira dalam hati

"Sangat terlihat maskulin dan gagah dengan kumis dan janggut tipis menghiasi wajahnya, oh andai aku juga seperti itu akkhh"


Cut to 

Scane 7. Taman

CAST: IRA, YOGA DAN BEBERAPA PENGUNJUNG TAMAN

CAMERA: LONG-SHOT  Memperlihatkan suasana taman

Disanalah Ira, tempat yang biasa ia kunjungi duduk disebuah bangku kayu panjang berwarna abu-abu, serta menolak semua orang untuk mendekat, ia memilih suasana ini ketika memang dirinya ingin sendiri saja dan memikirkan semua yang terjadi dalam hidupnya.

Ia benar-benar rindu kekasihnya, rindu kebebasan dalam jati dirinya. Segera ia merogoh sakunya dan mengambil handphonenya

CAMERA: Close Up Ke Ira yang sedang mengetik pesan singkat

"Berdoalah banyak-banyak kepada Tuhan sayang, agar takdir kita bersatu, kukira Tuhan penyayang dan maha baik dalam mengabulkan"

"Ini rindu dan sayangku sudah tumpah ruah dari dadaku, sebab sudah habis ruang yang bisa ia tampung untukmu"

DIALOG
Yoga: Ira!
Ira: (Menoleh kesumber suara)
Yoga: Aku paham Ira, mencintai sepihak adalah risiko menyukaimu. Tetapi tak apa tidak dicintaimu asal kau milikku (Yoga tersenyum)

"Iya, teruslah suka padaku. Agar posisiku tetap baik-baik saja dan tetap terlihat normal" Ujar Ira dalam hati

Yoga Memeluk Ira

Ira kaget, dan beberapa waktu kemudian tangis Ira pecah di bahu Yoga.

Ira menangis, ia merasa tidak ada daya upaya yang bisa membuatnya dapat berubah menjadi laki-laki secara tiba-tiba, azamnya telah mati seketika, harapannya hancur. 

Yoga mengira telah berhasil meluluhkan hati Ira, sementara Ira berfikir telah gagal dalam menjalin hubungan dengan Diana.

FADE OUT

END





BY
RUKMINI IRAWAN






























bangnoiden
sebelahblog
sebelahblog dan bangnoiden memberi reputasi
2
321
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan