- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Belajarlah Nyali kepada Presiden Republik Terong Gosong


TS
mrokeoceh
Belajarlah Nyali kepada Presiden Republik Terong Gosong
Quote:
Era media sosial saat ini banyak sekali hal luar biasa yang bisa dijumpai dengan mengetik sebuah keyword tertentu, untuk semua isu ada sesuatu yang luar biasa. Luar biasa dalam semua konteks baik yang baik maupun yang buruk tentunya. Saking banyaknya hal luar biasa yang bisa dicapai dengan cara instant, tak sadar kualitas manusia sekarang ini miskin dengan kompetensi alias macan kertas.
Ada hal menarik terkait kemajuan zaman dan kemudahan informasi yang terdistribusi dengan sangat cepat, terutama kalo pake tehnik “potong konten” dan taburkan bumbu fitnah, itu seru dan makan korbannya juga lumayan banyak mulai dari Ahok yang kena pasal penistaan agama, sampai kasus Meliana yang dibui 18 bulan karena protes volume toa masjid.
Sedangkan perusak rumah dia dan perusak vihara karena merasa terhina agamanya karena protes itu hukumannya cuma 1 – 2 bulan.
Ada 1 sosok yang luar biasa, seorang Pejabat Negara, Kyai Karismatik, Ulama yang juga pejabat tinggi di PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab dipanggil Gus Yahya Presiden Republik Terong Gosong (berdiri jauh lebih lama dibanding Republik Kertanegara yang sedang viral). Gus Yahya adalah seorang pembaharu yang tidak kenal kompromi menye-menye, dan tidak peduli dengan cibiran (benar-benar tidak dipedulikan) alias cuek.
Hal yang paling diingat adalah kampanye Gus Yahya ke Israel yang dengan gamblang memberikan diskursus “Rahmah” yang mengundang kontroversi di seluruh penjuru bumi. Hujatan, pujian, fitnah, support dan semua sikap atas perjalanan blio menjadi hal yang sangat ramai dibicarakan dan mengundang banyak aksi, mulai penolakan sampai ancaman macam-macam. Seperti biasa, Gus Yahya tidak risau akan semua ancaman itu, bahkan blio tidak peduli dengan semua itu sedikitpun.
Yang menarik, semua simpul ribut itu karena sebaran informasi di media sosial melalui cuitan seorang jurnalis yang menginformasikan perjalanan Gus Yahya ke Israel dan direspon sangat cepat oleh mahluk PKS mulai dari level keset sampai dewan syuro PKS. Narasi komplit serangan dilancarkan pada Gus Yahya yang waktu itu membuat kami (Banser) yang di Indonesia siaga 1 karena Kyai kami diserang, bahkan ada yang beberapa orang yang dilaporkan oleh Banser ke Polda Metro atas UU ITE dan penghinaan pada Gus Yahya.
Ajakan damai Gus Yahya yang dibalut dengan kampanye “We Choose Rahmah” dijawab lantang oleh yang berseberangan dengan genderang perang. Yah walaupun cuma genderang kencang di media sosial saja, beberapa individu atau kelompok yang menyerang itu tidak tahu yang diperjuangkan Gus Yahya adalah untuk masyarakat Palestina, dan untuk perdamaian Dunia.
Gus Yahya tetap berjalan pada jalur yang blio yakini benar, jalur yang blio lanjutkan setelah Gus Dur, dan selalu membesarkan hati kita waktu itu dengan mengingat perjalanan Gus Dur ke Israel dalam misa damai yang sama. Bagi kami hal tersebut adalah sebuah kode kuat, bahkan Gus Dur saja mereka hina apalagi ini Gus Yahya, muridnya Gus Dur.
Langkah Gus Yahya ke Israel membuahkan hasil bagi perdamaian dunia, bahkan blio disambut terima Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel. Tak berlangsung lama setelah Gus Yahya pulang, di Indonesia ditandatangani Seruan Nusantara di Jogjakarta yang dihadiri Pemuka Agama Dunia mengkampanyekan perdamaian dan penanggulangan penggunaan Agama untuk alasan perang apapun
Gagasan yang menjadi aksi melibatkan tokoh-tokoh agama segala penjuru dunia, untuk mengkampanyekan perdamaian dan dengan tegas menolak penggunaan agama untuk dasar melakukan kekerasan pada sesama ataupun alasan perang, karena agama pada hakikatnya adalah untuk menumbuhkan kasih sayang kepada sesama manusia. Gagasan besar yang sangat kontras dengan kondisi dunia terkini, dimana semua serba rasa agama.
Gambaran diatas adalah bagaimana seorang Gus Yahya Staquf berjuang diatas nilai kebenaran, runtut mulai konsep, diskursus sampai pada aksi nyata yang melibatkan dunia. Resikonya tentu beragam, tapi apalah arti itu semua ketika seluruh dunia ikut serta dalam gagasan dan aksi yang blio lakukan untuk menyebarkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Jangankan blio, jangankan Gus Dur, bahkan Kanjeng Nabi juga mengalami semua halangan saat menyebarkan Islam yang ramah dan penuh cinta kasih.
Apakah berhenti sampai disana? Tidak, Gus Yahya tetap konsisten menebarkan Islam ramah dan welas asih sampai detik ini. 22 April 2019 Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan mengadakan Silaturahmi Nasional Tokoh Ahlussunnah Wal Jamaah dimana sebagai pembicara adalah Gus Yahya mewakili NU, Dr M Sa’ad mewakili Muhammadiyah dan Habib Hanif Alatas ketua FSI sayap FPI.
Ketika term “Rahmah” menjadi sebuah dasar, maka segala perbedaan akan lebur hilang dan menjadi satu nilai perjuangan Islam yang paling mendasar yaitu menjadi Rahmat bagi Seru Sekalian Alam. Ketika kasih sayang menjadi dasar, maka perbedaan hanyalah sebuah makanan ringan yang renyah dibicarakan di meja sambil menikmati kopi.
Dan, diantara segala nyali yang ada, nyali untuk menjadi pendamai adalah satu hal yang tidak semua orang bisa lakukan
umumnya yg ingin damai, cendrung kurang nyali
Sumber qitmr.id
Yahudi dlm Piagam Madinah : geotimes
Piagam Madinahnya Indonesia adalah PBNU: Pancasila Bhinnekatunggalika NKRI Uud45
link lain Muslimah bela bocah yahudi
Quote:
Seorang muslimah membela bocah Yahudi yang sedang dilecehkan oleh seorang pria dengan ujaran sentimen antisemitisme, di kereta di Inggris. Aksi muslimah yang sempat terekam video ini lantas menuai banyak pujian.
Seperti dilansir BBC pada Sabtu (23/11/2019), mulanya, aksi pelecehan antisemitisme yang dilakukan pria itu terekam dalam sebuah video. Dia tampak sedang membacakan petikan-petikan Alkitab yang mengandung unsur antisemitisme untuk dua bocah laki-laki. Dua bocah itu sedang berpergian bersama keluarganya di Jalur Utara kereta bawah tanah London, pada Jumat (22/11).
Baca juga: Viral Perempuan Muslim Bela Bocah Yahudi yang Dilecehkan di Kereta Inggris
Pelaku pelecehan ini sempat ditegur oleh pria lain. Namun si pelaku tak terima. Kemudian, seorang muslimah tiba-tiba ikut menegur pelaku. Muslimah itu kemudian beradu cekcok cukup lama dengan pelaku. Aksinya ini lantas menuai pujian.
"Wanita Muslim itu... benar-benar, benar-benar menjalankan tugasnya, dengan sangat tegas dan terus-menerus," ungkap Chris Atkins, pria yang merekam kejadian ini.
"Di zaman sekarang ini, kita diberitahu betapa tidak tolerannya setiap orang. Semua agama saling membenci dan di sana Anda memiliki seorang wanita Muslim yang setia pada beberapa anak Yahudi," sambungnya
Foto: Aksi Asma Shuweik saat membela bocah Yahudi yang dilecehkan dengan sentimen antisemitisme (Chris Atkins)
Belakangan diketahui, bahwa sang muslimah bernama Asma Shuweik. Aksi ibu dua anak ini juga menuai pujian di Twitter.
Salah seorang warganet bernama Rebecca Speare-Cole melalui akunnya @rspearecole, menyebut Asma layaknya legenda.
Baca juga: Warga Muslim dan Yahudi di Jerman Bersama Perangi Anti-Semitisme
Sementara itu, warganet lain bernama Bruce Lawson lewat akun @brucel juga ikut mengapresiasi aksi Asma. Apalagi, Asma adalah seorang perempuan berhijab.
"Saya benci bahwa ada fundamentalis Kristen yang mengancam di kereta, dan meneriaki seorang anak yang mengenakan kippah dengan ujaran antisemitisme. Tapi saya suka bahwa Asma Shuweikh, seorang wanita Muslim berjilbab, turun tangan untuk membela anak & keluarganya. Anda cadas, Nyonya Shuweikh!" cuit @brucel sebagaimana dilihat detikcom.
Sebelumnya, polisi Transportasi Inggris langsung memburu pria pelaku ujaran antisemit usai mendapatkan laporan. Kini, pelaku sendiri telah berhasil ditangkap. (imk/rdp)
Diubah oleh mrokeoceh 24-11-2019 15:06






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan