Jika menyebut jajanan Indonesia, maka tak akan ada habisnya. Sebut saja cilok, batagor, sempolan, cimol, dan lain sebagainya. Para penjual yang sangat kreatif membuat menu jajanan, juga pasti memiliki ide yang lebih kreatif pula dalam menjual jajanannya. Terlebih lagi jika di era modern ini persaingan bisnis semakin panas.

Namun, entah apa yang merasuki para siswa dan penjual somay ini. Alih-alih melakukan transaksi jual beli pada umumnya, mereka justru melakukan transaksi jual beli yang sangat nyeleneh. Seperti apa sih penjual ini mamasarkan dagangannya? Yuk, tonton video di bawah ini sampai habis.

Bukan sulap bukan sihir, transaksinya dilakukan secara lempar tangkap Agan dan Sista. Mulai dari memberi uang sampai menyerahkan somay pesanan pembeli. Tak diletahui dari mana video ini diambil.

Namun video ini diawali dengan suasana sekolah yang cukup ramai. Gedung sekolah itu terdiri dari tiga lantai. Yang mana lantai pertama nyaris tak terlihat karena dihalangi tembok yanh tinggi. Sedangkan di lantai dua dan tiga, para murid berkerumun. Mungkin memang sedang beristirahat dan berniat jajan somay.

Seorang siswa yang jajan di lantai pertama, masih tampak normal. Lempar uang, lalu somay dilempar. Namun Agan dan Sista pasti kagum dengan kemampuan penjual ini melempar dan menangkap. Siswa dari lantai dua juga melakukan hal yang sama untuk membeli. Lempar uang, lalu somaynya juga akan dilempar ke pembeli. Ada beberapa siswa dari lantai tiga juga melakukan hal yang sama.

Hal yang membuat saya kagum adalah keakuratan penjual dan siswa-siswa ini dalam melakukan transaksi nyeleneh ini. Kalau misalnya mereka tidak fokus pasti somay itu sudah menabrak tembok atau kena wajah pembelinya. Atau uang yang dilempar siswa tersebut bisa saja tertiup angin atau jatuh ke tempat lain kalau penjualanya tidak sigap dan tepat. Bisa dibilang, kerja sama mereka sangat luar biasa.

Namun, hal yang masih mengganjal adalah alasan kenapa mereka melakukan transaksi secara nyeleneh. Apakah mereka jajan di saat jam masuk kelas sehingga tak boleh keluar sekolah? Ataukah pihak sekolah melarang siswanya jajan makanan luar? Atau malah, inilah bukti peribahasa kalau ada yang susah, mengapa dimudahkan?

Nah bagaimana Agan dan Sista, nyeleneh sekali bukan? Hanya ada di negara +62 teknik berjualan sehebat itu.

Referensi: di sini Gan