Selamat Siang dan salam Hangat, 
ini TS pertama saya, kebetulan thread ini saya coba angkat karena ada rencana ERP untuk jalan penghubung ke DKI Jakarta, dan menurut saya kurang cocok jika kebijakan ERP ini dilakukan, mengapa yah karena banyak warga yang diluar DKI Jakarta mencari nafkah untuk sebutir berlian, yah ke kota DKI Jakarta ini. (Rencana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) menerapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing ( ERP) di tiga ruas akses menuju Jakarta), saya pribadi sendiri adalah warga DKI Jakarta (Hanya diKTP) tetapi saya sendiri tinggal dikawasan Pondok Kacang Barat, yang sudah masuk wilayah TangSel. Sistem ERP ini diterapkan di Singapura, dan banyak yang berpendapat bahwa dengan sistem ini disingapura berhasil mengatasai kemacetan. Ada pepatah nobody's perfect sama begitu pun dengan Singapura, masih mengalami macet apalagi saat jam sibuk seperti berangkat sekolah, berangkat kerja dan pulang kerja (07.00-09.00 dan 17.00-19.00) beda dengan DKI yang tiap jam pasti macet. Tujuan diberlakukan ERP di Singapura adalah agar warganya mau menggunakan transportasi umum, yang sudah terintergrasi dengan baik, tepat waktu dan biaya yang lebih murah (maklum Negara nya kecil, jadi naik nagkot gak perlu jalan terlalu jauh), nah kalau saya harus naik transportasi umum, sama dengan biaya bensin saya PP kerja, malah bensin masih ada sisa untuk antar anak sekolah esok harinya.

Bukan saya tidak setuju dengan rencana ini, tapi alangkah bijak jika dikaji kembali. yah kalau mau kerja ke DKI lewat jalannya harus bayar, yah kalau gitu perusahaan di DKI cari karyawan yang hanya tinggal di DKI saja.






Spoiler for Source:




Demikian Thread ini dibuat, semoga bermanfaat, dan jika ada isi yang salah atau menyinggung mohon dimaafkan, karna tidak ada maksud untuk membeda-bedakan, menjelek-jelekkan, memfitnah siapapun. Dan ini hanya pendapat TS saja, jangan dijadikan patokan yah...

Salam,
Abel Souza