- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Jakarta Manifesto Post-Mo Surealis


TS
flyinpig
Jakarta Manifesto Post-Mo Surealis
Gua dilahirkan untuk tumbuh dewasa lebih cepat dari teman - teman gua yang lain, gua selalu ngerasa kehidupan begitu tidak adil, gua selalu menghakimi bokap gua sendiri karena selalu memaksa gua untuk selalu tumbuh dewasa secepat mungkin, jujur aja gua sendiri ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki sifat manja bersama kedua orang tua gua sendiri, tapi kenyataannya saat gua hendak bermanjaan, bokap gua langsung negur gua langsung.
Cara gua menghakimi bokap gua adalah gua selalu menggerutu dalam hati dan selalu mencoba bersikap ramah saat bokap gua meminta gua melakukan hal yang tidak di lakukan oleh anak seumuran gua, gua diam - diam melarikan diri dari kehidupan gua yang semua di paksa oleh bokap gua, gua menemukan sebuah maya dalam diri gua yang gua sendiri nyaman dengan maya tersebut, namun nyatanya semua itu maya dalam dimensi kelima, sedangkan gua sendiri hidup di dimensi yang berbeda dengan maya tersebut.
Setiap gua tidur gua membuka mata, gua berharap semua sudah berlalu dan gua sudah di berikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh akan diri gua sendiri, sehingga gua tidak lagi di paksa oleh bokap gua untuk menjadi dewasa dengan segala nalar - nalar dewasanya. namun kenyataannya itu hanya bisa terjadi di doraemon saja
The Fact bokap gua selalu menganggap gua sebagai anak kecil yang belum tumbuh dewasa bokap selalu tidak percaya dengan hal yang mungkin gua bisa lakukan karena memang itu pure given atau memang gua sendiri yakin dan mampu untuk melakukan itu, suatu waktu bokap gua ngajak pergi gitu, dan ketemu sama rekanannya, gua yang masih jadi 'anak bawang' disuruh swafoto aja gitu, kalau tau gitu ngapain lu ngajak gua dah?.
Di kamar mendengar lagu Maliq lagu yang tidak ada judul, gua selalu berharap gua bisa menjadi diri gua sendiri tanpa belenggu dari orang sekitaran gua, terkadang gua mengiri dengan yang lain
"Hindia, Kamu dulu yang sekelas sama aku kan?", "Kenapa sekarang udah ga pernah SMS aku kaya dulu?"
"Maaf, Gua duluan"
Kenapa kita harus bertemu di Kamisan yang ke 400, Gua ingat gua waktu SMA suka sama seorang cewek, tapi bisa dibilang gua cuman bisa suka dalam diam, gua mengirimi SMS yang pernah di balasnya, gua semakin lama sadar kalau gua ini siapa sih? kenapa gua rela buang - buang pulsa cuman buat say hi atau sekedar tanya tugas yang dia sendiri ga bakal balas
"Tunggu, Hindia. Kamu sekarang lebih berisi ya!"
Cara gua menghakimi bokap gua adalah gua selalu menggerutu dalam hati dan selalu mencoba bersikap ramah saat bokap gua meminta gua melakukan hal yang tidak di lakukan oleh anak seumuran gua, gua diam - diam melarikan diri dari kehidupan gua yang semua di paksa oleh bokap gua, gua menemukan sebuah maya dalam diri gua yang gua sendiri nyaman dengan maya tersebut, namun nyatanya semua itu maya dalam dimensi kelima, sedangkan gua sendiri hidup di dimensi yang berbeda dengan maya tersebut.
Setiap gua tidur gua membuka mata, gua berharap semua sudah berlalu dan gua sudah di berikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh akan diri gua sendiri, sehingga gua tidak lagi di paksa oleh bokap gua untuk menjadi dewasa dengan segala nalar - nalar dewasanya. namun kenyataannya itu hanya bisa terjadi di doraemon saja
The Fact bokap gua selalu menganggap gua sebagai anak kecil yang belum tumbuh dewasa bokap selalu tidak percaya dengan hal yang mungkin gua bisa lakukan karena memang itu pure given atau memang gua sendiri yakin dan mampu untuk melakukan itu, suatu waktu bokap gua ngajak pergi gitu, dan ketemu sama rekanannya, gua yang masih jadi 'anak bawang' disuruh swafoto aja gitu, kalau tau gitu ngapain lu ngajak gua dah?.
Di kamar mendengar lagu Maliq lagu yang tidak ada judul, gua selalu berharap gua bisa menjadi diri gua sendiri tanpa belenggu dari orang sekitaran gua, terkadang gua mengiri dengan yang lain
"Hindia, Kamu dulu yang sekelas sama aku kan?", "Kenapa sekarang udah ga pernah SMS aku kaya dulu?"
"Maaf, Gua duluan"
Kenapa kita harus bertemu di Kamisan yang ke 400, Gua ingat gua waktu SMA suka sama seorang cewek, tapi bisa dibilang gua cuman bisa suka dalam diam, gua mengirimi SMS yang pernah di balasnya, gua semakin lama sadar kalau gua ini siapa sih? kenapa gua rela buang - buang pulsa cuman buat say hi atau sekedar tanya tugas yang dia sendiri ga bakal balas
"Tunggu, Hindia. Kamu sekarang lebih berisi ya!"






NadarNadz dan 3 lainnya memberi reputasi
4
872
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan