- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kala di MALAM Pergantian Tahun Part 3 - Dan Dia Muncul (True STORY)


TS
vikron
Kala di MALAM Pergantian Tahun Part 3 - Dan Dia Muncul (True STORY)
Part 3
Kala di Malam Pergantian Tahun
Dan Dia Muncul
Kala di Malam Pergantian Tahun
Dan Dia Muncul
Selamat Malam Jumat Agan sista semua, semoga malam ini masih Indah seperti malam-malam lainnya
Saya akan lanjutkan cerita ini seperti yang sudah saya janjikan ya genks, wal ini bakal jadi part terakhir untuk cerita ini, dan setelah ini saya akan bercerita kembali dibeda judul

Langsung aja
Cek in di Toko
Eh
Cek This Out
Spoiler for :
Biar agan sista tidak kebingungan, bisa baca cerita sebelumnya disini ya :
Perjalan Kembali (True STORY)
Part 1 - Dan Dia Menatapku (True STORY)
Part 2 - Dan Dia Melintas(True STORY)
Quote:

Quote:
Lalu
Tretok tretok
Kamipun kaget
Suara keras itu jelas terdengar
Dari luar
Ada yang melempar batu dijendela tengah saat kami sedang lemas-lemasnya mendengar cerita yang adhi alami
Kami semakin kicep, hening, diem
Kami saling menatap
Juga
Kami secara bersamaan menengok jendela itu
Tak ada siapapun diluar
Kosong
Hanya hujan lebat yang terlihat oleh mata
Bingung melihat apa yang terjadi
Siapa?
Hanya itu yang terlintas difikiran kami,
Siapa yang ditengah malam bahkan sudah pagi ini melempari kami dijendela ditengah hujan yang lebat?
Tretok tretok
Kamipun kaget
Suara keras itu jelas terdengar
Dari luar
Ada yang melempar batu dijendela tengah saat kami sedang lemas-lemasnya mendengar cerita yang adhi alami
Kami semakin kicep, hening, diem
Kami saling menatap
Juga
Kami secara bersamaan menengok jendela itu
Tak ada siapapun diluar
Kosong
Hanya hujan lebat yang terlihat oleh mata
Bingung melihat apa yang terjadi
Siapa?
Hanya itu yang terlintas difikiran kami,
Siapa yang ditengah malam bahkan sudah pagi ini melempari kami dijendela ditengah hujan yang lebat?
Kami akhirnya terbagi menjadi dua, 3 dikamar dan 3 lagi dikamar tengah.
Saya dan Tyo sudah lemas akan kejadian demi kejadian yang satu persatu kami alami mulai mencoba untuk memejamkan mata
Lelah letih yang sudah meradang membuatku merasakan hawa nikmat saat meluruskan kaki dan membaringkan tubuh, walaupun SUMUK (gerah) masih menguasai atmosfir ruangan ini, saya serasa tak terganggu oleh itu, hanya nyaman yang kala itu kurasa, membuatku mulai sedikit demi sedikit terpejam.
Lelap
Dan kantuk ini terobati
Dalam gelapnya
Saya mulai terhipnotis oleh suasana ini
Dan
Tidur
(saya mulai tak mengingat apa-apa setelah tidur ini)
***
Kita beralih ke ruang tengah, dimana Iwan, Adhi dan Tri juga sedang mencoba untuk beristirahat, setelah teror yang terjadi bertubi-tubi menyerang mental mereka, akhirnya mereka juga menampakan gelagat trauma alias Takut akan Teror tersebut.
Dibuktikan dengan apa yang mereka perbuat saat itu, ok saya akan jelaskan apa yang mereka lakukan saat saya dan Tyo memutuskan tidur dikamar dan mereka masih stay diruang tengah
Saking takutnya, mereka mulai berebutan bantal guling yang cuma ada satu itu , dan entah siapa yang memenangkan lomba perebutan bantal guling itu ahahhaha, dilanjutkan dengan acara utama yaitu tidur, Mereka yang awalnya punya teritorial sendiri untuk bersemayam dalam tidurnya, mulai beralih menjadi sekutu dan menyatukan wilayah

Dengan perjanjian damai, mereka sepakat untuk tidur disatu teritori didepan leptopku yang sudah Wafat

Saling berdempetan dengan mesranya untuk saling berjaga

Adhi berada ditengah karna masih trauma dengan apa yang ia lihat, dengan persetujuan Tri dan Iwan, sedangkan Iwan berada disamping Kiri membawa amunisi toples engkong guan yang siap dilempar jika terjadi hal yang mengejutkan, berbeda dengan si Tri yang berada disamping kanan, ia tak membawa apa-apa hanya saja ia siap siaga mengepalkan kedua tangannya sambil menyilangkan kedua tangannya jika ada Mr.Pochi itu datang mendekat ataupun Mbak Khunti yang juga menyusup masuk akan langsung ia hujamkan bogem mentahnya (serasa paling brani tapi belum tentu ia begitu genks, ia begitu karna saking parnonya hahaha)
Well begitulah keadaan kami didua tempat yang berbeda itu, walaupun hanya dipisahkan oleh tembok, kami mengalami kejadian yang berbeda pula seperti yang akan saya ceritakan malam ini genks.
Ok genks, saatnya kembali ke kamar, dimana ada Saya dan Tyo yang sudah mulai nyaman terpejam
Namun
Lelap itu
Tak bertahan lama
Kami serasa kembali
Sekali lagi
Terganggu
Berat
Seola-olah saya sedang ditiban oleh beban yang amat berat
Sesak
Membuatku susah untuk menghela nafas
Tapi
Saat saya melihat sekitaran, hanya gelap yang terlihat oleh mata ini, yang bisa saya lakukan hanya terfokus dengan satu titik tengah yang terlihat lebih jelas daripada sekitarnya
Namun
Saya tak bisa menggerakkan badan ini
Kaku
Saya mencoba untuk menengok untuk bergerak
Nihil
Saya tetap tak bisa untuk sedikit saja menggerakkan tubuhku ini
Dan
Saya mulai menyadari
Saya ketindihan
Saya mulai berseru
Memanggil Tyo
Tapi
Tak ada respon
Membuatku meronta mencoba untuk menggerakan tubuh ini
Namun sia-sia
Hingga akhirnya
Saya melihat
Diatas tubuh saya
Ada sosok Wanita dengan baju panjang lusuh duduk membelakangiku, tak beranjak dari tubuhku dan terus duduk disitu
Deru aliran darah serasa memanas dan meningkat, keringat mulai mengucur
Saya benar-benar ketakutan, segala upaya sudah saya lakukan, tapi sia-sia
Saya masih terbujur kaku hanya bisa melihat dan berteriak, walaupun anehnya
Tak ada yang mendengar!!!!????
Dia masih duduk diatas tubuhku
Lalu
Keanehan kembali terjadi
Ia
Yang masih duduk diatasku dan membelakangiku
Mulai menengok
Sambil tersenyum lebar
Tapi
Kepalanya yang menoleh
Dan berputar
Tanpa diikuti oleh leher nya untuk menoleh (kalian semua kalo diposisiku bakal kaya apa genks

Saya hanya berdoa dan terus berdoa agar bisa kembali ke alam dunia, secara saya sadar bila ketindihan ini bukanlah dialam mimpi ataupun alam dunia
Tak lama dari setelah saya Panjatkan doa demi doa, ia pun melompat
dan
Hilang
Dan anehnya lagi
Seketika saya langsung bisa terbangun
Nafas ini terengah-engah, dan saya langsung membangunkan Tyo
Aku : "Tong.. tong, bangun tong!! Oi bangun"
(saya memanggilnya sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya)
Namun tak ada respon, saya kembali menggoyang-goyangkan badannya agar dia bangun, sampai-sampai saya teriaki ditelinganya ia masih saja terjaga
Tapi ada sedikit keanehan dari tidurnya, ia benar-benar kaku, tak seperti orang normal tidur yang pastinya tak akan sekaku itu, seperti mayat namun tak pucat
Saya semakin kalut melihat tyo seperti itu
Hingga
Saya mencoba sekali lagi untuk meneriaki kupingnya dan menggerak-gerakan badannya
Aku : "Tong, lu kenapa oi, Bangun cok oi!!!!"
dan akhirnya
Tyo : "huaaaaaa"
Aku : "lu kenapa tong? Anjir bikin takut aja lu"
Tyo : "kaga bang(sambil ngos-ngosan ia kembali menjawabku) tapi.. Thanks bang uda bangunin Gue, anjir Gue itu dari tadi neriakin elu tapi lu ngga denger Gue, Gue ketindihan anjir"
Aku : "lhah Gue Juga!!!!"
Tyo : "wah parah ini, lu ketindihan juga bang?"
Aku : "iya, Gue juga teriak-teriak dari tadi manggil elu biar elu pegang Gue, kalo lu pegang kan Gue bisa gerak
(kata orang, kalo kita ketindihan, cara paling ampuh ya dipegang orang atau nyoba gerakin salah satu bagian tubuh, Saya sempet cerita ini di Judul-judul sebelumnya genks ahahahahah buat pengingat aja yak

Tyo : Anj***, Bangs**, Bangk* Gue juga sama bang kaya elu percis, itu Kunthi juga dudukin Gue dan Tau-tau
NENGOK "Kepalanya doank"
(serentak Saya dan Tyo berucap hal sama)
Aku : "lha kok bisa samaan parah ini uda ngga beres"
Tak lama dari kami yang baru siuman dari kekangan Mba.kunthi ini, kami kembali merasakan keanehan
Hawa yang sedari tadi SUMUK berubah menjadi dingin, seolah-olah kembali normal, ruangan ini tak lagi SUMUK dan mengikuti suhu ruang yang seharusnya sedari tadi diguyur hujan pastinya akan dingin
Belum selesai kami merasakan keanehan ruangan ini
Lagi-lagi
Kami merasakan ada orang lain selain kami bertiga diruangan ini
Membuat kami sigap dan menoleh ke satu sudut
Ia berada dibalik lemari
Mengintip
Dan benar, ia untuk kesekian kalinya
Muncul
Sosok itu
Sesosok Wanita berbaju putih bersih berambut panjang sampai ke lantai ini
Kembali eksis mengintip kami dari balik lemari
Kami berdua melongo
Merinding mulai menyerang disekujur tubuh ini
Bulu kuduk ini berdiri
Pori-pori kamipun mulai membesar seolah menyadari akan adanya ancaman didepan mata
Dan
Belum selesai kami terkaget oleh sosok dibalik lemari ini
Ia
Mulai memperlihatkan diri
Ia mulai Bergerak
Hiii.. Hiiii.. Hiiiii
Tapi
Gerakan nya benar-benar membuat kami berdua tercengang
Ia tidak berjalan ataupun melayang
Namun
Ia Merayap
Melalui lemari menuju tembok menuju atap tembok alias plafon ke arah kami
Sampai akhirnya
Ia berada tepat diatas kami
Menggantung didekat lampu kamar
Dan kamipun langsung mengambil ancang-ancang
Huaaaaaaaa
Kami berlari sejadi-jadinya
Menuju ruang tengah
Mereka yang sedang berdempetan sambil merem melek sontak terkaget dengan tingkah kami yang lari terbirit-birit
Iwan : "Kenapa lagi kalian oi?"
Adhi : "kaga jadi tidur ini kalo gini maennya, uda ngga lucu nih kalian"
Aku : "Danc*k, siapa juga yang bercanda bangk*, itu mba Kunthinya dateng lagi anjir"
Tri :"Serius mas? Uda pagi lho ini mas? Uda jam 2 lebih, jangan bercandalah mas, mending tidur aja"
Tyo : "Terserah deh lu pada mau ngetawain lagi juga, Gue juga liat bukan cuma dia doank yang liat"
Aku : "Uda kaya cicak apa spiderman itu bisa ngerayap ditembok, masi ngga percaya, lu coba aja tidur disono"
setelah perdebatan sengit kami antara kubu kamar tengah dengan kamar tidur,
Seketika suasana kembali hening, keadaan yang kami rasakan didalam kamarpun juga mulai beranjak ke kamar tengah yang tadinya SUMUK berubah menjadi dingin, bahkan dinginya bisa mengalahkan AC dengan suhu 16°C
brrrrrr dingin merasuk ke sekujur tubuh, bukan lagi merinding atau pori-pori kami yang membesar karna takut, tapi kami menggigil karna dingin yang lambat laun menyerang ini
Tri : "kok lama-lama jadi dingin gini ya, padahal dari tadi hawanya gerah"
Adhi : "lu liat aja diluar masih ujan noh, bisa aja gegara ujan ngga abis-abis"
Tyo : "sedingin-dinginnya tempet pas ujan, ngga bakal sedingin ini anjir, uda ngga normal ini"
Iwan : "iya nih, ngga mungkinlah dari tadi hawanya panas gerah kok tiba-tiba langsung dingin drastis, aneh lah ini"
Aku : "masih belom percaya juga lu lu pada, kalo uda begini aja baru ngeh kan"
Sontak kami langsung mencari-cari sarung dan kain selimut yang bisa kami temukan
***
Skiiiiiiip sebentar yak hahhaha
Setengah jam berlalu dari setelah kejadian itu, jam menunjukan sekitar jam 3 lewat, kami semua yang menggigil kedinginan berkumpul mendekam dalam sarung dan selimut yang hanya ada satu yang juga akhirnya dijadikan rebutan karna dingin yang tak kunjung pergi
Adhi : "ini kok bisa jadi sedingin ini sih, AC aja kalah ini"
Aku : "iya ini uda abnormal uda, ngga kuat Gue njir bbbrrrrrr, kalopun karna embun pagi yang sudah mulai turun, ngga mungkin juga bakal sedingin ini"
Tyo : "mending kita keluar deh dipelataran, ujan juga uda ngga deres-deres banget biar ngga jadi es batu kita"
Iwan : "bener tuh, mending coba kita keluar deh"
Kami putuskan untuk keluar kosan dan menuju pelataran, ada bangku dari bambu dan juga satu kursi yang kami jadinya dudukan nyaman sebagai alas kami selama diluar, maklum genks masih diguyur hujan lantai pasti basah

Seperti menemukan kebebasan, kami merasa udara diluar lebih wajar daripada didalam, walaupun dingin yang bercampur dengan satup-sayup terpaan angin kecil, tapi kami sepakat itu masih lebi normal daripada keadaan didalam yang dinginnya diluar nalar
Aneh memang
Rintik hujan masih mewarnai hiasan langit dengan mendung yang juga tak kunjung pudar, walaupun tak sederas sebelumnya dan hanya menyisakan gerimis manja yang tak mau beralih dari kami, kami masih suntuk yang sedikit terbayar oleh udara segar dari dinginnya pagi
Hingga
Untuk kesekian kalinya
Suasana yang sedari tadi campuraduk oleh suntuk dan nyaman, berubah kembali menjadi was was
"Kresek kresek"
Sek sek sek
Sek Sek Sek
Rumpun bambu yang berada didepan kosan bergoyang
Gerakannya pun tak wajar
seolah ada yang menggerakkan
padahal sudah mulai tidak ada angin yang datang, kalaupun dari angin takkan secepat atau seribut itu gerakannya
Hingga
Iwan : "genks, coba liat tu pohon bambu kok gerak-gerak ya"
Adhi : "lho iya ya, aneh e"
Tyo : "bang, lu liat apa yang Gue liat kaga?"
Aku :"serius, masak pindah kesitu?"
Iwan : "kalian ngomong apa si?"
Tyo : "itu ada mba kunthi disitu anjir"
Aku : "Iya kamvret, ayo masuk aja"
Adhi : "mana ada, itu cuma pohon bambu gerak gerak sendiri, ngga ada mbak2 kunthinya"
Aku : "anjir ngga percaya, Gue ama Tyo liat itu dia disituuuuuu As* danc*k"
Tri : "serius mas, aku ngga liat apa-apa lho ini"
Aku : "Seriusssssss"
Iwan : "ngga ada paaaaaak"
Tyo : "adaaaa anjiiiiiir"
Adhi : "mana? ngga adaaaaa"
Kami adu mulut melihat kejadian didepan mata ini yang masih membuat kami ada yang kebingungan ada pula yang ketakutan
Yaps, pasti kalian bingung kan genks

inilah yang kami alami
Dari setelah kami keluar dan duduk, Tri, Iwan dan adhi setelahnya melihat rumpun bambu itu bergerak-gerak sendiri secara tak wajar, lalu saya dan tyo melihat ada mbak kunthi terbang dari dalam kamar tidur menembus tembok melewati jendela lalu melayang menuju ke arah rumpun bambu, dan akhirnya rumpun bambu itu dimainkan olehnya
Ia tertawa
"Hiii..hiiii..hiiii
Seolah menertawakan kami yang sedang kebingungan bercampur dengan Takut
Merinding kembali menyerang kami
Membuat kami semakin miris masuk dalam mental yang serasa dipermainkan
Entah apa yang kami perbuat hingga kami sampai diteror dari malam sampai menjelang pagi ini, apakah karna kegaduhan yang kami sebabkan hingga akhirnya sang penghuni merasa terusik dan mengganggu kami
Akhirnya
kami putuskan untuk kembali masuk ke ruang tengah, kami berempat mendekam didalam ruangan itu sambil tercengang memikirkan apa yang terjadi sedari tadi sampe terakhir yang baru saja terjadi
Dan keanehan kembali terjadi
Entah ada angin apa, ruangan seperti normal kembali, tak begitu dingin juga tak begitu panas.
Hangat
Kami begadang menunggu pagi tiba, sudah tak ada lagi yang terpikirkan oleh kami berempat yang sedari tadi dihujani teror
Kami kembali menghabiskan waktu dengan bercerita mistis dalam ketakutan
iya
Kalian tidak salah baca genks

cerita mistis horor malah menjadi pembahasan kami yang sudah tak bisa lagi untuk memejamkan mata, seakan akan dengan kami bercerita tentang hal itu, akan membuat kami kebal akan ketakutan yang sedari tadi menjangkit kami berempat, agar kami tetap waras juga tetap sehat menghadapi pagi yang tak kunjung datang
Hingga akhirnya
Allahu akbar.. Allahu akbar
Seruan itu mulai terdengar
Menandakan Adzan subuh telah berkumandang
Dan anehnya
Entah kenapa
Hujanpun mulai mereda
Keadaan seolah-olah berubah
Dari yang tadinya mencekam berubah menjadi Aman nyaman
Tak ada lagi ketakutan yang dari tadi menggerogoti kami
Hilang seketika
Dan kami memutuskan untuk sholat berjamaah
Setelah kami sholat subuh berjamaah, Iwan dan Tri memutuskan untuk tancap gas pulang saat itu juga.
Si Valdy, hanya keheranan pas lihat kami pada ngacir pulang
Valdy : lho kok pada mau cabut ?
Aku : Lu si molor aja uda kaya mayat ngga bangun-bangun
Tyo : lu ngga bakal ngarti dah tadi malem kita kena teror abis-abisan
Valdy : teror apaan? Ah Gue ngga kenapa-kenapa tuh
Adhi : ya iyalah bambang, lu kan yang punya kosan, Gue diliatin Mr.Pochi dikamar mandi elu yang bikin kita ketakutan semalem suntuk anjir
Valdy : halah pada Halu itu, Gue baru aja boker didalem ngga ada apa-apa ahahha
"Ye dibilangin lu yang punya kosan kaga ngarti"
Sontak kami kompak berkata hal yang sama
Saya dan Tyo juga memutuskan untuk pulang ke kontrakan masing2, si adhi juga sama, berhubung kosan dia dekat, ia hanya sempoyongan jalan kaki menuju kosannya.
Setelah kejadian itu, kami jadi jarang ngumpul kembali dikosan valdy, entah kapok atau apa, tapi itulah yang nyata ada terjadi, tapi jadi ada penghuni tetap setelah kami yaitu topik dan Dwi yang sering menemani Valdy dikosan
Kejadian itu akan jadi cerita yang membekas sampai kini
SEKIAN
Oke genks, sekian dulu cerita ini saya akhiri, saya InsyaAllah akan update kembali maljum depan

Akhir kata saya Vikron
See Next Time
Dan satu lagi
Salam telo dari saya, karna telo selalu enak saat hangat dan mengenyangkan pula, seperti salam telo ini, salam hangat dan bersahabat
Salam Telo



Spoiler for :
Jangan lupa koment dibawah kalau punya pengalaman serupa ya gansis 😊
Biar kita bisa saling tukar pikiran
Juga kalau terhibur semoga berkenan kasih cendolnya gansis
Kalau bingung dengan cerita ini, bisa baca dulu cerita dibawah ini Gansis 😊👍
Biar tidak Tersesatdi Link orang, Silahkan Ikuti Rute Dibawah ya GanSis 😁👍
INDEX Route
Part 1 : Perjalanan Pulang
Part 2 : Dan Dia Mengikuti
Part 3 : Dan Mereka Menyambut
Biar tidak susah mencari Kamar Pasien yang Menginap, Silahkan Lihat langsung Indeks Pasien dibawah ini ya gan 😁👍
INDEKS Pasien
Part 1 : Kala di Rawat Inap
Part 2 : Dan Dia DATANG Menjenguk
Part 3 : Dibalik Kejadian Bertubi-Tubi
Biar kita bisa saling tukar pikiran
Juga kalau terhibur semoga berkenan kasih cendolnya gansis
Kalau bingung dengan cerita ini, bisa baca dulu cerita dibawah ini Gansis 😊👍
Spoiler for :
Biar tidak Tersesatdi Link orang, Silahkan Ikuti Rute Dibawah ya GanSis 😁👍
INDEX Route
Part 1 : Perjalanan Pulang
Part 2 : Dan Dia Mengikuti
Part 3 : Dan Mereka Menyambut
Biar tidak susah mencari Kamar Pasien yang Menginap, Silahkan Lihat langsung Indeks Pasien dibawah ini ya gan 😁👍
INDEKS Pasien
Part 1 : Kala di Rawat Inap
Part 2 : Dan Dia DATANG Menjenguk
Part 3 : Dibalik Kejadian Bertubi-Tubi

Spoiler for :
Satu lagi gansis seantero jagad kaskus semua
Jangan lupa baca Thread terbaru saya dibawah ini ya



New Thread INDEX
Kala PERTAMA Mendaki
Spoiler for :
Kalo menarik Boleh donk kasih



Kalo jelek jangan


Jangan sungkan kasi :

Diubah oleh vikron 14-11-2019 17:19






nona212 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.8K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan