- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bantah Mabes Polri, Kapolda Sebut Istri Teroris Medan Ingin Teror Bali Hoaks


TS
i.am.legend.
Bantah Mabes Polri, Kapolda Sebut Istri Teroris Medan Ingin Teror Bali Hoaks

Bantah Mabes Polri, Kapolda Sebut Istri Teroris Medan Ingin Teror Bali Hoaks
Merdeka.com - Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose membantah penyataan Mabes Polri yang menyatakan istri pelaku bom bunuh diri Mapolrestabes Medan yang merencanakan lakukan teror di Bali. Menurutnya informasi tersebut itu adalah hoaks.
"Jadi berita yang ada kemarin adalah hoaks. Tidak ada hasil pemeriksaan yang berhubungan tersangka di Medan, tidak berhubungan dengan Bali," kata Petrus saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (15/11).
Petrus juga menegaskan, pihaknya sudah mengecek soal itu ke anggotanya baik di Counter Transnational and Organized Crime ( CTOC) Polda Bali dan Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Berita-berita itu, boleh saya klarifikasi bahwa semua adalah berita yang berasal dari media sendiri yang berputar-putar. Namun, saya juga tegaskan kepada seluruh anggota kita di jajaran bahwa kita harus tetap waspada dan standby," ujarnya.
Petrus juga mengatakan bahwa Bali aman dan tidak ada indikasi teror. Kemudian, pihaknya juga sudah menyiapkan pengamanan untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 nanti.
"Kita sudah siagakan pasukan kita untuk pengamanan dan sampai sekarang ini tidak ada indikasi teror untuk wilayah Bali," tandas Petrus.
Informasi Itu dari Pemeriksaan Istri Pelaku Bom Polres Medan
Seperti diberitakan, istri pelaku bom bunuh diri di Medan, Sumatera Utara, RMN yang berinisial DA diamankan polisi. Dari pemeriksaan, istrinya diketahui pernah berkomunikasi dengan napi di Lapas Medan soal rencana aksi teror di Bali.
Dari hasil penelitian Densus 88 dan cyber Bareskrim, DA aktif di medsos dan secara fisik sudah pernah komunikasi dengan I. I sendiri sedang menjalani masa tahanan di rutan yang ada di Medan. Bahkan mereka diduga merencanakan aksi terorisme di Bali.
"Di medsos, mereka merencanakan aksi terorisme di Bali. MR dipapar istrinya," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat HUT Brimob ke-74 di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (14/11) kemarin. (mdk/eko)
sumber
☆☆☆☆☆☆☆☆
Begini nih yang kadang gak disuka oleh masyarakat. Selalu ada beda pendapat. Saling bantah. Gak antar institusi ya antar sesama anggota dalam institusi. Antar lembaga, antar menteri, antar dewan. Seolah mereka kelihatan hebat kalau bisa bicara dengan media. Bukannya bicara didalam saja.
Apa mereka gak sadar kalau diluar sana banyak manusia-manusia picik yang suka menggoreng dan mencuci otak atas nama agama dan ummat dengan janji-janji surga?
Orang jelas-jelas mati sampai usus terburai dibilang manekin. Orang jelas-jelas mati jadi bom bunuh diri dibilang antar paket.
Bicara soal bom bunuh diri, jangan salah, banyak orang yang dicuci otaknya itu bukan orang jauh-jauh. Bahkan bisa jadi itu tetangga kita, keluarga, atau sahabat.
Gw ada cerita. Gw punya teman yang dulu blangsak, doyan mabok. Alkisah akhirnya teman gw ini, anggap aja hijrah. Masuk PKShit ikut kakaknya yang lebih dulu jadi kader. Ketemu cewek di komunitasnya, nikah. Dan suka ikutan pengajian di Masjid Al-Hik*** wilayah Bangka 2, Jaksel.
Singkat cerita, suatu hari pas ngumpul, dia bahas soal bom bunuh diri, penganten, serta dalil-dalil menurut dia. Sampai gw bilang, dia siap gak kalau dia yang mati jadi penganten. Dia bilang siapa takut. Gw tanya lagi, bedanya apa jadi bom bunuh diri sama mati ngambang di kali, toh mati-mati juga. Dia bilang beda. Katanya kalau mati jadi pengantem bom bunuh diri ganjarannya surga. Gw tanya, ada ayatnya gak? Dia diam. Sampai karena kesal, gw bilang sama dia, sekarang lu diiket aja ya sama anak-anak, terus lu dilempar ke kali. Sama aja kan? Anggap aja lu sekarang lagi jihad, lagi ceramah, terus lu mati dibunuh. Sementara kalau bagi gw dan anak-anak, mendingan lu mati sekarang di kali sendirian ketimbang nanti lu mati ngajak orang-orang gak berdosa yang gak tau apa-apa. Begitu dia mau diikat pakai tambang, dia langsung pergi gak balik-balik lagi. Terakhir gw ketemu dia jadi sukarelawan Anies waktu Pulkada 2017.
Bukti, bahwa mereka para manusia blangsak yang telah dicuci otak dengan iming-iming surga itu ada dimana saja, bukan hanya bagi mereka yang pendiam, bahkan bagi mereka yang aktif bergaul dalam keseharian kita. Mereka punya anak istri, berorganisasi, berpartai, altif di sosial media, dan bisa saja berjualan online, dan lain-lain.
Dengan adanya saling bantah dalam sebuah institusi, ini jadi semacam bensin yang digunakan mereka untuk mengobarkan api fitnah, menyebar isu konspirasi, serta cocokmologi.
Apa para aparat sadar bahwa mereka kadang turut membuka pintu hoax tanpa sengaja?
Stoplah saling bantah seperti ini. Jangan sampai mereka yang memang menunggu momen jadi tertawa senang dan makin menyebar propaganda.
Apa terlalu sulit kalau dibicarakan didalam ruangan?






tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan