Jika seseorang pingsan atau mengalami masalah medis darurat lainnya di dalam bilik dengan pintu yang tertutup rapat, maka orang lain akan lama menyadarinya.
Seperti yang kamu tahu dalam kondisi darurat seperti ini setiap menitnya sangat penting dan berarti sekali.
Selain itu jika ada celah antara lantai dan pintu bilik toilet, maka pengunjung lain akan langsung mengetahui jika ada orang yang pingsan didalamnya.
Untuk hal ini pintu juga tidak perlu di dobrak.
Karena para petugas medis bisa menyalip di celah pintu tersebut dan membuka kuncinya dari dalam.

Celah yang ada di bawah pintu membantu para pengunjung untuk melihat apakah ada orang di dalam dan bisa mencegah orang lain untuk masuk sembarangan ke dalam toilet.
Kamu pasti tentu tahu dengan cara kerjanya bukan?
Jika melihat ada kaki seseorang di dalam toilet tersebut, maka carilah toilet lain yang kosong atau kamu mengantri.

Lagi pula, pintu toilet umum yang tidak menyentuh lantai dapat mencegah antrian yang tidak perlu.
Karena para pengunjung bisa mengira-ngira berapa lama mereka harus menunggu bilik kosong dan memutuskan apakah ingin menunggu saja atau mencari toilet umum lain.

Bilik yang tertutup rapat cenderung menimbulkan rasa mual yang tidak terlupakan.
Karena baunya yang sulit hilang.
Sebaliknya ventilasi bilik terbuka jauh lebih baik yang sangat penting untuk bilik toilet umum.
Karena berkat sirkulasi udara, bau tidak sedap hilang lebih cepat meski tidak secepat yang kita harapkan.

Yang agak lebih jelas dan mungkin, salah satu alasan yang paling umum adalah harga bilik toilet yang tidak menyentuh lantai lebih murah.
Pertama hanya diperlukan bahan yang sedikit untuk membuat pintu bilik tersebut.
Jadi biaya pembuatan pemesanan dan pemasangannya juga lebih murah yang merupakan salah satu hal terpenting bagi pengusaha.
Sebagai tambahan, pembagian bilik yang sederhana jauh lebih mudah.
Pembagiannya tidak tergantung pada tinggi langit-langit atau kerataan lantai.
Tapi jika menginginkan pintu bilik yang menyentuh lantai, maka kamu memerlukan upaya lebih seperti pencocokan dan pemotongan yang tepat.
Bagi kebanyakan pebisnis, semua itu tidak penting secara finansial.

Membuat celah di bawah pintu bilik, mencegah segala perilaku tidak pantas.
Secara psikologis semakin seseorang merasa tidak nyaman dan tidak tersembunyi, maka kemungkinan dia melakukan hal yang berbahaya dan beresiko jauh lebih kecil.
Jika bilik toilet umum tertutup sepenuhnya, maka orang-orang akan merasa sendirian.
Hasilnya mereka tidak akan ragu untuk misalnya menggambar grafiti atau merusak bilik dengan cara apapun.
Selain itu dengan adanya celah di bawah pintu, maka pengunjung lain akan tahu jika ada orang yang membuat masalah dan langsung menghentikannya.

Kemudian kamu tidak mungkin bisa keluar dari bilik yang tertutup rapat jika kuncinya rusak.
Kamu akan terjebak di dalam dan harus meminta bantuan.
Sebaliknya jika bilik toilet memiliki celah di bawah pintu, dalam kondisi darurat kamu bisa mudah untuk keluar dengan merangkak di bawahnya.

Bayangkan jika kamu berada dalam situasi mengerikan setelah selesai buang air, kamu sadar tidak ada tisu di bilikmu.
Sayangnya jika saat itu kamu berada di bilik tertutup, maka tidak ada yang bisa membantumu.
Tapi jika kebetulan kamu mengalami hal tragis ini di dalam bilik dengan celah di bawah pintu, maka kamu tidak perlu untuk malu dan bisa meminta bantuan kepada orang di sebelah untuk memberimu beberapa lembar tisu.
Pernahkah kamu mengalami kejadian memalukan ini di toilet umum?
Beritahu saya di kolom komentar ya.

Bilik yang tertutup rapat memberikan perasaan nyaman kepada pengunjung.
Hal itu mengurangi suara bising toilet umum dan hasilnya mereka akan lupa dengan orang lain yang sedang mengantri diluar.
Mereka menjadi lebih nyaman dan menghabiskan waktu lebih lama di dalam bilik.
Namun jika bilik toilet tidak tertutup rapat, maka para pengunjung yang di dalam toilet cenderung merasa lebih terburu-buru.
Sehingga hal ini menyulutkan keramaian dan mempercepat antrian toilet.

Yang terakhir dan mungkin alasan yang paling jelas adalah lantai toilet dengan pintu yang memiliki celah lebih mudah untuk dibersihkan.
Petugas kebersihan dapat dengan cepat mengepel lewat celah alih-alih membuka dan menutup setiap pintu.
Bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang dihemat jika kamar mandinya besar.
Hal yang sama juga berlaku untuk alat pembersih otomatis.
Membersihkan lantai menjadi lebih cepat dan efisien jika ruang aliran airnya terbuka.

Tapi ada satu pertanyaan lagi yang membuat saya penasaran nih, yaitu "Kenapa kebanyakan pintu masuk utama toliet membuka ke dalam?".
Maksud saya saat masuk, maka pintu harus didorong. Dan saat keluar, maka pintu harus ditarik.
Tapi bukankah akan lebih masuk akal jika dibalik?
Maka dengan begitu kamu tidak perlu menyentuh pintu dengan tangan bersihmu saat ingin keluar.
Karena cukup dorong dengan pundak dan kamu bebas.
Tapi tidak harus semua toilet umum seperti itu.
Untuk keluar kamu harus menyentuh knok pintunya.
Kenapa begitu?

Bayangkan jika toilet sedang dipenuhi pengunjung, alhasil lorong akan menjadi sempit jika pintunya harus di dorong ke luar.
Pengunjung yang ada di lorong juga akan terimpit pintu.

Pintu yang terbuka keluar akan menyulitkan para pengunjung yang sedang menggunakannya.

Pintu toilet tidak boleh menghalangi jalur evakuasi.

Pintu tersebut memiliki kunci dan engsel di dalamnya.
Jadi tidak ada yang bisa menguncimu dari luar toilet.

Karena saat membuka pintu dari dalam toilet, maka udara segar dan tidak berbau dari luar akan masuk ke dalam dan membantu mengurangi baunya.
Jika pintu dibuka keluar, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
Udara bau akan terus keluar dari toilet.

Tapi di saat yang sama pintu yang mengalir keluar dari bilik toilet membuat pengunjung lain dapat melihat kedalam dengan jelas dan bebas.

Dengan begitu kamu bisa membuka pintu dengan pundakmu dan tidak perlu untuk menyentuh gagang pintu.

Mungkin saja dengan pintu dorong untuk masuk, beberapa pengunjung tertolong dari kejadian yang tidak diinginkan.
Hem, kamu pasti tahu maksud saya.
Langsung disiram ya hehehehe.