- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mendulang Rupiah Dari Sampah Bersama YPBB


TS
Laditachuda
Mendulang Rupiah Dari Sampah Bersama YPBB
Zero Waste




Sumber : Dokumen pribadi, here


Quote:
Pernah tidak Agan merasa pusing dengan siklus sampah rumah tangga yang tiada henti? Belum lagi permasalahan petugas kebersihan yang datang tidak sesuai jadwal. Saya pribadi termasuk yang risih dengan tumpukan sampah di rumah, dan berusaha mencari solusi agar masalah itu terpecahkan.

Sumber Blog YPBB
Tidak disangka kesempatan itu datang sendiri. Tahun lalu, saya mendaftarkan diri menjadi relawan di YPBB Bandung. YPBB adalah sebuah Yayasan Pengembangan Bio Sains dan Bio Teknologi. Yayasan ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan gaya hidup organis. Kiprahnya di dunia persampahan sangat terasa, dimulai dari tahun 1993 hingga sekarang.
Perkenalan dengan komunitas ini membawa perubahan besar dalam gaya hidup saya dan keluarga. Ketika mendapatkan pelatihan dari YPBB mengenai zero wastedan cara pengolahan sampah, saya serasa mendapat tujuan hidup baru. Ternyata, masalah sampah itu tidak serumit yang terlihat. Permasalahannya hanyalah bagaimana cara kita mengolah pola hidup sehat. Sampah-sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir tidak akan terjadi bila sebelumnya telah diolah dari rumah tangga.

Pelatihan yang diberikan YPBB bertujuan mencetak relawan untuk diterjunkan di tengah masyarakat. Nantinya, para relawan itu yang akan memberikan penyuluhan pada lembaga dan masyarakat tentang pengolahan sampah.
Di antara para peserta juga terdapat wakil dari komunitas-komunitas lain. Di antaranya adalah Bumi inspirasi. Yang mana pada pelatihan tersebut juga memberikan pelatihan singkat tentang cara pemanfaatan sampah yang bisa dirupiahkan. Agan bisa membayangkan tidak kalau ternyata sampah itu bisa ditabung?
Pelatihan dari YPBB membuat saya bersemangat untuk mengubah pola hidup. Terutama pelatihan tentang keranjang Takakurayang ternyata hasilnya bisa dijadikan kompos.
Saya jadi paham pula tentang cara memilah sampah rumah tangga. Dan, mulai menerapkannya, pertama-tama dengan menyiapkan empat tempat sampah di rumah.
1. Tempat sampah organik
2. Tempat sampah non organik
3. Tempat sampah organik yang sulit hancur seperti tulang
4. Tempat sampah residu atau untuk sampah beracun
Selain itu saya juga mulai memilah sampah dapur yang basah untuk dimasukkan keranjang Takakura. Keranjang ini mudah dan murah dibuat. Cukup punya keranjang plastik tempat pakaian kotor, lalu isi dengan media penghancur sampah. Seperti sekam, tanah, air gula. Sampah dapur biasanya dipotong kecil-kecil dahulu sebelum dimasukkan keranjang ini. Setelah beberapa waktu sampah dapur akan hancur dan hasilnya bisa dijadikan kompos.
Di antara para peserta juga terdapat wakil dari komunitas-komunitas lain. Di antaranya adalah Bumi inspirasi. Yang mana pada pelatihan tersebut juga memberikan pelatihan singkat tentang cara pemanfaatan sampah yang bisa dirupiahkan. Agan bisa membayangkan tidak kalau ternyata sampah itu bisa ditabung?
Pelatihan dari YPBB membuat saya bersemangat untuk mengubah pola hidup. Terutama pelatihan tentang keranjang Takakurayang ternyata hasilnya bisa dijadikan kompos.
Saya jadi paham pula tentang cara memilah sampah rumah tangga. Dan, mulai menerapkannya, pertama-tama dengan menyiapkan empat tempat sampah di rumah.
1. Tempat sampah organik
2. Tempat sampah non organik
3. Tempat sampah organik yang sulit hancur seperti tulang
4. Tempat sampah residu atau untuk sampah beracun
Selain itu saya juga mulai memilah sampah dapur yang basah untuk dimasukkan keranjang Takakura. Keranjang ini mudah dan murah dibuat. Cukup punya keranjang plastik tempat pakaian kotor, lalu isi dengan media penghancur sampah. Seperti sekam, tanah, air gula. Sampah dapur biasanya dipotong kecil-kecil dahulu sebelum dimasukkan keranjang ini. Setelah beberapa waktu sampah dapur akan hancur dan hasilnya bisa dijadikan kompos.

Hal lain yang membawa perubahan besar adalah mulainya saya memilah-milah sampah yang bisa ditabung. Dari hasil sampah non organik, bisa dikumpulkan botol plastik, kaleng-kaleng, kardus, bungkus makanan plastik dan juga dari dus.
Setelah sampah non organik itu terkumpul cukup banyak, saya membawanya ke bank sampah.Di bank sampah setiap hasil pemilahan dihargai dengan nominal yang berbeda. Yang paling mahal harganya adalah kaleng bekas minuman dan makanan. Nah, uang yang didapat itu tidak langsung diberikan, tapi ditabungkan dahulu. Setelah terkumpul banyak biasanya baru dicairkan. Pernah ada nasabah yang membeli domba dari hasil menabung sampah seperti ini. Percaya tidak, Gan? Ternyata sampah itu masih ada gunanya.
YPBB telah banyak menginspirasi terutama dalam pola hidup sehat. Bagaimana akhirnya saya bisa benar-benar menerapkan zero waste,dan belajar mengurangi penggunaan plastik juga melakukan daur ulang.
Sekarang sampah rumah tangga tidak menjadi masalah lagi. Keranjang Takakura dan pemilahan sampah telah berhasil meminimalisir jumlah sampah dari rumah. Coba seandainya semua rumah menjalankan hal yang sama, pastinya tumpukan sampah dimana-mana tidak akan terjadi. Masalah sampah pun tidak akan jadi hal yang membingungkan lagi, terutama bagi masyarakat perkotaan.
Sampah bisa dikendalikan dan dijadikan sumber energi lain. Bisa dijadikan bahan bakar gas, bisa didaur ulang dan jadi hasil seni yang kreatif. Sampah yang dipilah bisa menghasilkan rupiah dan ditabung di bank sampah. Sampah tidak sekedar bahan kotor yang lantas tidak berguna sama sekali.
Perkenalan dengan YPBB menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan bumi. Untuk berdaya guna bagi lingkungan sekitar. Karena apa yang sudah saya lakukan ternyata diikuti pula oleh anggota keluarga dan tetangga.
Pengurangan sampah memang harus dimulai dari inti terlebih dahulu, yakni rumah tangga. Harus diawali dari diri sendiri pula. Bisa dimulai dengan selalu membawa tumbler. Jadinya kita bisa mengurangi penggunaan kantong plastik dan juga kertas bungkus. Botol minum plastik pun bisa berkurang penggunaannya.
Bayangkan kalau Agan dan Sista melakukan hal yang sama, jumlah sampah benar-benar akan berkurang di sekitar kita nantinya. Sesuatu yang kecil dan diawali dari diri sendiri memang akan lebih terasa manfaatnya. Ayo, kita selamatkan bumi dan memulainya dari rumah.
Setelah sampah non organik itu terkumpul cukup banyak, saya membawanya ke bank sampah.Di bank sampah setiap hasil pemilahan dihargai dengan nominal yang berbeda. Yang paling mahal harganya adalah kaleng bekas minuman dan makanan. Nah, uang yang didapat itu tidak langsung diberikan, tapi ditabungkan dahulu. Setelah terkumpul banyak biasanya baru dicairkan. Pernah ada nasabah yang membeli domba dari hasil menabung sampah seperti ini. Percaya tidak, Gan? Ternyata sampah itu masih ada gunanya.
YPBB telah banyak menginspirasi terutama dalam pola hidup sehat. Bagaimana akhirnya saya bisa benar-benar menerapkan zero waste,dan belajar mengurangi penggunaan plastik juga melakukan daur ulang.
Sekarang sampah rumah tangga tidak menjadi masalah lagi. Keranjang Takakura dan pemilahan sampah telah berhasil meminimalisir jumlah sampah dari rumah. Coba seandainya semua rumah menjalankan hal yang sama, pastinya tumpukan sampah dimana-mana tidak akan terjadi. Masalah sampah pun tidak akan jadi hal yang membingungkan lagi, terutama bagi masyarakat perkotaan.
Sampah bisa dikendalikan dan dijadikan sumber energi lain. Bisa dijadikan bahan bakar gas, bisa didaur ulang dan jadi hasil seni yang kreatif. Sampah yang dipilah bisa menghasilkan rupiah dan ditabung di bank sampah. Sampah tidak sekedar bahan kotor yang lantas tidak berguna sama sekali.
Perkenalan dengan YPBB menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan bumi. Untuk berdaya guna bagi lingkungan sekitar. Karena apa yang sudah saya lakukan ternyata diikuti pula oleh anggota keluarga dan tetangga.
Pengurangan sampah memang harus dimulai dari inti terlebih dahulu, yakni rumah tangga. Harus diawali dari diri sendiri pula. Bisa dimulai dengan selalu membawa tumbler. Jadinya kita bisa mengurangi penggunaan kantong plastik dan juga kertas bungkus. Botol minum plastik pun bisa berkurang penggunaannya.
Bayangkan kalau Agan dan Sista melakukan hal yang sama, jumlah sampah benar-benar akan berkurang di sekitar kita nantinya. Sesuatu yang kecil dan diawali dari diri sendiri memang akan lebih terasa manfaatnya. Ayo, kita selamatkan bumi dan memulainya dari rumah.
Sumber : Dokumen pribadi, here







4iinch dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.7K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan