Quote:
Jakarta -
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mengaku menemukan beberapa anggaran ganjil dalam KUA PPAS DKI 2020, meskipun pihak pemprov sudah merevisinya.Salah satu rencana anggaran yang dinilai ganjil oleh Fraksi PDIP adalah
pengadaan pasir untuk sekolah di Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat.
"Minggu lalu kan pembahasan sama Dinas Pendidikan dan Komisi E. Saya minta berkas. Karena kalau bahas detail itu kan di RAPBD, tapi saya minta berkas, saya lihat, saya sisir, tiba-tiba menemukan. Itemnya dia tulis pasir, di alat peraga sekolah dari SMP, dan SMK, SD juga. Masing-masing ada yang Rp 5 miliar. Itu kita hitung-hitung sampai Rp 52 miliar," ucap Wakil Ketua Fraksi PDIP Ima Mahdiah, saat dihubungi detikcom, Jumat (8/11/2019).
Ima melihat kejanggalan terhadap rencana anggaran tersebut.
Terlebih, pengadaan pasir itu bukan untuk rehabilitasi sekolah.
"Dia tertulis penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri. Terus penyediaan Biaya Operasional Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bisnis Manajemen, dan Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi.
Karena kan manajemen dan teknologi nggak ada urusan dengan pasir. Kalau rehab pun, pasirnya nggak sebanyak itu sih," kata Ima.
Ima menegaskan bahwa data yang dia peroleh dari Dinas Pendidikan adalah data terbaru. Data rencana KUA PPAS yang sudah direvisi.
"Sudah paling update. Mereka paparan ke kita sudah update, yang bukan (total rencana APBD) Rp 95 triliun. Tapi terbaru (Rp 89 triliun)," kata Ima.
Ima memastikan akan membawa temuannya ini ke rapat Badan Anggaran (Banggar). Selain soal pasir, ada beberapa anggaran lain yang akan ditanyakan di Banggar.
"Kita kupas di Banggar, kita tolak. Kayak contohnya penghapus cair atau tipe x. Tipe x itu nggak pernah ada ya. Nggak pernah dikasih juga, itu Rp 31 miliar.
Terus helm proyek Rp 34 miliar. Kita juga bingung nih helm proyek Rp 34 miliar," kata Ima. (aik/zak)
SUMBER
kira-kira apa ya respon nya? Padahal sudah di revisi.
DKI, WHAT WRONG WITH YOU?!

Bagi bata om
