Pendidikan karakter sangat penting bagi kita, terutama bagi anak-anak yang masih dalam dunia pendidikan. Hal ini menjadi wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar menjadi pribadi yang baik.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah menyusun program pendidikan karakter yang akan diterapkan di sekolah-sekolah PAUD di seluruh Indonesia.

Program khusus bagi anak-anak usia dini ini diterapkan untuk mencegah radikalisme yang bisa menyasar anak-anak hingga usia dini.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud, Muhammad Hasmi menyebut program ini dicanangkan bakal diterapkan per Januari 2020 mendatang.

Melalui program tersebut, anak akan dibekali lima karakter pokok, pertama sikap religius yang tidak ekstrem ke kiri dan ke kanan. Kedua, pembekalan siap nasionalisme kepada siswa PAUD. Ketiga, penerapan sikap mandiri kepada anak-anak.

Kemudian, keempat sikap gotong royong, dan kelima  integritas kepada anak-anak.

Selain itu juga akan diterapkan karakter yang berkembang secara global yakni sikap kritis, inovatif, dan kemampuan berkomunikasi aktif sejak usia dini.

Dalam pelaksanaannya, Kemendikbud akan menggandeng sejumlah lembaga terkait, diantaranya Kementerian Agama dan BPIP.

Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar menjelaskan bahwa ada berbagai strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan akses dan kualitas PAUD dan Pendidikan Keluarga.

Keragaman layanan PAUD di masyarakat seperti Taman Kanak-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan PAUD.

Tujuannya adalah agar berbagai permasalahan pendidikan dapat diselesaikan secara gotong royong, terutama antara pemangku kepentingan utama, yaitu keluarga dengan pihak sekolah atau satuan pendidikan.

Kita dukung penguatan karakter anak sejak usia dini agar tumbuh generasi yang nasionalis, dan cinta tanah air. Serta, tidak terpengaruh dengan paham radikalisme di kemudian hari.

Inilah revolusi mental yang ditanamkan sejak dini.