londo.046Avatar border
TS
londo.046
Tulisan Laku Keras? Gampang!


Laku keras yang gw maksud adalah dibaca banyak orang. Yah, sebenarnya ini adalah tujuan paling recehan dari menulis sih. Kalau cuma sampai pada tataran ingin laku dijual tulisannya. Menulis seharusnya adalah sarana pemuas jiwa dan penciptaan monumen karya yang abadi tak lekang dimakan waktu. Bahasa gw tinggi banget yak? Tapi itulah kenyataan dan tujuan kenapa gw menulis. Itu juga alasan mengapa gw terus menulis, tanpa pernah mau belajar soal kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

Kenapa? Karena gw ga mau membatasi diri gw, jiwa gw, dan keinginan menulis gw. Ga laku dijual ke penerbit? Memang siapa yang mau jual tulisan ke penerbit? Tidak dilirik penerbit? Bagus, artinya gw tidak perlu keluar masuk kantor penerbit untuk sekedar tanda tangan yang ditukar dengan lembaran rupiah, tapi jiwa gw mati. Karya yang keluar bukan seperti yang gw mau. Memang sih, ada juga penerbit gilayang mau menerbitkan karya suka-suka penulisnya, bahkan dengan kontrak ratusan juta plus royalti jika memenuhi target penjualan. Tapi sekali lagi, apa artinya? Jika kita tetap ikuti mau mereka.



Kembali ke bahasan bagaimana membuat tulisan laku keras. Sebenarnya mudah, semua orang bisa tanpa harus berguru sana-sini, belajar sana-sini. Apa itu? Menulislah apa yang ingin lu tulis. Jangan pernah mau diatur oleh apapun dan siapapun. Tentu saja dengan memperhatikan rambu di mana tulisan itu dimuat. Kalau ini kan dasar ya, tidak perlu dibahas. Kenapa sih menjadi bebas dengan gaya kita menjamin tulisan kita laku? Karena setiap orang itu punya gaya dan style nya sendiri-sendiri. Dan percayalah, jika lu mampu mengeksplorasi gaya penulisan lu sendiri, tanpa terpengaruh penulis lain, tulisan lu akan menarik.

Orang, pada bidang apapun itu sama, ingin seseuatu yang beda. Ingin sesuatu yang tidak pernah dia lihat. Ini prinsip marketing dasar. Diferensiasi kalau kata orang yang belajar Bahasa Indonesia. Nah, setiap manusia kan beda, itulah yang disebut dengan modal dasar. Dari modal dasar itulah, lu gali terus apa sih yang menarik dari diri gw, dari style gw, dan itu akan lebih baik jika lu lakukan sendiri. Mengapa? Karena yang tahu luar dalam diri lu, ya lu sendiri. Bukan orang lain. Bahkan orang tua lu pun, belum tentu paham diri lu. Apalagi orang yang sama sekali tidak lu kenal.

Jangan pernah bilang, tidak ada yang menarik dari diri lu. Ini kesalahan besar, karena sama saja lu melecehkan Tuhan. Ingat, Tuhan maha adil. Jika teman lu punya sisi menarik, keadilan Tuhan akan membuat lu punya sisi yang sama. Yang membedakan, teman lu mau menggali jauh lebih dalam hingga sisi menariknya terlihat, lu? Hanya diri lu yang bisa menjawabnya.



Setelah diri lu terbebas dari pengaruh luar, maka langkah selanjutnya adalah, menulis. Coba deh sekali-kali lu menulis dan langsung lu posting tanpa lu edit atau lihat ulang. Mungkin ini dianggap sebagai cara gila, tapi percayalah ide yang pertama kali muncul di otak lu adalah ide terbaik. Ya itu adalah bahasa kejujuran yang ada di hati lu. Lu percaya ga, kalau bahasa paling indah adalah bahasa kejujuran? Klau lu edit sana sini, yang keluar adalah bahasa kompromi untuk menyenangkan banyak orang, dan membuat nyaman orang yang membaca dengan mengorbankan ide pertama lu. Buat apa lu membuat nyaman pembaca, tapi lu sendiri tidak nyaman dengan jiwa lu sendiri?

Dari situ lu akan belajar dan terus belajar. Pertama acak-acakan, ya biarkan saja. Namanya juga belajar. Semakin ke sini, karena kepercayaan pada ide pertama yang lu tanamkan dari awal, maka lu akan semakin terasah untuk berfikir dan menemukan ide dengan cepat. Tidak percaya? Monggo dibuktikan. Karena teknik inilah yang gw lakukan. Persetan banyak typo atau apalah itu namanya di awal-awal, tapi makin ke sini, semua akan berkurang dengan sendirinya. Percayalah, semua thread gw nyaris semuanya tidak pernah gw baca ulang. Selesai nulis, ya posting, selesai.

Well, simpel kan? Ya memang simpel. Jadi tidak perlu lagi ada pertanyaan, gimana sih biar tulisan kita dibaca banyak orang. Ya itu jawabannya. Soal penemuan ide, saya rasa tidak perlu dibuka. Semua sudah tau, apalagi di zaman digital seperti hari ini. Di mana akses informasi begitu deras. Yang perlu lu asah adalah, bagaimana merespon dengan cepat ide yang tiba-tiba muncuk di kepala. Soal idealisme, gw juga tidak akan bahas. Misalnya, gw ogah menulis sesuat yang menyenggol soal tubuh wanita, nah itu kan balik ke penulis masing-masing. Kalau lu tertarik, ya silahkan saja. Salam Damai.



Merdeka!


Sumber gambar : koleksi pribadi, sini, sini

sebelahblog
4iinch
melodivsmemori
melodivsmemori dan 37 lainnya memberi reputasi
38
9.4K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan