Tapi pernahkah kita memikirkan tentang kenapa bus tidak memiliki sabuk pengaman sama sekali ya?
Dan bagaimana bus bisa lebih aman dari pada mobil?

Wajarnya kendaraan yang membawa lebih banyak orang dari pada mobil harus memiliki sabuk pengaman.
Tetapi bus tidak memilikinya bahkan bus sekolah.
Alasannya ada beberapa, yaitu :
1. Dalam keadaan darurat penumpang harus turun dari bus secepat mungkin. Dengan memakai sabuk pengaman, maka mereka akan membuang waktu berharga untuk melepasnya.
2. Bus adalah kendaraan besar dan berat. Di jalan tidak banyak kendaraan lain yang beratnya lebih dari satu bus umum. Karena itu jika terjadi tabrakan, bus akan berhenti jauh lebih lambat dari pada mobil. Dan meski penumpangnya pasti akan merasakan benturan, mereka tidak akan terlalu terluka. Dan itu juga alasan kenapa penumpang dizinkan untuk berdiri di dalam bus

Ini jelas sekali layaknya angkutan umum.
Bus mempunyai jadwal untuk di kejar. Dan di kota-kota besar kemacetan sering terjadi.
Jadi untuk mengurangi keterlambatan yang disebabkan lalu lintas padat, jalur khusus bus di buat.
Jalur-jalur itu memungkinkan bus untuk berkeliling kota tanpa hambatan.
Sehingga kamu bisa naik bus tepat pada waktu yang ditunjukkan di halte.
Sayangnya bahkan di kota-kota besar tidak banyak jalan yang dilengkapi dengan jalur khusus bus.
Sehingga bus sulit untuk sampai ke pemberhentian berikutnya dengan tepat waktu.

Jawaban sederhananya adalah karena berbahaya. Ketika sebuah bus telah menutup pintunya dan berjalan beberapa meter dari halte, menghentikannya lagi akan menyulitkan kendaraan lain di jalan.
Selain itu jika sebuah bus membuka pintunya di jalur kedua untuk membiarkan penumpang yang terlambat naik, seseorang mungkin saja yang sedang mengemudi di jalur kanan dan secara tidak sengaja menabrak penumpang tersebut.
Saya paham tidak ada yang mau terlambat.
Tapi itu lebih baik daripada berakhir di rumah sakit.

Karena dia tidak mau diganggu. Dan itu sungguh sekali.
Coba bayangkan sedang jam sibuk.
Dan kamu mengemudikan bus penuh orang.
Dan lalu lintasnya padat, jadi kamu harus berkonsentrasi penuh ke jalan.
Lalu ketika kamu akan berbelok di persimpangan yang cukup sulit, seseorang menepuk bahumu dan bertanya "Berapa lama lagi sampai ke jalan tertentu?".
Karena terkejut, kamu menyentak kemudi dan kamu bisa bayangkan sisanya.
Tentu saja umumnya tidak masalah untuk bertanya sesuatu kepada sopir bus kamu.
Tapi agar aman sebaiknya tidak ya.

Pengemudi bus memiliki tombol kontrol pintu di dashboardnya.
Tapi bagaimana mereka menutup pintu setelah turun atau membukanya sebelum naik ke balik kemudi.
Ternyata ada mekanisme yang dapat membuka dan menutup pintu pengemudi dari luar.
Tombol untuk mengaktifkannya biasanya tersembunyi dan terletak di bawah pintu.
Terkadang tombol ini juga terkunci.
Tapi itu kini jarang sekali dikunci karena bus terlalu sulit untuk dicuri dan potensi keuntungannya tidak sebesar risikonya.
Jadi perusahaan transportasi tidak perlu repot-repot memberinya kunci lagi.

Tanpa sabuk pengaman dan kantong udara serta penumpang sering naik berdiri, bagaimana kendaraan ini dianggap lebih aman dari pada mobil?
Penjelasan sederhananya bahaya dalam tabrakan berasal dari penghentian tiba-tiba dalam kecepatan tinggi.
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa bus itu berat dan butuh benturan yang sangat keras untuk menghentikannya.
Ukurannya juga panjang.
Jadi meski bus menabrak dinding, penumpang akan jatuh tapi kemungkinan luka parahnya sedikit.
Sedangkan di dalam mobil fitur keselamatan seperti kantong udara dan sabuk pengaman dirancang untuk meringankan dampak.
Karena ruang didalamnya jauh lebih kecil.
Selain itu bus mempunyai rute tertentu dan tugas sang sopir adalah mengemudi dengan lambat dan aman agar potensi kecelakaannya kecil.
Menurut kamu apa bus tetap membutuhkan perlindungan untuk penumpang?
Beritahu saya di kolom komentar ya.

Sebenarnya sudah semestinya kendaraan apa pun berhenti di satu titik sebelum rel kereta api.
Dan memeriksa jika ada kereta yang datang.
Nah, bagi sopir bus penting juga untuk membuka pintu dan mendengarkan suara peluit atau roda kereta.
Mereka hanya diizinkan menyeberangi rel saat telah memastikan tidak ada kereta yang datang.
Lagi pula mereka bertanggung jawab atas keselamatan para penumpang.

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa depot bus biasanya berlokasi di daerah dengan reputasi buruk?
Ini bukan karena kebetulan ya.
Dan alasannya seperti banyak hal lain adalah seperti uang depot kendaraan umum membutuhkan tanah yang luas.
Dan tanah di kota-kota besar sangat mahal.
Jadi ketika sebuah perusahaan transportasi membeli tanah untuk memarkir kendaraannya, mereka biasanya akan memilih tanah yang relatif murah.
Tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa daerah yang baik pasti ada alasannya.
Jadi jelas akan lebih mahal untuk membeli tanah di sana.
Itulah sebabnya depot sering terletak di daerah yang terkenal memiliki tingkat pelanggaran hukum lebih tinggi.

Dulu saya berpikir bahwa sopir bus mengganti pemberhentiannya sendiri dengan bantuan tombol di dashboard mereka.
Namun sebenarnya tidak demikian layar.
LED di bagian penumpang dapat melakukannya sendiri.
Mereka dioperasikan dengan sistem GPS.
Ketika bus mendekati halte berikutnya, GPS mengirimkan sinyal ke layar dan mengubah nama halte.
Omong-omong itu juga menjadi alasan terkadang mereka berganti terlalu cepat atau terlambat.
Karena di kota dengan banyak gedung tinggi, GPS mungkin sering terganggu.
Jadi nama pemberhentian bisa berubah ketika bus sudah beralih atau bahkan sebelum berhenti.

Kamu tentu pernah melihat bus kota dengan iklan-iklan besar itu kan?
Namun ketika kamu naik bus dan melihat keluar, yang kamu lihat adalah banyak titik hitam kecil bahkan juga jalanan.
Rahasianya ada pada bahan iklan dan metode peletakannya.
Iklan ini terbuat dari selembar venal tipis yang memiliki gambar di sisi luar dan satu warna biasanya gelap di sisi dalam.
Selain itu sekitar 50% dari lembaran itu berlubang.
Saat kamu melihatnya dari jalan, kamu dapat melihat gambarnya karena cerah.
Dan saat berdiri dari kejauhan, kamu tidak dapat melihat lubangnya.
Namun saat kamu berada di dalam, jalanan di luar lebih terang dari pada lembar venal gelap di jendela.
Jadi mata kamu secara alami lebih berfokus pada apa yang ada di baliknya.
Lubang yang saya bahas sebelumnya membantumu melihat menembus lembaran itu dengan lebih baik.

Jika kamu duduk di mobil, kamu akan melihat bahwa setir mobil berada pada sudut siku dengan jalan.
Sementara di bus sebaliknya.
Ini berhubungan dengan konstruksi roda kemudi terhubung langsung ke roda kendaraan dengan sebuah batang pada mobil.
Roda depan berada jauh di depan pengemudi, sehingga batang di pasang ke belakang atas ke roda kemudi.
Dengan sudut demikian, lebih mudah untuk membuat roda kemudi vertikal.
Sebaliknya pada bus pengemudi pada dasarnya duduk di atas roda depan.
Sehingga batang di pasang lurus ke atas posisi horizontal juga memungkinkan putarannya lebih maksimal.
Seperti yang saya katakan tadi bahwa bus adalah kendaraan yang besar dan membelokannya adalah tugas yang sulit.

Mobil, kereta cepat dan pesawat terbang memiliki bentuk yang memungkinkan udara mengalir lebih bebas di sekitarnya.
Sehingga mengurangi hambatan.
Lantas mengapa bus berbentuk persegi?
Ya itu karena pada dasarnya bus tidak perlu aerodinamis.
Aerodinamika memungkinkan kendaraan bergerak lebih cepat dengan mengurangi kekuatan udara yang berlawanan.
Tapi bus tidak mementingkan kecepatan, melainkan lebih mementingkan keamanan.
Bus memiliki batas kecepatan yang dirancang untuk mengangkut orang sebanyak mungkin.
Jadi kenapa bus yang penuh penumpang harus melaju cepat-cepat.