Hancurkan saja hatiku tuhan!!



Saat ini hatiku begitu remuk, kalut, galau, ga karuan, ingin mati saja rasanya,
Menjalani hubungan dengan seorang pria layaknya wanita lain pada umumnya, kujalani suatu hubungan yang disebut LDR. Pertemuanku dan dia pada suatu pertandingan futsal antar komunitas. kebetulan aku menjadi suporter komunitasku dan dia sebagai pemain dari komunitas lain.

Entah angin apa yang membuatku tertarik oleh tatapannya, kurasa ku telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Singkat cerita aku dan dia mulai berhubungan melalui chat, hari ke hari hubunganku semakin dekat saja hingga ku berfikir " mungkin dia adalah jodoh yang dikirimkan tuhan kepadaku ".

Chat kami tak pernah absen sehari pun, seolah chatting dengannya adalah kebutuhan primer bagiku kini. aku benar-benar dimabuk olehnya, selain chat aku kadang melakukan video call dengannya malam hari, berjam-jam kuhabiskan waktuku untuk mengobrol dengannya sekaligus menatap wajahnya, yah hitung-hitung mengobati rasa kangen bertemu saja karena aku dengannya terhalang oleh jarak yang lumayan jauh. kadang-kadang dalam video dia memainkan gitarnya mengiringiku bernyanyi, dia memang jago dalam memainkan gitar, ya ga jago-jago amat sih tapi bisa mengiringi apa yang kunyanyikan.

Ayahku belum tahu hubunganku dengan dia, jika tahu mungkin ayahku akan melarangku berhubungan dengannya, ayahku memang begitu, setiap aku dekat dengan pria dia seolah tak suka karena dia tau ketika aku berhubungan serius dengan pria dia takut ketika aku menikah kelak suamiku akan membawaku pergi, dan ayahku ga siap melepasku bersama suamiku kelak.

Aku bingung, aku harus mengurus ayahku dirumah, walau ada adikku namun dia masih sekolah jadi aku yang lebih banyak bantu ayah, masak lah, nyiram tanaman lah, nyapu lah, ngepel lah, dan tugas rumah lainnya lebih banyak aku yang mengerjakan.

Ibuku pergi telah lebih dulu, aku kehilangan sosok yang kusayangi, kini aku menggantikan sosok ibu dirumah. aku lelah sebenarnya, aku harus memprioritaskan ayah dan menerbengkelaikan percintaanku, mau sampai kapan aku terus dikekang? akupun ingin menikah seperti temen-temenku , tapi aku hanya bisa pasrah dan memendam apa yang kurasa.

Beberapa bulan berlalu..


Suatu ketika, pria yang dekat denganku ini tiba-tiba mengirim pesan..

" Aku mau ngomong serius.."pesan dia

" ngomong apa?" balasku

"  Orangtuaku menjodohkanku dengan seseorang, dan aku akan melangsungkan pernikahan dengan calon pilihan orang tuaku 2 bulan lagi " balas dia

Sontak aku langsung bangun dari tidur-tiduranku dan terdiam, langit seakan runtuh, ombak seakan menghantam tubuhku dengan keras!!!

Kenapa tuhan membiarkan hatiku hancur seperti ini?!!! 

" Kamu kan bisa nolak mas, kamu tau kan kita udah lama berhubungan?" tulisku marah

Cukup lama dia membalas pesanku, sementara aku menunggu alasan dia mengapa menerima keputusan orangtuanya sembari melamun menatap langit-langit kamarku.

Tak lama kemudian pesan balasan dari dia kuterima, dia beralasan dia tak bisa menolak keinginan orangtuanya, terutama ibunya. Karena dia tak mau durhaka kepada ibunya. Aku mencoba untuk mengertinya tapi aku tetap tak bisa menerima keputusan dia. Jika dia mencintaiku harusnya dia memperjuangkanku kan? aku tutup handphoneku tak kubalas lagi pesannya, lekas aku pergi berwudhu dan berdoa kepada tuhan mengapa ia menghadirkan seseorang lalu setelah aku merasa nyaman tuhan menariknya kembali?

Esoknya aku begitu tak bersemangat beraktifitas, menyapu teras rumah saja aku tak bertenaga. Ayahku yang sedang membawa ember menuju halaman rumah melihatku seperti itu lantas menegurku..

" Kamu kenapa kak? Kalo sakit istirahat saja biar nyapunya nanti ayah selesaikan "

" Tidak yah, aku hanya sedikit tak bersemangat saja hari ini" jawabku lemas

Selesai menyapu aku kembali kedalam rumah dan merebahkan tubuhku di sofa dekat tv, instagram ku mulai mainkan, story begitu penuh oleh teman-temanku, namun yang paling kiri story dia yang segera ku lihat, foto dia terpampang bersama calon isti pilihan orangtuanya, senyum bahagia mereka terlihat begitu natural. aku mulai berfikir mengapa kekasihku terlihat bahagia bersama calonnya padahal dia bilang padaku bahwa dia terpaksa? tapi mimik wajah dalam story nya mencerminkan suka sama suka antarra keduanya.

segera saja ku ambil tangkapan layar story miliknya dan ku kirim padanya,

" Apa maksudmu mas? Katamu bilang kamu terpaksa karena keinginan orangtuamu tapi lihat? kamu begitu bahagia bersama dia!! Kamu suka sama dia mas dan kamu tak peduli pada perasaanku yang kamu hancurkan "

Instagramku tak sadar aku penuhi dengan caption-caption galau tentangnya, mungkin dia baca juga namun kuyakin dia takkan peduli kepadaku. 


***

Ustadku menghampiriku pada kajian kamis in di mesjid al-muttaqini , dia melihat keanehan pada diriku yang tak seperti biasanya, aku lalu menceritakan apa yang terjadi kepadaku dan menangis didepan ustadku, aku memang selalu curhat dan meminta pendapat ustadku ketika aku ada masalah.

Beliau hanya berpesan bahwa ini adalah cobaan, dan menasihatiku untuk tidak larut dalam kesedihan, dan menyuruhku lebih baik sibukan diri dengan kegiatan positif agar bisa melupakan dia yang telah pergi dengan yang lain.

Aku mencoba mengikuti nasihat ustadku, hari demi hari aku sibukan dengan kegiatan positif namun tetap saja aku selalu teringat dia, aku benar-benar ingin melupakannya, aku ingin membencinya!! namun kakak perempuannya yang dekat denganku dan sering berkomunikasi denganku menjelaskan apa yang terjadi dengan adiknya, dan dari penjelasan kakak nya ini memang sama seperti apa yang dijelaskan oleh dia. ya, perjodohan keinginan orangtuanya.

Dalam sholat aku mengadu kepada tuhan, mengapa tuhan selalu menghancurkan hatiku berulang kali?  dimasa lalu pun hati aku pernah dihancurkan oleh tuhan melalui seorang pria, saat itu aku berpacaran dengan seorang pria yang kusuka. hubunganku baik tak ada masalah, dia satu komunitas denganku yang membuatku sering bertemu dengannya. 

Malam tahun baru 2017 saat itu, aku dibawa oleh kekasihku ini jalan-jalan berkeliling menikmati suasana indah malam tahun baru, sampai akhirnya pukul 00.00 aku dibawa ke sebuah apartemen milik temannya, Gllekk  gagang pintu dibuka kekasihku lalu kami masuk kedalam dan aku kaget terdiam beberapa detik menatap lurus kedepan, ternyata didalam sudah ada teman-teman kekasihku yang sedang  minum-minum dan berpesta sex dengan masing-masing pasangannya. 

Aku tak habis pikir, kekasihku mengapa seperti ini?

Kekasihku lalu berbisik ke arah telingaku..

" yangg ayo kita mulai " sambil menyodorkan kondom ke arahku

Aku menangis disitu, aku seolah dilecehkan, seolah aku dianggap wanita murahann yang bisa dipakai. Aku menyender merapat kearah tembok dan menangis meminta untuk diantarkan pulang, tapi kekasihku tak mau. sementara teman-temannya asyiik bersetubuh dengan pasangannya sambil mentertawai kami yang sedang bertengkar.

Lalu aku meminta untuk keluar dari kamar..

" Mas, biarin aku pulang sendiri "  rengek tangisku kepadanya

Akhirnya dia mengizinkan dan aku lekas pulang menyetop taksi dengan tangis terus membasahi wajah seolah tak percaya kekasihku ternyata seberengsek itu

Hampir berhari-hari aku mengurung diri dalam kamar, antara kecewa dan bersyukur karena kehormatanku tidak direnggut oleh orang berengsek seperti kekasihku itu.

Guling dan bantal kuyup sudah oleh derasnya air mata yang ku keluarkan.

Kejadian-kejadian yang ku alami membuatku trauma untuk membuka hatiku kepada seorang pria. aku memutuskan untuk menutup hatiku sementara hingga aku benar-benar siap untuk membukanya kembali.