Kaskus

News

wowonwaeAvatar border
TS
wowonwae
Teknologi Terbang Capung
Membahas teknologi smartphone dalam postingan sebelumnya menghanyutkan kita pada futurologi atau prediksi2 masa depan. Agar seimbang, terbersitlah ide menulis yang menyadarkan kita untuk tidak serta merta melupakan jaman old dengan alam sebagai sumber ide dalam membangun peradabannya.

Spoiler for gambar capung:


Maka terpilihlah capung sebagai objek kajian kita kali ini, khususnya pada keahlian terbangnya. Kenapa saya pilih capung? Karena dari beberapa jenis hewan terbang yang menjadi inspirasi teknologi penerbangan, hingga kini capunglah masih tetap mengundang decak kagum dan tanda tanya para ahlinya.

Capung adalah sekelompok jenis serangga yang tergolong dalam bangsa odonata di dalam kajian ilmu taksonomi. Dalam bahasa daerah biasa dikenal sebagai Papatong (Sunda), Kinjeng (Jawa), coblang (Jawa), kasasiur (Bjn), dll. menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Habitat hidupnya tersebar luas mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang relatif sempit. 

Capung adalah sebuah serangga yang hidup di sekitar kita. Bagi generasi 90an, capung merupakan salah satu hewan yang sangat mudah ditemui. Bahkan mungkin sebagian kita senang bermain menangkap capung. Dulu capung tidak hanya ada satu jenis, dari yang mulai ukurannya terkecil sampai ukurannya terbesar. Dulu masih kecil bermain dengan capung atau dalam istilah Jawa "Ndok Iyek/Kinjeng" merupakan hal biasa, menangkapnya terus, diterbangkan dengan benang jahit diikat di ekornya. Di era 90an hal tersebut sudah merupakan permainan yang menyenangkan.

Tanpa kita sadari ternyata kemampuan terbang capung ini ditunjang oleh teknologi yang luar biasa yang menjadikannya lebih istimewa dibanding hewan terbang lainnya. Capung memiliki dua pasang sayap panjang yang dapat mengepak 30 x per detik. Mereka mampu terbang lebih dari 30 mph (50 km / jam). Mereka mampu melakukan manuver yang luar biasa gesit, termasuk terbang mundur dan ke samping.

Spoiler for gambar sayap capung:


Capung mengepakkan sayapnya lebih rumit daripada seekor burung (meskipun Kolibri memiliki beberapa kesamaan). Selama mengepakkan sayap, burung tidak dapat memutar sayap mereka lebih banyak, tetapi capung melakukannya. Kedua pasang sayap yang mengepak dengan putaran kecil dalam urutan yang berbeda, menciptakan gerakan yang unik, gerakan efisien yang insinyur aerodinamis mencoba untuk meniru itu.

Spoiler for gambar helikopter:


Helikopter adalah kreasi alat transportasi udara pertama yang terinspirasi oleh capung. Kini berbagai penelitian masih terus dikaji terkait teknis terbang capung.

Ilmuwan dari Duke University di North Carolina, Amerika Serikat, mempelajari cara capung terbang dan menangkap mangsa. Capung diketahui menangkap mangsanya saat sedang terbang, teknis tersebut membutuhkan kontrol gerak vertikal dan horizontal yang sangat baik sehingga mangsa bisa tepat masuk ke mulut. "Sayap capung seperti berenang di udara, memiliki derajat kebebasan yang lebih tinggi daripada sayap pesawat terbang," kata Matt Reynolds, ilmuwan yang melakukan riset ini.

Dalam artikelnya di New Scientist, Selasa (15/11/2011), Reynold mempelajari cara capung terbang menggunakan cip mikro. Perangkat itu sangat ringan, hanya 38 miligram atau sepersepuluh berat capung sehingga tak memengaruhi gerak. Cip mikro akan mengirimkan data untuk dianalisis secara nirkabel dengan kecepatan 5 MB per detik.

Stuart Burgess seorang Profesor Mesin telah memimpin sebuah tim peneliti untuk membangun sebuah MAV (Miniatur Aerial Vehicle) dalam program penelitian utama di Inggris, dia mempelajari capung menggunakan kamera berkecepatan tinggi dan kemudian menyalin gerak sayap mereka secara rinci. 

Kini kita sudah memiliki pesawat terbang dan helikopter, lalu mengapa kita merasa perlu mencari cara lain untuk terbang?
Jawabannya sederhana. bahwa gerakan mengepakkan dari Capung punya potensi untuk dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik di banyak tugas-tugas khusus termasuk melakukan pencarian dan penyelamatan, pemantauan lalu lintas, dan pengintaian.

Semoga generasi jaman now tidak hanya terbuai dengan smartphonenya hanya untuk bersenang-senang. Justru dengan fasilitas multitaskingnya smartphone, generasi jaman now bisa mengakses berbagai inspirasi dari alam dengan lebih mudah.
Diubah oleh wowonwae 31-03-2019 21:50
0
1.4K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan