Fakta, Inilah Jumlah Astronout Tewas yang Selama Ini Jarang Diketahui

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Fakta, Inilah Jumlah Astronout Tewas yang Selama Ini Jarang Diketahui

iskrim

02-11-2019 08:53

Fakta, Inilah Jumlah Astronout Tewas yang Selama Ini Jarang Diketahui

Menjadi astronot sampai saat ini memang menjadi cita-cita yang bergengsi dan mahal, namun bukan tanpa resiko. Ya, semua profesi selalu memiliki resiko, dibalik profesi bergengsi macam astronot ternyata kematian tidak terduga selalu menguntit mereka dari belakang.

Saat ini kita sebagai orang awam sebenarnya tidak tahu atau belum tahu persis berapa jumlah korban astronot yang tewas dalam misinya. Tapi jangan khawatir berdasarkan artikel yang saya dapat kemungkinan besar kita bisa menyimpulkannya sebelum orang lain mengetahuinya. Cekibroot, gan.

Berdasarkan data selama kegiatan ulang-alik keluar angkasa dalam kurun 50 tahun berjalan ternyata memang sudah banyak tragedi terjadi yang berhubungan dengan spacelightyang tak lebih dari sebuah mimpi buruk.

Dan dalam setengah abad terakhir ini, ada sekitar 30 astronot menjadi korban baik astronot yang meninggal saat pelatihan atau sedang mencoba misi ruang angkasa yang berbahaya.

Tetapi sebagian besar kematian ini terjadi masih dalam permukaan dan sekitaran atmosfer Bumi atau masih di bawah batas ruang yang disebut garis Kármán, yang ditandai mulai pada ketinggian sekitar 62 mil (100 kilometer).

Namun menurut data yang saya baca berdasarkan artikel tersebut, dari sekitar 50 orang 'angkasawan' aka astronot yang sudah pergi berkelana ke luar angkasa, hanya ada tiga orang yang benar-benar meninggal di luar angkasa, bukan di angkasa bumi.

Dan kisah tiga astronot yang menjadi korban misi keluar angkasa ini diawali ketika saat Uni Soviet dan NASA saling berlomba siapa menjadi terbaik dalam misi keluar angkasa. Misi yang bernilai mahal yang seharusnya benar-benar diperhitungkan dengan amat matang dan murni untuk kebaikan kemaslahatan manusia justru menjadi ego dan korban pertama jatuh ketika sejumlah pilot yang menguji pesawat berbahan bakar roket canggih tewas 'bergiliran'.

Kondisi mengenaskan Gus Grissom yang 'hanya' tersisa kostumnya saja setelah kejadian Apollo 1. Img. National Archives

Kemudian yang terkenal adalah kebakaran Apollo 1, disaksikan oleh jutaan manusia terjadi pada Januari 1967, belum sampai menembus ruang angkasa justeru telah menewaskan astronot Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chaffee dengan cara yang mengenaskan. Hasil dari investigasi dan penyelidikan berawal dari percikan api yang masuk ke dalam kabin pesawat dimana padahal di dalam kabin berisi dengan oksigen murni 100%, akibatnya api cepat membesar dan menyebabkan kematian tragis ketika mereka tengah berjuang untuk membuka pintu palkayang bertekanan tinggi, namun sayangnya sia-sia.

Kejadian yang benar-benar menewaskan para astronot adalah kejadian yang dialami oleh astronot dari Uni Soviet, mereka adalah Georgi Dobrovolski, Vladislav Volkov, dan Viktor Patsayev yang dikenal sebagai kejadian Bencana Soyuz 11 menjadi saksi umat manusia atas kematian pertama dunia para astronot di luar angkasa pada pada 30 Juni 1971.

Singkatnya awal kejadian bermula setelah mereka 'hanya' merapat dari stasiun ruang angkasa Salyut 1 yakni pesawat tanpa berawak, tiba-tiba pada satu salah satu pasokan udara cadangan pesawat Soyuz 10 yang mereka tumpangi bocor dan kemasukan bahan kimia beracun akibatnya menyebabkan satu astronot pingsan namun setelahnya ketiga anggota astronot berhasil membuat ruang isolasi dan selamat tiba di bumi.

Astronot Uni Soviet Georgi Dobrovolski (kiri), Vladislav Volkov (tengah), and Viktor Patsayev (kanan)

Tapi ketika di misi ruang angkasa berikutnya masih dengan awak kru yang sama di pesawat Soyuz 11, mereka sukses melakukan percobaan yang berfokus pada bagaimana reaksi tubuh manusia ketika menghadapi periode hidup tanpa beban dan menetapkan sebagai rekor hidup di ruang angkasa terlama selama tiga minggu berada di Salyut 1.

Setelah misi dan penelitian dianggap selesai di Salyut 1 maka pada tanggal 29 Juni 1971 para kru kembali ke pesawat Soyuz 11 dan sinilah sebenarnya awal tragedi melanda.

Dari bumi para ahli memonitor pesawat Soyuz 11 yang di tumpangi ke tiga kru tersebut terlihat berjalan normal hingga menembus atmosfer menuju ke bumi dan mendarat di Kazakhstan sesuai yang direncanakan.

Pesawat Soyuz 11 berhasil mendarat, namun ketika kru penyelamat dan kesehatan mendekati lubang palkaterlihat dengan mata kepala mereka sendiri menyaksikan ketiga astronot dalam keadaan tidak lagi bernyawa.

Salah satu saksi mata dari kru mengatakan mereka menemukan ketiga anggota kru astronot dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan posisi sedang duduk di sofa dan ada tanda bercak biru gelap di wajah serta jejak darah keluar dari hidung dan telinga mereka. Team CPR dan ahli kesehatan berusaha menyelamatkan nyawa mereka, namun sayang nyawa mereka tidak bisa diselamatkan dan di duga karena mati lemas.

Penyebab kematian mereka pun terus di investigasi dan dilakukan penyelidikan mendalam, kemudian barulah ditemukan penyebabnya karena ada kesalahan di bagian segel katup saat ledakan terbuka selama pemisahannya dari modul layanan.

Pada ketinggian 104 mil (168 km), kombinasi mematikan dari katup yang bocor dan ruang hampa udara dengan cepat menyedot semua udara keluar dari kabin kru, kemudian menekannya ke dalam ruangan kru berada.

Letak katup itu memang tersembunyi di bawah kursi para kru, dan hampir mustahil bagi mereka untuk memperbaiki masalah tersebut dengan cepat dan tepat waktu.

Akibat dari pengalaman yang mengenaskan ini lalu pemerintah Uni Soviet dan para ahli dibidangnya kini mewajibkan semua astronot mengenakan pakaian luar angkasa ketika suhu bertekanan terjadi sampai masuk kembali keruangan dan cara ini benar-benar aman yang dilakukan hingga sekarang.