Paham radikalisme adalah musuh bangsa Indonesia di masa kini. Paham keagamaan yang sempit dan cenderung merasa benar sendiri, diikuti dengan niat mengganti dasar negara merupakan ancaman yang serius.

Isu radikalisme ini juga bukan isapan jempol belaka. Karena saat ini paham anti-Pancasila sudah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

Paham ini juga telah menjangkit berbagai latar belakang masyarakat, mulai anak-anak hingga dewasa, dari kalangan ekonomi lemah hingga kalangan terdidik dan berkecukupan.

Karena itu, kita patut waspada dan pemerintah diminta untuk mengantisipasi hal ini. Program deradikalisasi adalah hal yang patut di kedepankan.

Dengan begitu, berbagai kritik dan nyinyiran dari beberapa pihak karena pemerintah fokus memberantas paham radikalisme sungguh tak masuk akal. Karena ancaman dan tantangan mengenai paham radikalisme ini sungguh nyata

Yang jelas, tidak ada niatan Pemerintah untuk menyudutkan umat Islam. Justru sebaiknya, pemberantasan radikalisme adalah upaya untuk memperbaiki citra Islam yang sudah dicap negatif akibat aksi terorisme dan sikap radikal yang ditunjukkan secara terbuka oleh oknum tertentu.

Hal ini juga menjadi upaya pemerintah untuk menekan jumlah umat beragama yang mengalami penyimpangan pemahaman agama.

Penumpasan radikalisme adalah salah satu tugas negara. Radikalisme menjadi ancaman berbahaya jika tidak ditekan sejak dini perkembangannya.

Kesejahteraan, kemajuan dan pembangunan tidak akan terlaksana jika radikalisme tidak mampu ditekan. Pertimbangan inilah yang membuat pemerintah benar-benar fokus memperhatikan perkembangan paham radikalisme di Indonesia.

Sejauh ini, pemerintah juga tidak pernah mengaitkan radikalisme dengan ajaran agama manapun, namun Pemerintah ingin agar agama tidak dijadikan alat untuk melakukan kejahatan.

Oleh karena itu, sikap-sikap yang mengkritik dan menyudutkan pemerintah tentang radikalisme ini kurang tepat, sebab akan lebih baik jika semua pihak mendukung Pemerintah memberantas radikalisme dalam berbagai bentuk.

Ini adalah tantangan kita bersama sebagai bangsa.