CERPEN
LEGENDA CURUG SATA




Suatu hari di desa Lewikopo,hiduplah seorang petani,yang bernama kisata,dan istrinya nyi nuni,mereka hidup bahagia,tapi kebahagian mereka kurang lengkap karna selama 10 tahun mereka belum di karuniai seorang anak,tapi rumah tangga mereka tetap harmonis,mereka selalu pergi berladang bersama,berangkat pagi pulang magrib selalu bersama,mereka memang hidup dari bercocok tanam,dan memangfaatkan air dari sungai lewikopo tersebut,untuk menyiram tanaman dari ladang mereka yang di pinggir sungai,hingga suatu malam, kisata berbincang dengan istrinya nyinuni,makan yang banyak neng, biar cepet hamil, mendengar omongan kisata nyinuni, meneteskan airmata, kisata melihat nyinuni menangis lantas bertanaya, kenapa neng kamu menangis, saya sedih mas, loh sedih kanap kata kisata,maafkan saya yang belum bisa memberikan kamu putra, saya rela mas apabila kalo kamu menikah lagi,agar kamu punya putra,karena kita rumah tangga sudah 10 Tahun,Mendengar ucapan istrinya kisata, langaung memegang pipi istrinya dan mencium keningnya,kamu adalah bagian hidupku dan kamu adalah belahan jiwaku, aku tidak akan pernah menduakan apalagi meninggal kan mu, mendengar ucapan kisata,nyinuni langsung memeluk kisata,dengan tangisan bahagia,dan kisata berkata,tuhan belum berkehendak,mari kita terus berusaha.

Waktu berlalu terus bergulir dan tibalah masa panen,tapi bukan bahagia, nyinuni saat di kebun sering pingsan,entah kenapa, jadi keberhasilan berladangpun,tak begitu indah di rayakan,karena melihat istri tercintanya yangg selalu pingsan tanpa sebab,ahirnya siang itupun memutuskan pulang karena melihat kondisi istri tercintanya yangg selalu pingsan,kisatapun merasa hawatir karena begitu samapai di rumah,istrinya muntah-muntah tanpa sebab hingga harus di kompres,saking hawatir dengan istrinya kisatapun sampai ketiduran di samping nyinuni tersebut,hingga ahirnya kisata bermimpi mengerikan yaitu kisata bermimpi berada di hutan dan melihat ular besar sekali,diapun terbangun dengan napas engos-engosan,dia hawatir dengan mimpinya tersebut,diapun melihat istrinya,tapi istrinya juga mash tertidur dengan keringat,yang bercucuran,dia masih memikirkan mimpinya tersebut,malam terus berjalan hingga pagi tiba,nyinunipun bangun dan seperti biasa kondisinya lemas.dan bertanya jamberapa kita berangkat keladang mas,kata bi nuni berkata,kisatapun menjawab,sementara kita jangan keladang dulu,kamunya lagi sakit,sayang kan harusnya udah panen,panen bisa nanti yg lebih penting adalah kamu ujar kisata, nyinunipun tidak bisa menolak,hari berganti tapi mimpi yang sama terus saja menghantui,hingga suatu hari,ahirnya kisata memutuskan untuk pergi kedukun membawa nyi nuni karna hawatir.

Singkat cerita kisatapun berangkat kerumah dukun dengan membawa nyinuni,ahirnya mereka nyampe di desa cisadang dimana tempat dukun berada,kebetulan di sana hanya mereka pasiennnya,dan langsung berkonsultasi,saat dukun itu memeriksa kondisi istri kisata,dukun hanya tersenyum dan berkata, selamat ya,, kisatapun kaget,dengan mengerutkan jidatnya kisata berkata,selamat apa bah, nyi radmi dukun pun tertawa, selamat kamu akan jadi bapa,alangkah senangnya dengan ucapan dukun itu,tapi dia masih tidak percaya karena sering di bayangi mimpi bertemu ular besar,serius bah tanya kisata, soalnya hari hari ini saya sering mimpi buruk, mimpi liat ular besar, nyi radmi tertawa, sata sata itu pertanda kamu akan jadi ayah,kandungan istri kamu sudah jalan 4 bulan, sekarang kamu pulanglah,dan beri makanan sayurmayur yang sehat, dengan hati yang gembira kisatapun pulang dengan nyi nuni,alangkah senang sekali mereka.

Hingga ahirnya ladang dipanen dengan hati bahagia,kebahagian merek bertambah dan semakin harmonis,hingga ahirnya kandungan nyi nunipun berumur 9 bulan,kisatapun tak sabar menantikan kehadiran putranya hingga ahirnya nyinuni perutnya terasa mulas, kisatapun bergegas menjemput,nyiradmi dukun tersebut dan ahirnya yang di tunggu telah datang,lahirlah seorang bayi lelaki dengan di berinama Jaka.

Dengan kehadiran jakapun ki sata tambah semangat berladang, kali ini dia hanya berangkat sendiri,karena tidak mau merepotkan istrinya, tak terasa Jaka sudah berumur 3 Bulan,nyi nuni karena merasa sudah bisa berladang lagi,bicara kepada ki sata, mas aku bolehya nemenin kamu seperti biasanya keladang,?? Kisatapun melarang,jangan kamu fokus di rumah saja,kamu urus anak kita neng, tapi nyi nuni selalu ngerengek tiap hari selalu ingin nemenin kisata,kisatapun karena ngerasa iba dengan nyi nuni ahirnya mengizinkan,dibawalah jaka keladang,seperti biasa hari-mereka bahagia,jakapun sering di ayun di saung kebun yang dekat sungai tersebut,hingga suatu hari kebahagiaan itu pecah dengan hilangnya jaka,melihat jaka tidak ada di ayunan, nyi nunipun berteriak,mas sataa, mas sataaa.. Berulang-ulang,hingga kisata menghampiri,teriakan nyinuni, dengan wajah yang panik kisata datang dan menghampiri nyinuni, ada apa neng, Jaka hilang jawab nyinuni,mendengar perkataan nyinuni kisatapun langsung,hancur perasan dan jiwanya,dengan muka,penuh khwatir merek berusaha mencari,kesetiap sudut ladang,hingga dia menemukan,jejak lendir yang mengarah kesungai,dengan rasa penasaran,ahirnya kisata dan nyinuni mengikuti,jejak lendir itu alangkah kagetnya,ternyata jejak lendir itu,dari saung kisata dimana tempat anaknya di ayun menuju ke sungai,alangkah kagetnya dia melihat seekor moa yang sangat besar,sebesar batang pohon kelapa yang berdiameter 5 meter,kisatapun takberfikir panjang,dan yakin anaknya di makan moa,dengan hati hancur kisata berkata, hai kau siluman Moa akan kubalas kau,dan untukmu nuni dengan nada marah,alangkah baiknya kalau kamu,menurut dengan kata suamimu,karna perkataan suami adalah sabda,dengan hati marah ahirnya kisata pergi meninggalkan nyinuni,nyinunipun menangis sejadinya.

Sementara itu kisata dengan dendam yang membara dia berucap,aku akan bertapa,sampai siluman moa tersebut tersambar petir aku tudak akan berhenti dari tapaku,hingga aku menjadi batu,ahirnya kisata masuk kedalam goa dekat curug yang air deras mengalir,dia bertapa dengan dendam yang membara,siluman moapun muncul di bawah derasnya air terjun,tak berapa lama,hujan pun turun begitu derasnya hingga membuat banjir kawasan lewi kopo,samapi nyinunipun terseret arus entah kemana,sementara itu kisata di sungai lewi kopo di curug didalam goa,masih bersila dan khusu demgan tapanya, agar moa tersebut tersambar petir,hingga ahirnya tuhan menjawab,tapanya itu,tersambarlah moa tersebut dengan pertir,air yang keruh berubah jadi merah darah dan berminyak,karena saking besarnya moa tersebut,tapi ekor moa masih sempat menyabet pohon di samping sungai hingga akar pohon terpental dan menancap di hidung kisata dengan tertancapnya akarpohon di hidung kisata,kisatapun jadi batu.

Darisitulah curug di sungai lewikopo itu dinamai Curugsata kisah ini adalah Legenda curug sata yang di ceritakan turun temurun di kampung kami,keberadan curugsata berada di Desa Lewikopo, kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak Banten.




Nb: Moa adalah Belut yang ada telinganya