Kaskus

Entertainment

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik


Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Hi sobat kaskus, bagaimana hari ini masih suka shoping? Biasanya pergi kemana nih ke mall ya? Atau melipir ke pedagang kaki lima pinggir jalan? Sekarang dengan gaya hidup yang konsumtif lapak di Indonesia memang beragam dari yang berupa store di mall, kios sederhana, bahkan ngegelar lapak di pinggir jalan hingga menjamur ke sistem transaksi online.

Tapi pernahkan kalian tahu ada pasar terbesar di Indonesia yang sudah lama ada, namun tidak hanya mencetak transaksi yang sangat besar sekaligus juga mencetak polemik di dalamnya. Dialah Pasar Tanah Abang. Bahkan saat ini pasar tersebut pun menjelma menjadi pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Awalnya pasar ini dibuat oleh Justinus Vinck, salah seorang pejabat kaya VOC (Kongsi Dagang Hindia Timur), Vinck akhirnya melihat banyaknya kehidupan di hunian baru di Batavia dengan banyaknya kebun, dari kebun sirih, kebun pala, kebun jahe maka ia pun minta ijin untuk mendirikan pasar di atas dua lahan miliknya pada tahun 1733. Dimana satu di Tenabang kemudian satunya lagi di wilayah Weltevreden (sekarang Pasar Senen).

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Akhirnya upaya Vinck membuahkan hasil ketika Gubernur Jenderal Abraham Patras mengijinkan berdirinya kedua pasar tersebut, pada tanggal 30 Agustus 1735. Dimana pasar di gelar tidak tiap hari namun Pasar Weltevreden di selenggarakan pada hari senin, lalu untuk pasar yang akan dibangun di Bukit Tanah Abang dibuka setiap hari sabtu. Namun komoditi yang dijual juga Berbed karena Pasar Senen khusu menjual sayur mayur dan keperluan sehari-hari. Sedangkan Tanah Abang lebih identik dengan menjual jenis tekstil, klontong, dan hanya sedikit yang berdagang sayuran.

Lima tahun beroperasi kedua pasar itu pun semakin ramai dengan pembangunan akses jalan agar mempermudah masyarakat untuk bertransaksi, kemudian di tahun 1740 pasar Tanah Abang luluh lantak diserang oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron von Imhoff tepatnya pada 8 Oktober 1740. Hal ini terjadi karena orang-orang Tionghoa yang berdagang bertindak agresif terhadap pos jaga VOC maka terjadilah huru hara di pusat perdagangan tanah abang.

Pedagang Tionghoa yang bertempat tinggal di sekiling pasar pun lari tunggang langgang ketika pasukan VOC menyerang, alhasil pasar pun luluh lantak dengan banyaknya kebakaran dimana-mana. Selama 20 tahun pasar ini pun pasif, keadaan mulai membaik ketika VOC dan orang tionghoa berdamai bahkan di berikan kepercayaan lebih oleh VOC untuk memungut cukai pasar.

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Di tahun 1800 an pasar tersebut pun semakin besar, hari buka pasar di tambah menjadi Sabtu dan Rabu. Keramaian pasar tak ditunjang oleh perawatan maka semakin lama pasar ini pun semakin kumuh dan semrawut. Bahkan sampai abad akhir 19 pasar ini juga belum berdiri bangunan permanent.

Maka dimulailah pemugaran di tahun 1913 baru tahap kecil, kemudian di tahun 1926 bangunan lama berubah jadi permanent. Pasar Tanah Abang terkenal hingga keluar Batavia dan menjadi kawasan tekstil terbesar masa Hindia Belanda.

Namun di 1942 kedatangan Jepang membuat pasar tersebut pasif kembali banyak kios kosong dan hanya ditempati gelandangan. Setelah Indonesia merdeka barulah pasar Tanah Abang bergeliat kembali hingga di tahun 1973 pemerintah lewat PD Pasar Jaya merombak bangunan dengan tiga lantai. Disinilah problematika muncul banyak yang tak sanggup membayar kios lalu berdagang di emperan jalan, kenapa kok susah untuk ditangani? Di masa itu pedagang membayar centeng atau Jawara setempat agar melindungi lapaknya. Jangan heran kalau Jawara tanah abang disegani, hingga pemerintah sekalipun akhirnya ikut kerjasama dengan Jawara setempat ketika renovasi pasar Tanah Abang, jawara itu bernama Haji Bidun.

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

GIF

Awalnya sih baik-baik saja ketika para Jawara memperoleh uang dari hasil keamanan, parkir dan kebersihan para pedagang. Namun berjalannya waktu banyak tindak pemerasan hingga jatuhnya premanisme di Pasar Tanah Abang. Hingga akhirnya Tanah Abang tidak di kuasai oleh kelompok betawi saja namun berbagai etnis dan wilayah berebut kendali atas Pasar Tanah Abang. 

Puncaknya di tahun 1996 bentrokan antar preman terjadi dan mengakibatkan korban jiwa, lalu 1998 terjadi kerusuhan besar di Indonesia Pasar Tanah Abang pun ikut terkena getahnya. Setelah itu di 2003 kebakaran besar terjadi namun Pasar Tanah Abang tetap berdiri kokoh walau sudah banyak polemik di perjalanan hidupnya.

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Di zaman Ahok Tanah Abang pun bisa disulap rapih dan bersih walau banyak pedagang yang akhirnya berkonflik dengan pemerintah. Tapi ketika saat ini di pegang oleh Anies Tanah Abang pun kembali ke masa lalu, dimana pedagang senang dan penuh kompromi namun keadaan Tanah Abang juga kembali seperti dulu, penuh dengan preman dan juga kesemrawutan yang terjadi. Nampaknya polemik di Tanah Abang tak pernah berakhir selalu saja meninggalkan cerita usang, entah sampai kapan yang jelas kehidupan di Tanah Abang penuh dengan kekerasan.

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

Salam hangat lur, gw c4punk see u next thread




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2019
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik
Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik
Pasar Tanah Abang Yang Penuh Polemik

GIF







Diubah oleh c4punk1950... 30-10-2019 05:48
evywahyuniAvatar border
sebelahblogAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan