- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menjual Asa Berujung Petaka, 5 Rahasia Kelam Geng Penyelundupan Manusia ke Eropa


TS
kabar.kabur
Menjual Asa Berujung Petaka, 5 Rahasia Kelam Geng Penyelundupan Manusia ke Eropa

Polisi dan petugas forensik tampak tengah menyelidiki sebuah truk kontainer yang mengangkut 39 mayat | Standard
AKURAT.CO, Pada Rabu (23/10), dunia dikejutkan dengan penemuan 39 mayat di dalam sebuah truk kontainer di kawasan industri Grays , Essex , Inggris .
Usut punya usut, puluhan mayat tersebut adalah rombongan migran yang diduga berasal dari China dan Vietnam.
Penyelundupan migran ke Eropa memang bukanlah sebuah hal baru. Bahkan, tragedi semacam ini juga pernah terjadi tahun 2015 di Austria yang menewaskan 71 orang dalam kontainer.
Rupanya ada ulah geng penyelundup yang menjanjikan kehidupan lebih baik kepada mereka yang tinggal di negara konflik atau negara berkembang. Ada sejumlah rahasia kelam di balik bisnis ini, termasuk hasilnya yang fantastis dan perlakuan mereka kepada migran yang tak manusiawi.
Dilansir dari The Sun, ini 5 rahasia kelam di balik aksi penyelundupan manusia ke Eropa.
1. Menjual 'mimpi' demi untung fantastis

Menurut Badan Kriminalitas Nasional (NCA), jumlah migran yang diselundupkan ke Inggris dalam truk kontainer telah meningkat sejak tahun lalu. Tentu hal ini tak lepas dari keuntungan fantastis yang diraup geng penyelundup. Menurut kepala Bagian Perdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran PBB, bisnis ini bernilai setidaknya USD 7 miliar (Rp98,1 triliun) per tahun, bahkan bisa jauh lebih tinggi.
Sementara itu, bagi geng penyelundup, bisnis ini bak bisnis narkoba yang ber-cuan besar. Mereka menjual mimpi dengan iming-iming kehidupan baru yang lebih baik untuk para migran. Tak cuma-cuma, para migran mesti merogoh 10 ribu pound sterling (Rp180 Juta) per orang yang akan diselundupkan.
2. Dijejalkan dalam kontainer seperti barang

Migran dianggap seperti barang di mata geng penyelundup. Begitu dibayar, 40-50 orang dijejalkan dalam truk kontainer untuk 'dikirim'.
"Apa pengedar narkoba akan menyelundupkan 10 kg saja kalau ia bisa mengirim 100 kg? Tentu saja tidak, sama halnya dengan penyelundup manusia," ungkap Peter Bleksley , mantan detektif Scotland Yard .
Yang berhasil ditangkap pun hanya anak buah di tingkat terendah, yaitu mereka yang menyetir perahu atau mengemudikan truk. Namun, 'otaknya' tidak pernah terungkap.
3. Memanfaatkan celah keamanan pelabuhan

Menurut Richard Burnett, kepala eksekutif Organisasi Angkutan Jalan yang bermarkas di Inggris, geng penyelundupan itu menghindari pelabuhan utama feri, misalnya Calais di Prancis, dalam aksinya. Pasalnya, Calais punya peralatan khusus seperti detektor detak jantung, detektor CO2, dan anjing pelacak yang bisa memergoki migran di kontainer belakang truk.
Itu sebabnya mereka mencari rute baru yang lebih longgar keamanannya, seperti Cherbourg atau
Roscoff. Ada juga yang diduga menyuap oknum petugas perbatasan. Menurut pengacara keimigrasian bernama Harjap Bangal , bukan berarti Pasukan Perbatasan Inggris ikut berperan, tetapi geng itu sangat kuat dan bisa 'membeli' petugas keamanan di pelabuhan Eropa.
4. Menggunakan taktik kucing-kucingan

Penyelundupan migran tentu bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan taktik khusus agar migran bisa melewati perbatasan. Saat akan menaiki feri, muatan kontainer pasti diperiksa petugas. Jadi, alih-alih dalam kontainer, para migran akan dijejalkan dalam mobil van sebelum kendaraan masuk feri.
Pasalnya, mobil van lebih jarang diperiksa dibandingkan truk kontainer. Begitu di atas feri, mereka pun dipindahkan ke kendaraan yang lebih besar.
Para pengemudi truk pun harus ekstra hati-hati. Misalnya saja, mereka harus memilih tempat parkir yang tepat untuk menghindari pemeriksaan petugas. Mereka juga tidak bisa beristirahat lama-lama.
5. Dendanya hampir sama dengan penyelundupan narkoba

Sopir truk yang kedapatan menyelundupkan migran di dalam kontainernya akan didenda 2 ribu pound sterling (Rp36 juta) per migran. Namun, menurut Harjap Banghal, meski yang diselundupkan adalah manusia yang mempertaruhkan nyawa, denda itu tak jauh berbeda dengan narkoba.
"Penyelundupan manusia menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan narkoba, tetapi dendanya tak beda jauh," ungkapnya.
Selain itu, sopir truk juga terkadang dipaksa atau diakali geng penyelundup. Ada kalanya migran diam-diam masuk ke dalam kontainer saat mereka beristirahat. Geng penyelundup pun bisa mengancam mereka dengan senjata agar mau mengangkut para migran.
Pemberantasan penyelundupan manusia tentu tidak mudah. Pasalnya, upaya ini butuh kekompakan antarnegara dalam mengawasi perbatasan. Di sisi lain, pandangan setiap negara atas penyelundupan manusia ini berbeda-beda. Membangun tembok dan menutup jalan juga tidak menyelesaikan masalah. Geng penyelundup inilah yang harus diberantas karena mereka menjual mimpi yang berujung pada petaka.[]
[url]https://m.akuraS E N S O Rid-833617-read-menjual-asa-berujung-petaka-5-rahasia-kelam-geng-penyelundupan-manusia-ke-eropa[/url]




4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan