Selamat datang kembali di thread ane, semoga yang kali ini ada faedahnya ya (hehe). Mungkin agan sista udah sering baca artikel sejenis di platform lain (atau mungkin di kaskus juga). Tapi entah kenapa ane masih sering denger “4 Sehat 5 Sempurna” disebut-sebut. Nah semoga dengan thread ini kita bisa MOVE ON dari slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang udah ketinggalan jaman itu.
Taukah gansis kalo konsep “4 Sehat 5 Sempurna” diperkenalkan pertama kali oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmosekitar tahun 1952 dan hanya berlaku hingga tahun 1995 (Tuh gan, Cuma sampe tahun 1995, TS aja baru lahir haha). Konsep tersebut diadaptasi dari Basic Four yang menjadi pedoman diet di Amerika sana.
Quote:
“Kenapa di Ganti?”
Seiring berjalannya waktu, konsep “4 Sehat 5 Sempurna” (masih inget dong ya gan isinya apa) dianggap tidak mampu lagi menjawab permasalahan gizi ganda yang saat itu mulai dialami negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Akhirnya pada tahun 1995 diperkenalkan deh konsep baru yang sekarang dikenal dengan Pedoman Gizi Seimbang.
Quote:
“Masalah Gizi Ganda itu Apa Gan?”
Kalo gansis denger kata “Masalah Gizi”, pasti langsung kebayangnya soal gizi buruk kan? Sebenernya gak salah, cuma taukah agan kalo kelebihan berat badan alias obesitas juga termasuk masalah gizi. Gampangnya sih gini, kalo gizi buruk akibat kekurangan zat gizi, nah kalo obesitas terjadi akibat kelebihan zat gizi. Inilah yang di sebut “Masalah Gizi Ganda”.

Mulai jelas kenapa 4 Sehat 5 Sempurna udah gak relevan? Kalo belom, yuk disimak lagi.
Kaya yang udah TS bilang sebelumnya, 4 Sehat 5 Sempurna sekarang udah di gantikan dengan Pedoman Gizi Seimbangalias PGS gan.
Quote:
“Bedanya Apa 4 Sehat 5 Sempurna sama PGS?”
Oke ini dia perbedaannya, cekidot …..
1. Jenis makanan yang lebih beraneka ragam
Kalo pada konsep 4 Sehat 5 Sempurna, sosok nasi dianggap penting, maka pada Gizi Seimbang nasi hanyalah menjadi salah satu pilihan diantara beragam jenis makanan pokok sumber karbohidrat. Gak makan nasi ya gak apa-apa, gansis masih bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat dengan mengonsumsi sumber karbohidrat lainnya, contohnya roti, kentang, singkong dan lainnya.
2. Porsi makanan lebih jelas
Dalam konsep 4 sehat 5 Sempurna muncul anggapan kalo selama kita udah makan nasi, lauk-pauk, sayur dan buah dalam sekali waktu makan berarti kita udah menerapkan pola makan yang sehat.
Padahal belum tentu, kalo agan udah makan sesuai susunan tersebut tapi jumlah yang dikonsumsi kurang yang terjadi malah agan akan kekurangan sejumlah zat gizi. Berlaku juga sebaliknya gan, kalo berlebih maka agan rentan menderita obesitas.
Jadi konsep Gizi Seimbang mencoba untuk menguraikan secara lebih terperinci seberapa banyak porsi makanan yang harus kita makan dalam sehari berdasarkan jenis bahan makanannya yang digambarkan dengan sebuah Tumpeng Gizi Seimbang berikut ini.

3. Susu bukan penyempurna
Pada konsep Gizi Seimbang, gansis tidak diharuskan mengonsumsi susu dalam sehari. Mengapa? Karena susu sudah termasuk kedalam bahan makanan sumber protein, kedudukannya setara dengan sumber protein lain, baik protein hewani maupun nabati seperti daging ayam, sapi, ikan bahkan tahu dan tempe. Jadi selama gansis mengonsumsi sumber protein lain dalam porsi yang cukup maka gansis gak harus lagi mengonsumsi susu.
4. Pentingnya konsumsi air putih
Konsep 4 Sehat 5 Sempurna melewatkan konsumsi air putih didalamnya. Menyadari kesalahan tersebut maka konsep Gizi Seimbang mencantumkan pentingnya konsumsi air putih, bahkan menyebutkan jumlah konsumsi air putih yang dianjurkan, yaitu sekitar delapan gelas dalam sehari. (ini umum loh ya, kalo buat orang dengan penyakit ginjal beda lagi)
5. Sehat gak cuma soal makanan
Gizi Seimbang gak melulu soal makanan, aktifitas fisik ringan dan olahraga juga merupakan bagian dalam menerapkan pola hidup sehat. Karena asupan kalori dan pengeluaran yang seimbang akan menjadikan kesehatan gansis lebih prima.

Gimana? Masih mau ngajarin 4 Sehat 5 Sempurna ke anak, ponakan atau sepupu balitanya? Yuk ah sama-sama Move On dan mulai menerapkan Pedoman Gizi Seimbang mulai dari diri sendiri, siapa tau bisa membantu Indonesia menjadi lebih baik lagi Status Gizi Masyarakatnya. Karena semua diawali dari edukasi, urusan pengadaan pangan sih serahkan sama para petinggi atau yang lebih kompeten dibidangnya aja.

Sumber: Pedoman Gizi Seimbang Depkes & Isi Kepala TS
Gambar: Google